Pagi ini seperti biasa, Solar dan Thorn bersiap berangkat ke kantornya dan toko, selain menjadi fotografer Thorn juga memiliki cafe yang dikelolanya.
Thorn memang sudah berniat ingin menikahi kekasihnya dibulan depan, ia bahkan sudah memiliki rumah yang akan mereka tempati nanti bersama kekasihnya.
Selepas mengantar kekasihnya Thorn pun melajukan mobilnya menuju ke studio pemotretan.
🌸🌸🌸
Ia mengarahkan seorang model untuk beberapa pose, setelah selesai Thorn sempat menunjukkan hasil jepretannya.
"Bagus." puji model itu.
"Ku dengar kamu akan menikah ya? selamat Thorn~ jangan lupa undang aku ya."
"Pasti dong Blaze, nanti aku undang."
"Kamu sendiri kapan menyusul, hm?"
"Ih, aku kan belum ada calonnya, haha...." mereka pun saling tertawa, Blaze pun mengajak teman lamanya itu ke cafe yang didekat tempat studio Thorn, mereka berbincang ringan sambil ditemani cemilan dan minuman.
"Kamu tahu, akhir-akhir ini aku merasa ada yang tidak beres, temanku Nico dia menghilang tanpa kabar, padahal baru beberapa hari yang lalu aku bertemu dengannya, bahkan beberapa orang disekitar juga, ku dengar dari teman kost nya mereka menghilang setelah diajak oleh beberapa pria berpakaian putih dan memakai masker, aku hanya khawatir kalau itu ada sangkut pautnya dengan penculikan dinegeri ini juga, kasus penculikan dikota kita semakin meningkat aku hanya khawatir dengan mereka, tapi entah kenapa korbannya selalu lelaki bahkan yang masih muda dan belum menikah."
Thorn memasang pose berpikir, "Ini....tidak termasuk dalam rencana para ilmuwan itu' kan? Laze pamanmu kan ilmuwan coba tanyakan padanya, aku rasa juga ada yang janggal disini, mungkin kita akan selidiki nanti."
"Baiklah tapi kita butuh bantuan polisi–"
"Tidak, ini akan berbahaya jika bersangkutan dengan hukum, kita bisa meminta yang lain untuk bergabung dengan kita."
"Baiklah..."
"Kita akan mencari tempat ilmuwan itu berada, aku mungkin akan memotret apa saja yang ditemukan disana untuk dijadikan bahan bukti."
🌸🌸🌸
Solar sedang menunggu kekasih nya, tak lama sebuah mobil hitam berhenti tepat disampingnya ia pun masuk ke dalam mobil.
"Bagaimana perasaan mu hari ini, hm? kamu senang?" Solar hanya cemberut.
"Biasa aja." Thorn sedikit terkekeh, ia mengusap surai kekasihnya.
"Ih tau ga, boss baruku itu mesum! masa aku tadi hampir dicium nya lagi~eunghhh bibirku sudah tidak suci...."
"Andai aja aku lihat, aku bakalan nonjok boss cabul mu itu, sudah nanti aku bersihkan bibirmu lagi, hm...."
Solar terbelalak, "Huh, tidak mau! kamu pasti akan brutal." Solar sedikit merasa kapok, sejak ia bercerita tentang kelakuan atasannya terhadapnya, kekasihnya terus menciumnya brutal sampai bibirnya bengkak.
Thorn terkekeh, mereka tidak langsung pulang Thorn mengajak Solar ke cafe miliknya sekalian dinner, mereka sudah lama tidak menghabiskan waktu berdua karena kesibukan masing-masing.
Solar terus memandang pada arah luar, ia merasa seperti ada yang mengikuti mereka.
"Hei, kenapa?"
"Ah, tidak...." Solar menggeleng ia pun kembali menyantap makanan.
🌸🌸🌸
"Mau ku temani lagi?" tawar Thorn,
"No! kamu pasti sedang mencari kesempatan dalam kesempitan, sudah sana aku tidak papa kok sendiri."
"Yakin?" Solar menggangguk, Thorn mengusap kepala kekasihnya sebentar sebelum pergi dari perkarangan rumah kekasihnya.
"Hati-hati." ucapnya setengah berteriak, Thorn tersenyum tipis membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [HaliSol]
FanfictionJatuh cinta pada pandangan pertama tapi sayang pujaan hatinya sudah memiliki kekasih, apa hal selanjutnya yang akan ia lakukan? 🌸🌸🌸 Warning⚠️ •Boboiboy hanya milik monsta, saya hanya meminjam beberapa karakternya saja • Mengandung beberapa kalima...