Elena?

9 5 2
                                    

“Apa? T-tapi mengapa?” Ucap Elard
“Masuk Tes ini tidak akan mudah, elf muda” ucapnya sembari mengerjakan dokumen dokumen miliknya.
“Aku sangat yakin dia mampu membuat anda terpukau profesor, aku mohon izinkan dia mengikuti tes itu” ucapku bersi keras. Profesor. Vaughan menatapku, dengan tatapan intimidasi.
“Dasar elf muda keras kepala, jika kau memang begitu yakin saya akan memberi izin. Jika orang itu dapat mengalahkan orang yang saya pilih, saya mengizinkan orang yang kamu maksud untuk mengikuti tes sekolah sihir ini” ucapnya, raut wajahku yang awalnya kesal berubah menjadi ceria, dengan begini rencanaku dan Sieren dapat berjalan. Aku kembali ke kelas  dengan suasana baik. Elena tersenyum melihatku.
“Elard ada apa ini? Kau terlihat senang” ucapnya
”Saudaraku yang aku ceritakan kemarin, Profesor Vaughan mengizinkannya untukku mengikuti tes, namun Ia harus mengalahkan orang yang Profesor Vaughan pilih” ucapku dengan wajah gembira. Elena terdiam
“Bukan ingin menghancurkan perasaan bahagia mu ini Elard, tapi sepertinya saudara mu ini harus menyerah” ucap Elena.
“Mengapa kau tiba tiba mengatakan hal seperti itu” ucapku.
“Karena orang yang dipilih oleh Profesor Vaughan adalah bukan sembarang penyihir, melainkan penyihir-penyihir terbaik yang ada di kerajaan ini.” Ucap Elena, Aku menelan ludah, aku tidak menyangka bisa sesulit ini masuk ke sekolah sihir.
“Elard kamu masuk ke sekolah karena di undangkan? Begitu juga aku, makanya belum ada dalam sejarah orang yang mendaftar secara mandiri yang bisa lolos masuk ke sekolah sihir ini” jelas Elena. WaW aku sangat terkejut, berati aku adalah orang yang sangat beruntung.
“Selain melawan orang-orang yang dipilih oleh profesor Vaughan, Tes yang kita lakukan dan yang mendaftar secara mandiri sangat amat berbeda, bahkan konon katanya ada yang kehilangan nyawanya” jelas Elena. Okey… ini menjadi semakin mengerikan. Apakah Sieren dapat bertarung dengan orang-orang pilihan profesor Vaughan.
Aku akan mengumpulkan beberapa informasi tentang penyihir-penyihir ternama.
****
Saat pulang sekolah aku langsung menuju danau Kurumuri.
Namun… anehnya tidak terlihat siapapun disini.
”Sieren?” Aku memanggil-manggil nama itu berkali-kali namun tak ada jawaban. Apa yang terjadi? Wajahku pucat.. di manakah mereka? Apa jangan-jangan…
”oh hai Elard” ucap seseorang di belakangku. Terdapat seorang elf perempuan dengan rambut hijau pendek hingga sebahu. Iya menggenggam tongkat sihir
“E-Elena apa yang kamu lakukan disini?” Keringat dinginku mulai bercucuran. Apa yang dia lakukan disini.
“Aku heran mengapa akhir-akhir ini kau terus terburu-buru pulang, lalu akhirnya aku mengikutimu” ucap Elena.
“Apa kamu mencari mereka Elard?” Terlihat Sieren dan Serien terikat oleh juntaian tanaman, entahlah itu. Namun dari wajahnya Sieren dan Serien sama sekali tidak terlihat menderita, mereka hanya merendah… tidak mungkin Elena bisa mengalahkan mereka semudah itu.
”Elard apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan! Berkomunikasi dengan mermaid? Walau sudah banyak orang yang tak percaya dengan kehadiran mereka. Tapi apakah kau terpikirkan jika ada seorang yang tau akan hal ini?” marah Elena.
”Mereka musuh Elard!” Ucap Elena.
”Aku tau, tapi ini semua adalah kesalah pahamkan antar bangsa. Lebih tepatnya semua peperangan ini terjadi karena bangsa kita Elena. Bangsa Elf” ucap Elard.
“Aku tidak percaya kau berada di pihak mereka Elard. Kenapa kamu bisa seperti ini” ucap Elena kecewa.
”Sieren maafkan aku apakah kau bisa menunjukkan buih kenangan tentang masa lalu itu pada Elena.” Ucapku. Elena bingung lalu berbalik menatap Sieren ia terkejut ikatan tanaman pada Sieren bisa dilepasnya dengan begitu mudah.
”Tentu” jawab Sieren.
”B- bagaimana bisa?!” Elena sangat terkejut
”Ternyata ada lagi Elf yang bodoh sepertimu Elard” ucap Serien.
”Apa maksudmu dengan bodoh, kau mermaid rendahan!!” Ucap Elena.
”Apa Maksudmu dengan rendahan? Kau Elf manipulatif” Ucap Sieren. ”Sudahlah kalian berdua. Kau Elena, bukan? Apakah kau percaya dengan mantra buih kenangan?” Tanya Sieren dengan lembut.
”Tentu saja, itu adalah mantra bangsa Elf” Ucap Elena dengan bangga.
”Elf bodoh” ucap Serien, kalimat Serien terus menurus membuat Elena sangat kesal.
Sieren mengubah kakinya menjadi Ekor ikan yang gemilauan. Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa Elena bisa mengetahui Sieren dan Serien berasal dari bangsa mermaid padahal ia berkaki, telinga mereka pun sudah diberi sihir sedemikian rupa agar terlihat seperti Elf, tak hanya penampilan bahkan aura Sieren & Serien sudah 97% sama seperti Elf pada umumnya. Bahkan penyihir ternam sekalipun tak bisa membedakan aura mereka. Meski begitu Elena memiliki panca indra yang jeli dan teliti, makanya dia diundang untuk masuk ke sekolah sihir yang sama denganku. Dengan ketelitiannya ia dapat menemukan aura sedikit sedikit sekali berbeda dengan Elf.
***
Sieren berenang menuju tengah danau dengan ekor indahnya. Ia menutup matanya, menarik nafasnya, ia membuka kedua telapak tangannya. Lalu mengucapkan mantra.
“amanzi ayaphuma” rapal Sieren. Seketika danau itu mulai bercahaya, mulai muncul buih buih kecil di sekeliling danau. Buih buih itu bersatu menjadi sebuah gelembung besar yang melayang di udara. Sama seperti sebelumnya gelembung itu menampilkan kenangan masa lalu sama seperti sebelumnya.
***
Elena sangat terkejut melihat semua kejadian itu.
“A- aku sungguh tidak percaya” ucap Elena
”Tapi itu adalah kenyataan” Ucap Sieren dengan suara lembutnya.
”Apa kamu mempercayai kami sekarang? Mau kah kamu membantu ku?” Ucap Sieren. Elena terdiam sejenak.
“Entahlah… aku masih belum sepenuh nya perca-“ Sieren menggenggam tangan Elena menatap Elena dengan wajah memelas.
”Aku mohon Elena, bangsa mermaid saat ini sudah tidak ada harapan” ucap Sieren. Elena memutar bola matanya malas.
”Baiklah-baikalah, tapi ini bukan berati aku ingin membantu bangsa mermaid aku hanya ingin masyarakat dari seluruh dunia tahu akan kebenarannya” Ucap Elena. Sieren tersenyum lebar, sangat manis.
”terima kasih Elena” ucap Sieren
***
”Baiklah, jadi rencana kalian adalah menjadi penyihir terbaik agar di undang oleh keluarga kerajaan” ucap Elena. Aku, Sieren dan Serien mengangguk. Elena melemparkan sebuah buku pada Sieren. Sieren menangkap buku itu, lalu membuka isinya
”Itu adalah beberapa catatanku mengenai penyihir-penyihir ternama di kerajaan ini, pelajarilah dan cari tau kelemahannya karena mereka mungkin menjadi lawanmu saat pertarungan nanti” ucap Elena.
”Terimakasih Elena kau sangat baik” ucap Sieren.
”yayaya, aku akan pulang sampai jumpa” setelah Sieren memujinya. Elena langsung pergi, memang elf yang pemalu.
Sieren membaca buku ini dengan seksama.
”Sepertinya aku bisa mengalahkan mereka” ucap Sieren. Aku terkejut, aku tidak menyangka dia sepercaya diri ini.
”Apa kau yakin?” Tanyaku.
”Tentu saja, karena Elf hanya bisa mempelajari dan menguasai mantra dasar dari ras lain, sedangkan kami mermaid bisa mempelajari dan memodifikasi mantra itu agar lebih kuat. Dari jumlah mana yang dimiliki Elf dan Mermaid juga sudah jauh berbeda. Aku cukup yakin jika lawanku Elf” ucap Sieren.
”Aku akan terus menyemangatimu kakak!” Ucap Serien. Setelah mempelajari dan menganalisis musuh Sieren dan Serien terus berlatih bersama.

PenghalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang