4

329 29 0
                                    

"Hufh".

Taeyong yang sedang membersihkan halaman depan itu beberapa kali menghembuskan nafasnya, bukan karena kelelahan atau bosan, tapi dirinya sedang memikirkan Jaehyun yang beberapa hari ini tidak datang untuk menemui nya.
Meski Taeyong sendiri sudah yakin dengan perasaannya dan akan membuka hati untuk Jaehyun, tetap saya jika langsung menerima itu agak memalukan bagi Taeyong.

"Kenapa jadi kepikiran dia terus sih? Lagian dia kemana, atau dia udah nyerah buat deketin aku lagi? Apa dia capek sama kelakuan aku selama ini ke dia?
Atau dia udah punya yang lain? Hufh,, kalau bener gimana? Katanya mau serius?". Yaitulah Taeyong dengan segala pikirannya.

Taeyong yang masih membersihkan halaman dengan sapu lidi ditangannya terus saja memikirkan Jaehyun, dan tidak menyadari bahwa Ten dari tadi memperhatikan kelakuannya.

"Taeyong~" Panggil Ten.

Taeyong pun langsung berhenti dan menghampiri Ten yang memanggilnya, masih dengan raut muka yang lesu.

"Iya, kak Ten. Ada apa?"

"Kaka mau minta tolong ke kamu"

"Tolong apa kak?"

"Kemarin A John kan habis panen. Dan ini ada sebagian hasil panen, Emm bisa kamu tolong antarkan ke rumahnya Pak Suganda?" Pinta Ten.

"Pak Suganda? Itu, bukannya bapaknya Jaehyun ya?" Tanya Taeyong

" Iya, itu abahnya Jaehyun. Pak Suganda & Jaehyun memang banyak bantu A John buat menggarap lahan tani contohnya seperti pupuk kompos. Jadi, Kaka & A John menyisihkan hasil tani untuk mereka sebagai ucapan Terima kasih. Kamu mau kan Tae untuk antarkan? " Jelas Ten.

"A Jhon bilang, beberapa hari ini Jaehyun cukup sibuk di ternak sapinya, maka nya dia belum bisa menemui kamu." Lanjut Ten dan membuat Taeyong cukup kaget mendengar nya.

"Apa maksud kak Ten?"

"Kaka hanya bantu kamu, kamu lagi kangen sama Jaehyun kan?" Goda Ten.

"Apa sih, nggak ya" Tolak Taeyong tapi dengan pipi yang agak merona.

"Kamu bisa antarkan ini sekalian kamu bisa ketemu Jaehyun. Sesekali kamu yang nyamperin lah jangan Jaehyun terus yang datang"

"Dengar Tae, jika kamu ada rasa sama Jaehyun, perjuangkan. Hilangkan tuh sikap tsundere kamu, Jika kamu terus bersikap seperti ini ke Jaehyun, mungkin saja Jaehyun yang nyerah ke kamu dan mencari yang lain sesuai pikiran kamu tadi, bisa saja terjadi" Jelas Ten untuk menyadarkan Taeyong.

Benar, yang diucapkan Ten benar, dia harus mulai berjuang dan jangan sampai apa yang di pikirkannya tadi menjadi kenyataan dan membuat dia menyesal di akhir.

"Kak Ten Benar". Ucap Taeyong dengan menundukkan kepalanya.

"Baik kak Ten, mana yang mau di antar, Taeyong mau antarkan". Kepalanya mendongak ke arah Ten dengan senyum manis serta mata Boba yang berbinar. Melihat itu pun Ten langsung tersenyum dan meminta Taeyong untuk bersiap-siap untuk pergi ke rumahnya pak Suganda.

.
.
.

Cukup mudah menemukan rumah Pak Suganda, karena rumahnya paling besar dengan tanah yang paling luas di kampung ini.
Kini Taeyong sudah ada di depan rumahnya Jaehyun dengan hasil panen dan sebuah rantang makanan di tangannya.

"Permisi~" Salam Taeyong.

Tidak lama seorang pria paruh baya keluar dari rumah yang Taeyong yakini adalah pak Suganda, karna wajahnya sangat mirip dengan Jaehyun.

"Iya neng, Cari Siapa ya?" Tanya pak Suganda, beliau sedikit bingung kenapa ada bidadari cantik yang datang ke rumahnya.
Taeyong sedikit kaget di panggil Neng sudah jelas dia ini laki-laki, memang Bapak dan Anak tidak ada bedanya.

"Iya pak, saya mau ketemu pak Suganda." Ucap Taeyong dengan senyum.

"Iya Saya Sendiri". Ucap Pak Suganda.

"Perkenalkan pak. Saya Taeyong, sepupunya Kak Ten suaminya A Johnny. Maksud kedatangan saya untuk mengantarkan-"

"-Calon Mantu Abah-" Celetuk pak Suganda tiba-tiba.

"-hasil panen, h-huh?" Seketika membuat Taeyong terdiam bingung.

"Kamu calon mantu Abah kan? Jaehyun banyak cerita sama Abah tentang kamu." Ucap pak Suganda antusias.
Taeyong tetap terdiam, masih sedikit kaget dengan pernyataan pak Suganda.

"Aduh~ kok malah berdiri disini. Sini neng masuk-masuk, anggap aja rumah sendiri, yaa nanti nya juga jadi rumah kamu kok. Duduk disini, mau minum apa" Ucap Pak Suganda, beliau sungguh senang bahwa calon mantunya itu datang kerumahnya.

"Nggak usah repot-repot pak, saya hanya antar titipan nya A John aja kok, nggak lama." Ucap Taeyong setelah duduk merasa tidak enak.

"Jangan panggil pak, panggil Abah aja. Jangan ngerasa sungkan ya neng." Pinta pak Suganda.

"Baik A-abah." Ucap Taeyong malu-malu.

Pak Suganda yang mendengar Taeyong memanggil nya Abah sungguh membuat nya senang. Jujur dari wajah, perawakan, dan attitude Taeyong membuat Pak Suganda menyukainya walau baru bertemu, wajar saja Jaehyun menyukai Taeyong. Yang Abah lihat jika Jaehyun sedang menceritakan tentang Taeyong, Abah menemukan kebahagian di wajah anak tunggalnya itu, dan setelah melihat langsung seseorang yang selalu diceritakan anaknya membuat beliau yakin untuk merestui hubungan mereka.

"Bagus, terus panggil seperti itu ya neng" pinta Abah masih dengan senyum diwajahnya.

"Iya bah. Tapi maaf saya laki-laki" Jelas Taeyong yang merasa jengah terus di panggil Neng.

"Hahaha, maaf ya kalau kamu kurang nyaman. Soalnya kamu cantik jadi reflek gitu." Tawa pak Suganda.

"Wahh, pintar juga si Jaehyun cari calon mantu buat Abah, perfecto hahaha" Lanjut Abah dengan tawanya membuat Taeyong pun ikut tertawa kecil.

Dalam sekejap Pak Suganda & Taeyong pun sudah mulai akrab, banyak yang mereka bicarakan dari mulai membicarakan tentang Jaehyun, asal mula usaha peternakan, sampai kehidupan Taeyong di kota.
Tak terasa hari sudah semakin siang, dan tak sengaja pak Suganda melihat rantang makanan yang di bawa Taeyong.

"Itu, makanan untuk Jaehyun?" Tanya Suganda menunjuk rantang yang di taruh di atas meja.

"Tadinya iya Abah. Tapi, karena kang Jaehyun nya lagi gak ada, jadi buat Abah aja." Ucap Taeyong sambil mendorong sedikit rantang tersebut kehadapan pak Suganda.

"Beberapa hari ini Jaehyun memang agak sibuk di peternakan karna pesanan sapi yang membludak dan harus dikirim ke kota. Abah udah gak bisa ngurus ternak lagi karna alasan kesehatan dan Jaehyun pun melarang Abah buat bantu-bantu, jadi seluruh peternakan Jaehyun semua yang urus." Jelas pak Suganda.

"Kalau mau, Abah bisa antar kamu ke peternakan buat ketemu sama Jaehyun. Sekalian ajak dia makan siang, Jaehyun itu kalau sudah sibuk suka sampai lupa makan." Lanjutnya menawarkan.

"Nggak usah Abah, ngerepotin jadinya. Taeyong pergi sendiri aja, emm bisa Abah tunjukan jalannya?" Pinta Taeyong.

"Abah antar aja pake motor, sekalian Abah juga mau keluar ada perlu di balai desa." Tawar pak Suganda.

Awalnya Taeyong masih menolak karna merasa merepotkan pak Suganda, tetapi pak Suganda pun terus membujuk agar Taeyong mau diantar dengan alasan agar  cepat sampai dan agar Taeyong tidak lelah dan kepanasan.
Tak enak kalau harus terus menolak, akhirnya Taeyong mau diantar ke peternakan oleh pak Suganda.

.
.
.

Sesampainya di peternakan, Pak Suganda memanggil salah satu pekerja nya untuk menanyakan keberadaan Jaehyun dan meminta memanggilkan Jaehyun untuk menemuinya.
Sementara Taeyong dari tadi hanya memperhatikan sekitar peternakan milik Pak Suganda, peternakannya cukup besar ada beberapa pekerja juga dan sapi-sapi yang berjejer.
Masih asik memperhatikan sekitar tiba-tiba matanya tertuju pada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya dengan sepatu boots hijau, celana hitam serta kaos tanpa lengan berwarna hitam dan di lehernya ada sebuah handuk kecil berwarna putih yang di pakai untuk mengelap keringat di wajahnya, otot tangan yang terekspos dan keringat yang menghiasi di cuaca panas ini membuat seseorang itu sangat Hot di mata Taeyong.

TBC

Hayoo, siapa itu yang hot wkwkw

JAEYONG 💞

PERJAKA KAMPUNG  (JAEYONG) On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang