ch. 5

4 1 0
                                    

Semua yang ada di sini adalah fiksi. Mohon maaf jika ada suatu kesamaan karena itu tidak disengaja. Tw sudah tertulis di deskripsi. Jika ada sesuatu yang tidak diinginkan maka bukan kesalahan author

Happy reading

***

2 minggu telah berlalu. Tak ada apapun yang mereka dapatkan. Semuanya menemui jalan buntu.

Dan kini Sena tengah mengantri untuk membeli sandwich. Dua anak di belakangnya tengah bergosip sesuatu.

Sebagai anak yang sangat menyukai gosip dan tengah gabut menunggu ia seketika langsung memasang telinganya dengan benar.

"Lo pada tau nggak? Kemarin ada pakpol yang dateng ke sini buat ngecek ada motor item atau nggak di sekolah kita." Ucap salah satu siswi.

"Motor item? Buat apaan?" Tanya temannya.

"Katanya yang meninggal kemarin itu sempet diikutin sama motor item." Jawabnya.

"Serem. Tapi susah nggak sih. Yang punya motor item nggak cuma satu."

"Yang jelas gitu."

Sena terdiam. Bagus, ia berhasil mendapatkan sebuah petunjukpetunjuk baru setelah sekian lama tak menemukan apapun.

Ia berharap jika antrian ini selesai, dan ia bisa pergi ke taman secepatnya.

***

Jean menggenjreng gitarnya dengan Hesa yang mengeluarkan suaranya. Satria dengan buku novelnya, Johan, Jendral dan Ricki dengan game MOBA di hp mereka masing-masing.

Sena berlari mendekat dengan kantung plastik di tangan. Ia duduk di sebelah Ricki dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah. Jendral meletakkan gitarnya. "Lo kenapa lari-lari?"

Tangan Sena memberi isyarat untuk diam. Ia masih membutuhkan waktu untuk mengatur nafas. Lalu menenggak air mineral entah milik siapa.

Sena menghela nafasnya keras. "Gue dapet info lagi."

"Info apaan?" Tanya Satria sambil meletakkan bukunya. Beberapa detik kemudian ia mendelik. "Lo ngapain ngabisin air minum gue?"

Sena menunjukkan senyum kudanya. "Maap. Gue haus, nanti gue ganti."

Satria berdecih, menyebalkan sekali. "Inpo apaan? Lo belum jawab pertanyaan gue yang itu."

"Oh iyaa." Ia membetulkan duduknya agar lebih nyaman. "Gue tadi denger katanya Vany sempet diikutin sama motor item."

"Motor item?" Kening Hesa mengernyit.

Sena mengangguk. "Makanya sekolah kita sempet dicek ada nggak yang punya motor item, dan kayaknya nggak ada."

"Sekolah kita? Loh kapan?" Tanya Jendral bingung.

"Kemarin." Jawab Sena enteng.

"Kok kita nggak tau?" Kini Jean bersuara.

Sena menghendikan bahunya. "Nggak tau, kayaknya emang sengaja deh biar kita nggak panik."

Johan mengambil sandwich bagiannya. "Sebentar, keluarganya jadi bawa masalah ini ke pihak berwajib?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revenge {enhypen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang