07🌸

188 20 0
                                    

Ia merengek pada Hali untuk membiarkannya berjalan-jalan disekitar sini sekaligus memulihkan keadaannya, Hali mengiyakan dengan syarat ia tidak boleh keluar dari pintu depan itu.

Solar yang tengah berkeliling disekitar ruangan serba putih menghentikan langkahnya ketika melihat sosok yang dikenalnya itu.

"B–Blaze?" sang pemilik nama itu menoleh, ia sedikit terkejut dengan kedatangan Solar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"B–Blaze?" sang pemilik nama itu menoleh, ia sedikit terkejut dengan kedatangan Solar.

"H–Hei kenapa disini?ini tempat berbahaya bagimu....Lar" manik silver nya turun ke arah perut Blaze yang sudah sedikit membesar.

"Y–Ya percaya tidak percaya aku memang tengah mengandung anak pria itu, kita sepertinya memang sudah tidak memiliki harapan untuk bebas dari sini...Thorn saja bahkan sampai sekarang masih belum bisa menemukan kita." mereka berdua menunduk sedih, Solar mendekat pada Blaze, "Kita bisa keluar dari sini aku yakin, tenang saja....aku–aku akan mencari cara–"

"Kau pikir itu mudah?mereka ilmuwan gila Solar, aku tidak ingin membahayakan diri kita dan calon bayiku...." Solar mengusap bahunya, menyalurkan rasa tenang.

"Tenang saja."

***

Solar merasa sangat mual di pagi ini, ia bahkan rasa pusing menyerangnya mungkin jika Hali tidak menahan tubuhnya dengan memegangi pinggangnya itu ia bisa saja jatuh.

Hali menggendong tubuh lemas itu meletakkan nya ke ranjang dengan pelan, ia men-chat rekannya untuk masuk ke dalam ruangan itu.

Setelah dilakukan pemeriksaan beberapa saat dokter itu berdehem sebentar dan mulai membuka pembicaraan, "Selamat tuan, anda tengah mengandung usia dua minggu, saya minta untuk dijaga kandungannya, karena kehamilan pada pria biasanya jauh lebih lemah di banding wanita pada umumnya, saya akan memberikan beberapa vitamin untuk anda jangan lupa diminum ya."

***

Seiring berjalannya waktu pria itu mulai merubah sifatnya, ia dapat rasakan itu, setidaknya Hali sudah tidak kasar lagi padanya.

Solar meminta dirinya dipindahkan dari ruangan itu, Hali menurutinya ia membawa Solar pulang ke mansion mewahnya. Walau begitu dia tetap mengerahkan bodyguard nya untuk mengawasinya.

Di kehamilannya ini Solar hanya banyak berdiam diri seperti tiduran atau membaca buku, ia jenuh sebenarnya tapi tidak ingin membuat pria itu kembali marah karena ulahnya.

Cklek~

Seorang wanita berumur masuk ke dalam kamarnya ia menaruh gelas berisi susu hamil dinakas samping ranjangnya setelahnya wanita itu kembali keluar.

Solar meminum susu itu hingga tandas, ia lalu menghidupkan laptop pria itu untuk menonton film favoritnya mengusir rasa bosan nya.

Karena rasa kantung menyerang, Solar akhirnya tertidur dengan posisi bersandar pada kepala ranjang sementara laptopnya tadi masih dalam posisi menyala.


Hali menarik handle pintu perlahan, ia melihat Solar yang tengah tertidur, Hali lalu memperbaiki posisi tidur Solar agar ia nyaman dan menyelimuti tubuh ringkih itu.

Cup~

Hali mencium bibir tipis pria mungil itu.

***

"Bagaimana, kalian sudah menemukan jejak pria itu?" pria bermanik zamrud itu menatap temannya.

"Belum." Thorn tertunduk lesu, sudah dua bulan kekasihnya itu menghilang, ia prustasi karenanya.

Mine [HaliSol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang