Razor's Grip

213 15 0
                                    

00.00

.

.

"Tadi masih ada lima tiket pesawat lagi... tapi sekarang tiket itu habis setelah aku refresh halamannya?Apa semua orang ingin berkunjung ke Linkon City hari ini atau bagaimana?"

Drrtt.. drrttt...

'Sylus? Kenapa dia meneleponku di jam segini?'

"Apa yang kamu inginkan?"

"Kamu juga berada di Goldwood City bukan? Aku kebetulan mau ke Linkon. Kita bisa berangkat bersama."

" 'Aku juga' katamu? Bagaimana kamu tahu aku di sini?"

"Cobalah untuk tidak menandai lokasimu di postingan Momen lain kali, kitten."

"Bukankah aku sudah memblokirmu!"

(Wkwk di blokir dong 😂😂)

"Seseorang lupa memblokir Luke dan Kieran. Sungguh memalukan."

"...."

"Ayo ikutlah denganku untuk suatu keperluan sebelum kita berangkat. Jangan khawatir, ini tidak akan memakan waktu lama." Ajaknya

"Aksi mencurigakan apa lagi yang harus kamu lakukan kali ini..."

"Kamu waspada terhadapku? Aku suka itu. Tapi aku akui kesalahpahaman mu memang menyakitkan. Bagaimanapun undangan adalah sebuah undangan."

"...Terima kasih. Tapi kamu sedikit terlambat. Semua tiket pesawat ke Linkon terjual habis."

"Apa aku pernah mengatakan sesuatu tentang membeli tiket?"

Aku memutar bola mataku malas, sesuatu yang tak bisa dilihatnya di ujung panggilan. "Kalau begitu bagaimana lagi kamu bisa kembali ke Linkon bersamaku?"

Tapi alih-alih menjawab, Sylus berniat mengakhiri panggilannya.

"Luke dan Kieran sedang dalam perjalanan. Sampai jumpa."

"Tunggu, kamu bahkan tidak memberitahuku apa tugasnya!" Kataku

"Baiklah, karena kamu bertanya... Kita akan menghadiri pertemuan bisnis."

Panggilan benar-benar berakhir. Aku menatap layar ponselku dengan bimbang.

"...apa tidak masalah aku berada di sana?" Gumamku

Sylus bilang itu adalah sebuah tugas... tapi jika dia terlibat, situasinya tidak akan menyenangkan selayaknya permainan.

Aku memeriksa perlengkapan ku dan memastikan untuk menyembunyikan sarung pistol di pahaku dengan mantelku. "Aku harus siap berangkat. Bukannya aku belum pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya... Aku hanya merasa gugup karena hal itu terjadi begitu tiba-tiba."

Aku meninggalkan hotel. Luke dan Kieran berdiri di samping mobil.

"Dimana Sylus? Apa dia sudah pergi?"

Sedikit bingung, keduanya bertukar pandangan.

"Bos baru saja... bangun."

Aku membungkuk di pintu mobil dan masuk, Sylus duduk di sebelahku. Ada jaket yang menutupi bahunya.

'Dia suka tidur larut malam, oke. Pantas saja dia terdengar serak saat kami bertelponan.'

"Jadi kamu baru bangun tidur?"

"Ya. Kamu, di sisi lain..." Dia mengamatiku, dagunya disandarkan pada tangannya. "Terlihat siap."

"...Apa terlihat jelas?"

Sylus's MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang