Masa Lalu yang sebenarnya part 3

10 4 2
                                    

“Ups sepertinya sang Ratupun tertipu” ucap seseorang. Orang itu melangkah, menunjukkan dirinya. Ia menggenggam dagu Pangeran Velf yang telah  tak bernyawa itu.
”Sayang sekali Pangeran tampan, andai saja kamu mengikuti permainan ku sejak awal dengan baik. Mungkin kamu tidak akan berakhir seperti ini” ucap orang itu.
”AHAHAHA, lihatlah wajahmu itu mermaid bodoh, apa kau terkejut manis? Ataukah karena pujaan hati mu ini, telah tidur untuk selamanya?” Ucap orang itu dengan senyumannya yang lidik, Risha menatapa sosok itu dengan amarah.
”Putri Gracia!” Bentak Risha. Biang dari semua ini adalah putri Gracia.
”WaW tidak perlu marah seperti itu, ini semua adalah kesalahan kekasihmu juga” ucap Gracia.
”Bukankah kau juga mencintai Pangeran Velf?” Tanya Risha. Namun Gracia malah tertawa terbahak-bahak.
”Oh sayang, Aku ingin menikahi Velf bukan karena aku mencintainya, itu karena aku ingin menjadi Ratu kerajaan Alvia.” ucap Putri Gracia. Risha terdiam. Putri Gracia berjalan mendekat ke arah Risha. Ia menekukkan kakinya, menyamakan tingginya dengan Risha yang tengah duduk membisu. 
“Kau sadar manis? Pangeran Velf, mati karenamu, karena cintamu. Tidakkah kau merasa bersalah?” ucapnya dengan penuh intimidasi. Risha mengangkat tangan kanannya.
“Pangeram Velf mati karena takdir, bukan karena cinta indah kami!” ucap Risha. Ia segera mengucapkan mantra.
“babonise iimpazamo zabo” ucap Risha.
CTARR! sihir keluar dari tangan kanan Risha mengarah pada Putri gracia. Namun sihir Risha terhalang. Terdapat dinding penghalang yang transparan melindungi diri Putri Gracia.
“Maaf yang mulia Putri Risha, persiapanku jauh lebih matang” ucap Putri Gracia tersenyum licik.
“Saatnya menguasai kerajaan, dan seluruh dunia” ucap Putri Gracia licik. Tiba-tiba muka Putri Gracia menjadi panik, lalu dia berteriak histeris. Aneh. Setelah ia berteriak seorang pelayan datang menghampiri.
“Ada apa yang mulia?” Ucap pelayan itu, dengan wajab yang panik, Putri Gracia menunjuk kearah jasad Ratu dan Pengeran.
“R-Ratu… ratu..” ucap Putri Gracia, perlahan Putri Gracia meneteskan air mayanua dan terisak. Pelayan melihat jasad itu terkejut.
“Yang mulia Ratu, siapa yang berani melakukan ini pada mu yang mulia” ucap pelayan, yang turuf berduka. Risha hanya kebingungan melihat kejadian ini. Sekali lagi Putri Gracia berteriak.
“Pelayan! Pasti mermaid itu yang membunuh ratu!” ucap Putri Gracia. Risha semakin kebingungan.
“Benar!” Pelayan itu memerintahkan pada bawahannya untuk memanggil prajurit sihir. Dalam sekejap, penjaga istana berkumpul di sekeliling Risha. Risha kebingungan. “Sebenarnya apa yang sedang terjadi” batin Risha.
CTARR! Seorang prajurit sihir mengayuhkan tongkat sihirnya mengeluarkan sebuah mantra. Namun Risha sudah lebih serius. Ia berhasil menangkis sihir itu dengan dinding transparannya. Ia menatap prajurit ini satu persatu.
“Sungguh sebenarnya aku tidak ingin menyakiti kalian” batin Risha. Ia mengucapkan mantra “ibhola yamanzi” ucap Risha. Ia mengangkat kedua tangannya lalu munculah bola-bola air di sekeliling Risha. Risha mengarahkan bola-bola air itu pada para prajurit sihir itu. Satu persatu para prajurit sihir itu tumbang. Hanya menyisakan sedikit prajurit penyihir lagi, makin lama Risha mengeluarkan sihir, mananyapun mulai menipis. Risha semakin kelelahan, lalu di saat itu lan Putri Gracia beraksi. Pada awalnya Putri gracia pura-pura ketakutan, tiba-tiba ia berani untuk berdiri tegak di depan Risha. Ia mengacungkan tongkatnya pada Risha. Sedangkan penglihatan Risha sudah mulai kabur. Kelelahan. Ia mengarahkan kedua tangannya pada Putri Gracia. Ia mencoba mengucapkan mantra itu dengan mananya yang terbatas itu.
“ibhola yaman-” belum selesai Risha menyelesaikan mantranya mananya sudah sangat terkuras banyak. Tenaga dari tubuhnya sudah hampir menghilang, kaki Risha rasanya sudah tak dapat menopang tubuhnya lagi. Ia sudah hampir terjatuh.
“Saatnya mengucapkan selamat tinggal, Mermaid” ucap Putri Gracia, lalu mengucapkan mantra “uthathe ubomi bakh” ucap Putri Gracia. “Pangeran Velf, maafkan aku tidak bisa menjaga rakyatmu, bahkan tidak sampai satu hari. Pangeran Velf… setelah ini bangsa kita akan saling bermusuhan. Pangeran Velf… aku sudah lelah, mungkin perjuanganku sudah sampai disini. Kita akan kembali bersama pangeran.. aku akan kembali berada di dalam dekapan hangatmu’ batin Risha tepat sebelum sihir Putri Gracia mengenai bagian vital dari dirinya. Akhirnya Risha telah menutup matanya, dan kembali bersama dengan sang pujaan hatinya.
Di sisi bangsa mermaid
Seekor ikan berenang di suatu bagian lautan. Ia membawa sebuah surat kepada sang raja lautan dialah Rana Aqudhos.
“Yang mulia, yang mulia, ada surat dari Putri Risha” ucal sang ikab pada Raja. Ikan itu memberikan surat itu pada Raja. Raja membuka isi surat itu lalu membacanya. Isi dari surat itu adalah:
Halo ayah. Ada kabar menggembirakan aku dan pangeran Velf diizinkan bersama dengan kata lain menikah!. Namun aku punya firasat buruk akan hal ini. Bisakah ayah membawa rakyat mermaid ke dalam pedalaman jika aku tidak kembali? Jangan khawatirkan aku, Selamatkan saja rakyat ini, jika aku tidak kembali akan terjadi kericuhan antara bangsa elf dan mermaid. Larilah, dan jangan kembali hingga kalian bisa mengalahkan sang pemimpin.” setelah membaca surat itu, Raja segera memerintahkan seluruh rakyatnya berpindah kelautan dalam. Tentu saja sebagai ayah yang sangat menyayangi putrinya ia memerintahkan beberapa mermaid yang telaten dalam bertarung untuk dia bawa bertarung dengan bangsa mermaid. Raja dan beberapa bawahannya berenang ke permukaan.
“Tunggu ayah nak” batjn Raja Aquadhos

Mereka mengucapkan beberapa mantra sihir. Saat mereka sampai depermukaan.
Ekor-ekor mereka berubah menjadi sepansang kaki manusia, dengan sihir teleportasi air, Sang Raja dan bawahannya bisa sampai di Istana dengan cepat.
Sedangkan di Istana…
Di tengah taman istana, dengan hamparan yang indah, banyak elf yang bertumbanangan menyisakan Putri Gracia dan Prajurit sihir. Di tengah itu terlihat sesosok gadis yang cantik, dengan wajah yang di penuhi tanah dan luka, namun paras wajahnya yang cantik itu masih terlihat jelas. Ia menutup matanya. Ialah putri kerajaan mermaid putri Risha. Putri Gracia berjalan mendekati jasad Putri Risha.
“Akhirnya, kekuatan air sang mermaid.. bisa aku memiliki” ucap Putri Gracia. Ia mengucapkan sebuah mantra.
“thabatha amandla.” perlahan tubuh Rishab mengeluarkan cahaya. Cahaya dari tubuh Risha tersedot kedalam tongkat sihir Putri Gracia. Wajah cantik milik Risha itu semakin pucat, karena sekuruh kekuatam sihirnya di ambil oleh Puti Gracia. Tepat setelah Putri Gracia mengambil semua kekuatan milik Risha.  Raja Aquadhos datang menghampiri istana.
“Apa yang kau lakukan pada putriku” ucap sang Raja dengan penuh amarah. Setelah Raja datang seluruh prajurit suhir bergegas bersiap.
“Hey, lihatlah. Sang Raja lautan. Raja Aquadhos datang mampir. Apa kau mencari putrimu yang mulia? Sayang sekali dia sudab mati” ucap Putri Gracia. Raja sangat kesal melempar bola air pada Putri Gracia.
Sat! Dengan cepat putri gracia melesat menghindar.
“AHAHHAAHA aku tidak menyangka sang. Raja lautan selemah ini” ucap putri Gracia. Dengan penuh amarah Raja Aquadhos, terus menerus melemparkan ratusan bol-bola air pada Putri Gracia. Namun Putri gracia telah memiliki banyak kekuatan dari berbagai ras.
PLASH PLASH! Raja Aquadhos memberikan serangan bertubi-tubi tanpa henti menyerang putri Gracia. Putri Gravia tertawa keras karena dia terus menerus berhasil menghindar.

PenghalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang