06🌸

188 19 0
                                    

Pasangan muda itu tengah menikmati quality time mereka sekarang, meski Thorn hanya mengajak nya ke sebuah wahana hiburan yang baru saja diresmikan bangunannya di kota itu.

Mereka membeli aneka jajanan yang ada stand makanan itu, lalu memilih menaiki beberapa wahana seperti bianglala dan roller coaster, raut bahagia tampak terpancar diwajah mungilnya, ia tersenyum menampilkan deretan giginya.

Thorn menatap kekasihnya, syukurlah dia merasa bahagia, setidaknya Thorn berhasil menghilangkan sedikit rasa khawatir kekasihnya.

"Aduh aku kebelet, kamu tunggu disini dulu ya aku mau ke toilet." pria bermanik zamrud itu berlari ke arah toilet yang terletak paling ujung.

Sementara Solar hanya duduk menunggu sambil menikmati gulali ditangannya.

"Ka–kak bisa tolong aku?" seorang anak kecil mendekatinya, Solar menatap bingung anak tersebut.

Ia menceritakan kalau dirinya ditinggal orang tuanya mungkin karena mereka berpikir anak mereka ada di belakangnya karena ramainya tempat tersebut membuat kedua orang tuanya tidak bisa melihat anaknya kebelakang.

***

"Itu! itu mamah~" tunjuk jari mungilnya, Solar menuntun bocah itu untuk mendekat ke orang tuanya.

"Nah sekarang kakak tinggal ya dad–" sebuah tangan langsung memukul tengkuknya sampai ia pingsan.

"Terimakasih ya..." ucap pria berjaket hitam itu.

Ia menggendong Solar seperti karung beras di pundaknya lalu masuk ke dalam mobil dengan memangku pria itu.

Sementara disisi lain Thorn yang baru sampai ditempat duduk kekasihnya tadi, ia tidak melihat pujaan hatinya disana, Thorn lantas berlari mencari keberadaan kekasihnya. Ia bahkan sampai mengirim pesan pada temannya  untuk meminta tolong mencari kekasihnya itu.

***

"

Eungh...." lenguhan halus keluar dari bibir mungilnya, ia masih menetralkan pandangan, 'Dimana ini?' batin pria itu.

Saat ia hendak duduk, ia tidak bisa menggerakkan kaki dan tangannya Solar melirik ke area tubuhnya tangan dan kakinya dikunci dengan besi yang terletak di ujung masing-masing.

Jujur saja ia merasa kedinginan apalagi saat ini tubuhnya polos tanpa mengenakan pakaian apapun. Tak lama muncul seorang pria dengan pakaian serba putih.

"H–Hei lepaskan aku, tolong lepaskan aku hikss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"H–Hei lepaskan aku, tolong lepaskan aku hikss...." pria itu mendekat ke arahnya, "Ka–kamu?" ia ingat itu pria yang ditemuinya saat di taman pada waktu itu.

Solar menatapnya tajam, "Apa maumu?"

Hali terkekeh, ia menampilkan sebuah senyum–namun terlihat mengerikan bagi Solar.

Mine [HaliSol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang