7

259 37 0
                                    

Di kediaman pak Suganda, Jaehyun masih mematut dirinya di depan cermin, memastikan penampilannya lebih baik.
Tangannya mengambil sesuatu di atas meja, membuka benda kecil itu sehingga menunjukan sebuah cincin dengan desain yang sederhana namun terlihat mewah.

Senyum muncul di bibir Jaehyun, rencananya malam ini dia akan meminang sang kekasih hati yaitu Taeyong.

Meski sudah puluhan kali dia mengatakan ingin menikahi Taeyong, namun itu hanya di lisan saja dan Taeyong pun tidak memberi jawaban apapun. Maka dari itu, malam ini dia akan meresmikannya. Bagaimana pun nanti jawaban dari Taeyong, akan Jaehyun terima dengan lapang dada.

Setelah mengabari Taeyong lewat chat, dia segera bersiap untuk menjemput sang pujaan hati.
Jaehyun pun berpamitan pada abahnya dan meminta doa restu agar rencana niat baik Jaehyun malam ini berbuah indah.

Di perjalanan menuju rumah Taeyong pun, Jaehyun tidak melunturkan senyumannya, tangannya sesekali menyentuh saku Jaketnya, memastikan benda yang berisi Cincin itu tetap aman di tempatnya.

Saat akan sampai di rumah Taeyong, diringa melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah Taeyong dan di sampingnya Taeyong sedang berbicara dengan seorang pria.

Jaehyun bertanya-tanya siapa kah pria itu, namun seketika raut kekhawatiran muncul di wajah Jaehyun saat melihat pria asing itu mencekal tangan Taeyong membuat kekasih hatinya itu meringis sambil terisak.

Tanpa membuang waktu langsung saja Jaehyun berhentikan motornya dan berlari menuju Taeyong.

.
.
.

"-kau harus ikut dengan ku, Kekasihku ." Lanjut Wonho dengan seringai di wajahnya.

Taeyong yang mendengarnya menjadi gusar hingga tanpa sadar air mata mulai muncul di matanya.

"Dalam mimpimu, aku sudah bukan kekasihmu lagi, jadi jangan harap aku akan menuruti mu." Ujar Taeyong sambil menahan amarah dan ketakutan pada sosok di depannya ini.

" Ck, Taeyong-Taeyong jangan terus berlaga sok suci. Aku tau kamu masih menginginkan ku.
Ayoklah, jika kamu ikut denganku, akan aku berikan surga dunia padamu."
Jika saja kalimat itu di katakan oleh seseorang yang di cintai, kalimat itu akan menjadi sangat indah di dengar.

"Lupakan, itu bukan tawaran terbaik yang kau punya. Sekarang, ku mohon pergilah. Kita sudah selesai kak, kembali lah pada kehidupan mu. Aku tidak ingin terlibat dengan mu lagi." Ujar Taeyong.

Wonho yang mendengarnya, mulai merasa marah pada sosok Taeyong yang tidak penurut seperti dulu.
Wonho pun mencekal tangan Taeyong, membuat sang empu tangan meringis akibat cekalannya yang terlalu kencang.

"KAK, LEPASKAN" Teriak Taeyong.

"Aku sudah meminta dengan baik-baik, tapi ternyata kau sangat susah untuk menurut. Jadi, jangan salahkan aku memakai cara kasar. " Ujar Wonho sambil menarik tangan Taeyong untuk memasuki mobil nya. Taeyong tentu saja berontak, namun tiba-tiba, -

BUGH..

Sebuah pukulan mengenai wajah Wonho, pelakunya tentu saja Jaehyun yang langsung menarik Taeyong untuk berada di belakang tubuhnya, mencoba melindungi Taeyong dari Pria Asing itu.

Wonho yang kaget saat pukulan mengenai wajahnya hingga membuat sudut bibirnya robek, langsung mengalihkan pandangan pada sosok pria yang mencoba melindungi Taeyong-nya.

"SIALAN,, SIAPA KAU HAH, BERANI-BERANINYA- "

BUGH..

Belum sempat Wonho menyelesaikan kalimatnya, pukulan kembali didaratkan oleh Jaehyun hingga membuat Wonho tersungkur.

" Tidak perlu kamu tau siapa saya, saya minta kamu segera pergi dari sini, sekarang." Ujar Jaehyun

"Haha kau siapa hah?, beraninya kau mengusirku, dasar orang kampung." Kata Wonho.

PERJAKA KAMPUNG  (JAEYONG) On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang