Prolog

19 10 1
                                    


Selamat membaca dan semoga suka dengan ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Selamat membaca dan semoga suka dengan ceritanya.

Jangan lupa vote dan komennya ya . Author pasti bakal Nerima nya asal itu baik .

-

-

Happy reading



" apa apaan dia mengapa dia memakai rambut bewarna seperti itu "

" Hei jangan pernah kau mengata ngatainnya ! Dia pria pemilik sekolah ini " ujar Arin teman yang duduk di sebelah bangku alena

Arin seorang murid kaya sama layaknya dengan pria berambut putih itu , tapi hanya Arin yang ingin berteman dengan elena dari 9 siswa yang berada di kelasnya . Arin juga seorang teman yang lucu dan juga menyenangkan bagi alena. walaupun ia beda level tapi Arin menganggap alena sama seperti nya

" Oh lalu kenapa jika dia pemilik sekolah ini ? Apa dia tidak punya otak untuk mematuhi peraturan sekolah " ujar alena

Saat alena dan Arin sedang istirahat di kelasnya sambil berbincang , pria berambut putih itu datang ke arah meja Arin dan alena

" Siapa yang kau sebut tidak punya otak ? "

Alena pun mengeluarkan air minumannya dari mulutnya sehingga membuat kemeja pria itu basah terkena susu pisang milik alena

Pria itu menatap alena tajam sehingga alena tak bisa berkutik dan tubuhnya semua menegang

" Kau tidak tahu betapa mahalnya kemeja milikku ini " 

" Maaf aku akan membersihkan nya " ujar alena
Ia pun membersihkan kemeja milik pria itu dengan mengusap nya , namun saking kuat nya tangan Alena membersihkan kemejanya , tiga kancing kemeja pria itu pun terbuka sehingga membuat elena tercengang dengan bentuk perutnya yang mempunyai enam otot di perutnya

Arin yang menatap alena didepan mejanya pun membuatnya tertawa kecil dan menutup matanya

" Oh tidak " kaget alena Melihat kancing baju pria itu terbuka

Tangan kanan alena pun dicengkeram oleh pria berambut putih itu dan membawa alena kesebuah ruangan yang sedikit gelap dan tidak ada orang satupun disana

Alena yang merasa cemas ia pun melihat disekitar area pertemuan didalam sekolah yang begitu gelap dan sangat sepi

Tanpa alena sadari pria itu memojokkan dirinya di dinding yang terbuat dari busa yang begitu lembut.
Sehingga tubuh elena terhempas didinding itu. Jarak alena dan pria berambut putih itu tak begitu jauh , bahkan alena bisa merasakan hembusan nafas dari pria yang berada didepannya saat ini

" Aku Robin "

" ah hai " gugup alena menelan salivanya kasar

Lalu Robin mengecup bibir wanita itu dengan lembut tanpa alena sadari ia terbawa oleh suasana , dan Robin pun memegang kedua tangan alena dengan erat



Segini dulu prolog nya ya 😚
Semoga suka sama ceritanya !

Next ->




Jangan lupa follow akun Instagram @farshaelia_



Jangan lupa follow akun Instagram @farshaelia_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Robin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang