Part 25

125 12 0
                                    

Hai All .. How do you feel today? Jangan lupa makan ya .. seberapa besar masalahnya. Kalau mau selesai  masalahnya kalian harus ada tenaga dulu. Nasi Padang enak sihh .. wkwk atau bakso urat buhhh ...

Jangan lupa vote dan comment, dishare juga bolehh .. :))

Happy Reading All

***

Author POV

Raveena memasuki apartemennya dengan perasaan yang membuncah. Antara bahagia dan malu. Dirinya tidak tahu mendapatkan keberanian darimana hingga mau mencium bibir Raksa terlebih dahulu, yaa .. walaupun Raksa dulu yang berniat. Arghhh gue malu. Mau ditaruh dimana mukak gue?!

Melempar tas ke sembarang arah dan masuk ke dalam ruang wardrobe-nya dengan melempar high heels-nya dan berganti pakaian menggunakan bath robes "Gue harus berendam dalam air dingin, biar otak gue gak kepanasan. Ahh .. gara-gara Mas Raksa!"

Raveena benar-benar melakukan keinginannya. Dia telah berendam cukup lama di dalam air hangat, tidak mungkin juga dia berendam dalam air dingin. Dengan membayangkan hidup ke depannya bersama Raksa tentu hal yang menyenangkan hingga suara deringan ponsel mengalihkan perhatian Raveena dari kegiatan menyenangkan ini.

"Siapa sih?" Raveena mengambil ponsel yang ada disamping bathtub. Tertera nama Dewi disana. Mau ngapain lagi sihh?! "Kenapa?" tanya Raveena dengan ogah-ogahan. Dia masih marah dengan pernyataan Dewi yang menyebutkannya tidak professional dan secara tidak langsung menghina kakaknya.

"Lo ada dimana Veen?"

"Di apart. Kenapa? Ada apa lagi? Semua masalah yang gue ciptain udah gue beresin biar gak dikatain gak professional lagi!" Perkataan Raveena setengah menyindir kepada Dewi. Yang disindirpun sepertinya juga merasa.

"Aduh Veen lo salah paham. Gue gak bermaksud. Sekarang kita perlu bicara. Tolong buka pintu apartemen lo dong. Kenapa lo tiba-tiba ganti password?" mendengar hal itu Raveena menghela nafas kasar. Bangun dari tiduranya di bathtub.

"Bukan urusan lo. Tunggu bentar!" Raveena mematikan panggilan itu. Keluar dari bathtub dan memakai bath robes. Sejak Raksa sering mengantar Raveena hingga ke dalam apartemennya dan meminta untuk dimasakkan, Raveena memang sengaja menganti password-nya. Agar tidak ada yang tiba-tiba masuk, seperti Dimas mungkin.

Dimas pada awalnya juga penasaran kenapa password apartemennya tiba-tiba diganti. Pada waktu itu, Raveena hanya memberikan alasan jika dirinya hingga lebih terjaga privasinya.

***

Saat ini Raveena tengah membuatkan orange jus untuk siapa lagi kalau bukan Bunga Kusuma Dewi. Raveena masih marah dengannya namun dia bukan tipe orang yang akan menghindari masalahnya. Kalau bisa dihadapi kenapa harus dihindari, pikirnya.

Dewi yang tengah duduk di ruang tengah dengan Ipad yang tidak pernah berhenti bekerja, terlalu fokus hingga tidak mengetahui kehadiaran Raveena.

"Ahh ... Veen. Bikin kaget aja lo!!" Dari raut wajahnya memang Dewi terlihat kaget. Namun tidak menghilangkan ketajaman dari matanya. "Thank you ya .." Lanjutnya sambil mengambil orange jus yang diberikan oleh Raveena.

Raveena kemudian duduk disamping Dewi dengan memainkan ponselnya. Bagaimana jika Raveena memberi tahu saja hubungannya dengan Raksa kepada Dewi, tapi apa Dewi akan baik-baik saja mendengar perkataanya nanti?! Apa dia akan marah dan melarang? Bisa jadi Dewi akan melaporkan hal ini ke Bos Roni?

Querencia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang