Semua yang ada di sini adalah fiksi. Mohon maaf jika ada suatu kesamaan karena itu tidak disengaja. Tw sudah tertulis di deskripsi. Jika ada sesuatu yang tidak diinginkan maka bukan kesalahan author
Happy reading
***
Hesa membuka loker yang sudah kosong itu satu persatu. Hasilnya nihil, ia tidak mendapatkan apapun.
Ia juga sudah bertanya kepada anak-anak yang membersihkan loker-loker tersebut dann jawabannya tidak ada kertas apapun.
Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju ke atap kelas 12, tempat dimana orang kedua yaitu Bara melompat.
Ia berkeliling di sana. Mencoba mencari sesuatu yang mungkin sangat mereka butuhkan.
Dan benar saja. Ia menemukan sebuah kertas hitam yang dimasukkan ke plastik, persis seperti yang ada di loker Vany.
Ia membuka plastik itu, kemudian mengambil kertas hitam yang ada di dalam, lalu membacanya.
Ini adalah hal yang menyakitkan. Dan mereka harus merasakannya.
Kening Hesa mengernyit. Ia lalu kembali memasukkan kertas itu ke dalam plastik. Hesa mengambil hpnya, meminta teman-temannya untuk berkumpul saat pulang sekolah nanti.
Ia kembali ke kelas dengan kertas itu yang ia letakkan di saku. Dua mata pelajaran lagi, setelahnya ia bisa menyelidiki ini bersama teman-temannya.
***
Hesa meletakkan kedua kertas itu di tengah-tengah meja. "Kertasnya sama, tulisannya sama."
Jean mengambil salah satu kertas yang sudah cukup buruk itu. "Sampe jelek banget. Ini nggak ada yang ngeliat kah?"
Hesa menggeleng. "Kayaknya enggak, gue aja kaget itu masih ada di atas. Padahal polisi sempet ngecek ke sana."
"Sisanya nggak ada bang?" Tanya Johan saat melihat hanya ada dua kertas yang Hesa tunjukan.
"Nggak ada. Loker udah bersih, waktu gue tanya-tanya juga nggak ada yang liat berarti nggak ada di sana. Gue iseng ngecek tempat mereka lompat dan seperti yang kalian liat, gue cuma berhasil nemuin satu."
Jean terdengar bergumam. "Berarti tempatnya itu random. Iya kan?"
"Hmm, bisa jadi gitu." Jawab Satria.
"Gemana kalau kita coba buat bilang ke sekolah. Siapa tau bisa dibantu?" Sena memberikan saran.
"Kayaknya itu ide buruk." Jendral merasa tidak yakin.
Satria terdiam. "Yaa kenapa nggak kita coba dulu. Siapa tau walaupun gue juga nggak yakin sama sekali." Ucapnya.
Hesa menepuk pahanya, lalu berdiri menatap teman-temannya. "Baik, kita coba dulu. Kalau gagal berarti ini semua harus kita urus sendiri."
Mereka semua mengangguk. Tak lama kemudian seorang pelayan mengantarkan makanan. Mereka kemudian menyantap makanan dengan tenang.
*
**
"Karena ini gue yang nemuin, jadi nanti yang masuk cukup gue sama Jean. Jangan kebanyakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge {enhypen}
FanficBeberapa siswa kelas 12 tewas bunuh diri satu persatu secara misterius. Setelahnya, banyak hal yang terjadi Kisah tentang 7 sahabat yang berusaha untuk memecahkan segala masalah yang ada. Kisah tentang sebuah persahabatan, kepercayaan, dan kekecewa...