Karina sedang menunggu Jeno untuk makan malam bersama di apartemen Karina, Jeno sudah berjanji akan pulang cepat dan makan malam bersama untuk merayakan hari anniversary pertama mereka.
Karina memasak sendiri semua hidangan termasuk dessert nya, menata makan malam romantis dengan banyak lilin yang sudah ia siapkan, itu akan menambah kesan romantis dan membuat suasana lebih intim.
Setelah semuanya siap, Karina langsung mandi lalu berdandan cantik dengan gaun hitam yang membuatnya terlihat lebih gorgeous .
Ia memeriksa jam di ponselnya, ternyata tinggal 10 menit lagi Jeno akan datang, karinapun memeriksa pesan yang ia kirimkan pada Jeno tapi sampai saat ini masih belum dibalas oleh kekasih tampannya itu.
"Mungkin udah dijalan" gumamnya dengan senyuman yang tak bisa luntur dari bibirnya itu.
Sambil menunggu Jeno datang, Karina memeriksa kembali hadiah yang akan dia berikan untuk Jeno, ia tersenyum membayangkan bagaimana reaksi Jeno saat menerima hadiah darinya. Selain hadiah, Karina juga menulis surat yang panjang untuk Jeno.
"Sudah jam tujuh lewat sepuluh tapi Jeno kok belum datang?" Karina mengirimkan pesan lagi pada Jeno, dan menanyakan dimana keberadaannya.
Tapi Jeno tak kunjung membalas bahkan setelah satu jam Karina menunggunya.
Karina menelpon Jeno berkali-kali tapi tak ada jawaban juga.
"Kamu kok kayak gini Jen?" Karina memandangi semua persiapan yang sudah ia buat dengan tatapan sedih, kecewa dan marah, semua emosi itu tercampur aduk.
Tapi Karina masih tetap menunggu Jeno, sampai jam sudah lewat tengah malam.
Sambil memegang ponselnya, berharap Jeno akan menghubunginya, Karina tertidur dilantai sambil bersandar di dinding samping meja makan yang sudah ia tata rapih.
🧚🏻♀️🧚🏻♀️
Karina menggeliat merasakan lehernya sakit, ia pun terbangun dan menyadari bahwa ia tertidur semalam.
Ia memeriksa ponselnya, tapi sampai sekarang Jeno masih belum membalas pesannya sama sekali.
Karina hanya tersenyum miris, menyadari betapa bodohnya dirinya sudah menunggu seseorang yang bahkan tidak memikirkannya sama sekali.
Karina tidak menangis, perasannya hanya sakit, tapi untuk menangis ia sudah lelah karena terbiasa diperlakukan seperti ini oleh kekasihnya sendiri.
Karina hanya menarik nafasnya panjang berulang kali, ia menepuk-nepuk dadanya sambil menguatkan diri sendiri.
"Jangan nangis Rin, lu ga lemah!!" Hal itu selalu ia ucapkan berulang-ulang.
Setelah merasa lebih baik, Karina berdiri dan mulai membereskan semua yang sudah ia siapkan semalam. Ia membuang semua makanan yang sudah ia susun rapih dan persiapan dengan susah payah dalam tong sampah.
Sambil membersihkan semuanya, Karina hanya bisa tersenyum untuk menutupi rasa sedihnya. Setelah itu, Karina berendam sambil memutar musik klasik kesukaannya untuk menenangkan pikiran.
Sementara itu, Jeno baru saja bangun setelah ditendang oleh Doyoung.
"Arghh sakit Hyung!" Ringis Jeno sambil memegang pantatnya yang sakit akibat terjatuh di tempat tidur.
"Makanya kalau tidur tuh jangan simulasi mati, liat tuh sekarang udah jam berapa" ucap Yuta sambil menunjukkan layar ponselnya pada Jeno.
"Udah jam 2 siang, mampus gw" Jeno bergegas dan masuk ke kamar mandi dan meninggalkan ke enam hyungnya.
"Adek lu ga waras Jaem" Jaehyun hanya menggeleng lalu segera beranjak pergi ke kamarnya untuk mengecek kondisi kekasihnya setelah permainan mereka semalam.
Sementara Jeno dengan tergesa menuju apartemen Karina menggunakan mobil Doyoung yang kuci mobilnya kebetulan di letakkan begitu saja di atas meja ruang tamu. Saat mengemudi Jeno berulangkali menelpon Karina tapi panggilannya tidak kunjung dijawab oleh sang kekasih, membuatnya menancap gas dengan lebih cepat.
Saat tiba di apartemen Karina, Jeno melihat semua ruangan rapih, dan dia melihat Karina sedang duduk diruang tamu sambil menatap layar laptopnya dengan serius, dia bahkan tidak menyadari kalau Jeno baru saja datang.
"Sayang??" Panggil Jeno, namun Karina tidak merespon, ia putuskan untuk mendekat lalu memeluk Karina dari belakang.
"Maafin aku" busuknya
Karina sontak terkejut karena tiba-tiba Jeno sudah memeluknya saat ini, namun ia berusaha untuk tenang lalu menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya perlahan seolah menutupi perasaannya sekarang, dan segera menatap mata Jeno dan tersenyum manis.
"Gapapa" ucap Karina
"Maafin aku ya, semalam abis pulang kerja tiba-tiba Doyoung Hyung sama Hyung lain jemput aku, terus kita dinner bareng, karaokean jg sama main bilyard terakhir minum-minum dan nginap dirumah Doyoung Hyung" ucap Jeno dengan singkat dan jelas.
Saat mendengar itu Karin hanya menunduk, lalu tersenyum kembali.
"Gapapa, mereka lebih penting. Oh iya kamu udah makan siang??"
"Belum"
"Yaudah tunggu sini bentar, aku masakin makan siang"
Setelah mengucapkan itu Karina langsung menuju ke dapur dan mempersiapkan makan siang untuk mereka berdua. Sementara Jeno berbaring di sofa ruang tamu sambil memainkan ponselnya.
Saat memasak Karina beberapa kali melukai tangannya karena melamun dan memikirkan ucapan Jeno tadi.
Bukan karena Karina curiga Jeno berbohong tapi karena Jeno sama sekali tidak memberitahu Karina dan membuatnya menunggu seperti orang bodoh semalaman.
"Sampai kapanpun kamu ga bakalan bisa prioritasin aku ya Jen" gumamnya.
Setelah makanannya siap Karina memanggil Jeno untuk makan dan mereka menikmati makan siang mereka seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya, Jeno pun seperti tidak merasa bersalah sama sekali, dia memang meminta maaf hanya saja itu hanya "perkataan".
Dan sampai makan siang selesai dan mereka bersantai menonton film bersama pun Jeno belum mengucapkan happy Anniversary .
Dan saat Karina hendak memberikan kado yang sudah ia siapkan, seseorang menelpon Jeno dan itu panggilan dari Doyoung yang memarahi Jeno karena memakai mobilnya tanpa izin dan segera menyuruhnya pulang. Jeno pun tanpa basa basi langsung pergi dan hanya berpamitan seadanya dengan Karina.
"Sayang aku balik dulu, Doyoung Hyung nyuruh balik aku pake mobil dia soalnya, nanti malam aku tidur disini ya" seperti itulah ucapan Jeno sebelum keluar dari pintu, ia bahkan tidak menunggu balasan dari Karina dan hanya pergi begitu saja.
Sementara itu Karina hanya menunduk lalu tersenyum lagi, hanya itu yang bisa ia lakukan untuk menguatkan diri sendiri.
Bohong bila Karina berkata dia tidak apa-apa, setelah semua yang terjadi, bagaimana Jeno memperlakukannya dan bagaimana ia tidak diterima dengan baik di lingkungan pertemanan Jeno sudah membuatnya sangat lelah. Tapi, untung saja Dream squad masih menerima Karina, tidak seperti para Hyung yang lebih suka saat Jeno dan Jihyo bersama
Tbc.
Maaf ya AEGI aku telat update, soalnya akhir-akhir ini aku lagi ga enak badan dan lagi sibuk banget persiapan masuk kuliah tapi next aku bakalan update cepat kok, jangan lupa support aku ya supaya aku makin semangat buat update!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My happiness🔞
Fanfiction🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 " Bersama mu adalah hal paling menyenangkan yang pernah kurasakan " -Karina Adult story and only for readers 18+