♪Nyanyian Merdu♪

33 20 2
                                    

Happy reading❤️

♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪⁠♪♪♪⁠♪♪

Keesokan harinya, setelah hari bergosip itu. Aku dan teman-temanku sedang asyik mengobrol di ruang kelas. 

“Nanti sore, kita akan mencari kebenaran mengenai bangsa mermaid itu kan?” Ucap Pangeran Elva.

“Tentu!” balas kKaspia dengan semangat.

“Kalian sungguhan akan mencari tahu, mengenai gosip itu?” Tanyaku.

“Tentu saja! Jika bangsa mermaid adalah kenyataan, ini akan menjadi berita yang menggemparkan!” Ucap Kaspia. Aku menghela nafas.

“Huft, baiklah terserah kalian saja. Tapi aku tidak ikut ya” Balasku, malas sekali mencari hal-hal yang tidak ada. Sungguh membuang buang waktu.

“Tidak! Kau harus ikut Elard!” Ucap Kaspia.

“Ayolah Elard, ikut dengan kami” Ucap Pangeran Elva.

“Ini hanya membuang buang wak- Ouch!” Kalimatku terpotong, tulang keringku di tendang oleh Elena.

“Kau harus ikut Elard” Ucap Elena.

“Tapi aku tidak ingin membuang bu-” lagi-lagi kalimatku terpotong. 

“Aku tidak akan membiarkanmu membuatku menjaga 2 anak ini sendirian! Kau harus ikut Elard” Ucap Elena dengan berbisik, namun tegas. Aku bisa merasakan amarahnya. Pangeran Elva adalah orang yang dewasa namun sepertinya kali ini dia akan bersenang-senang, sedangkan Kaspia dia ceroboh. Jika Aku tidak ikut Elena seperti menjaga dua anak kecil yang ingin mencari harta karun. Aku kasihan pada Elena, jadi aku memutuskan untuk ikut

“Ugh, baiklah baiklah aku akan ikut” Ucapku terpaksa, Elena tersenyum puas.

“Teman-teman sebaiknya kita duduk sekarang, Profesor. Julia akan segera datang.” ucap Pangeran Elva.

Wush! Sebuah asap hijau muncul di depan ruang kelasku. Dibalik asap hijau itu terdapat seorang wanita. Itu adalah Profesor Julia, dengan teknik teleportasinya. 

“Halo penyihir muda.” sapa Profesor Julia.

“Teknik sihir yang keren bukan? Sihir teleportasi. Aku yakin semua Elf bahkan bangsa lain pun, ingin menguasai teknik itu.” tambah Profesor Julia.

“Jika kalian belajar dengan rajin, kelas kalian semua akan menguasai semua teknik sihir Elf” kata Profesor Julia. Kami sekelas hanya mengangguk-angguk.

“Baik kita akan mulai pelajarannya, silah duduk di tempat masing-masing dan ambil tongkat sihir kalian!” perintah Profesor Julia.

Aku duduk di bangkuku dan mengambil tongkat sihirku.

“Baiklah penyihir muda, kali ini kita akan mempelajari mantra buih kenangan.” ucap Profesor Julia.

“Silahkan, buka buku sihir elemen air kalian, dan buka halaman 529” perintah Profesor Julia. Aku membuka halaman yang telah di perintahkan.

“Tuan Evaque.” panggil Profesor Julia. Aku dengan singgap menjawab “iya Profesor”.

“Bacakan definisi dari mantra buih kenangan” pinta Profesor Julia. Tentu saja aku tidak bisa membantah. Akupun membacakan definisi mantra tersebut.

Mantar buih kenangan merupakan mentra yang bisa mengubah kenangan dalam air menjadi buih buih yang menampilkan kenangan nyata yang terjadi itulah kira-kira definisi dari mantra buih kenangan.

“Terimakasih, Tuan Evaque.” jawab Profesor Julia. 

“Benar sekali, Mantra buih kenangan dapat memperlihatkan kenangan yang lampau. Saya akan merapalkan mantra nya 3 kali. Kalian boleh ikut dan mengulang” ucap Profesor Julia “Baik Profesor” kelas ku menjawab dengan serempak. 

PenghalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang