happy reading.
vallencia telah tiba di kelasnya, dan langsung duduk di tempat duduknya.
"huftt...marvel..aku merasa tak asing dengan namanya.." gumam Vallencia.
"Marvel? Marvel abangnya Manuel ya?" tanya seseorang tepat di belakang vallencia.
vallencia terkejut saat mendengar suara itu. ia menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang berbicara.
"sorry, sorry, gue bikin lo kaget ya val? sorry, sorry.. hehe" ucap orang itu.
"huftt..namamu..alana aurhelia, kan?" tanya vallencia.
lana mengangguk dan tersenyum, ia segera duduk di samping vallencia. "memangnya boleh duduk di tempat orang lain?" lana tertawa mendengar itu.
"kenapa enggak?" Vallencia hanya tersenyum tipis.
"lo ternyata masih ngenalin gue ya val? gue kira lo udah lupa sama gue." vallencia tertawa kecil.
"hm..mana mungkin aku melupakan sahabatku sendiri?" ucap vallencia.
"ah..elu, masih aja kalau ngomong make bahasa baku gitu, kedengeran kaku banget val."
vallencia menundukkan kepalanya. "maaf..aku sudah terbiasa berbicara menggunakan bahasa baku seperti ini, lana."
"gapapa. oh iya ngomong ngomong..lu udah ketemu sama abangnya Manuel?" vallencia mengangguk.
"gimana mukanya? gue belum pernah liat dia selama gue sekolah disini. dia bener bener kayak orang asing. bahkan dia nggak pernah berinteraksi sama adeknya sendiri."
"benarkah?" tanya vallencia yang diangguki Lana.
"iya! Manuel jarang banget keliatan ngobrol sama abangnya. dia juga gak bilang kalau dia punya abang." ucap Lana yang membuat vallencia bingung.
"lalu..mengapa kamu bisa tahu kalau Manuel memiliki seorang kakak laki laki?" tanya vallencia.
"gue tau dari manuel nya sendiri. dia kayaknya keceplosan bilang kalau Marvel itu abangnya, jadinya ya..gue tau kalau dia punya abang, cuman ya itu! gue gatau Marvel yang mana." vallencia mengangguk anggukkan kepalanya.
"marvel..adalah orang yang memiliki tinggi badan cukup tinggi, mungkin..170 keatas, lalu memiliki wajah yang lumayan tampan, hidung mancung, dan memiliki tanda lahir di lehernya." jelas vallencia.
lana mengangguk-anggukkan kepalanya.
"nanti tunjukkin ke gue ya val! gue pengen tau mukanya si marvel marvel itu." ujar lana.......
-DI KANTIN-
"el, lu kenapa dah? asem banget muka lu kek mangga muda." ucap salah satu teman Manuel yang bernama nina.
"iya el, kenapa dah?" tanya salah satu teman Manuel juga yang bernama Abigail.
"hah...Abang gue, bikin ulah lagi." ucap manuel.
"ulah? ulah apaan?" tanya nina.
"panjang ceritanya. gue males ngejelasin, gue udah muak sama tuh bocah." oline melipatkan kedua tangannya di dada dan menunduk.
"jangan nunduk, nanti ngantuk loh el." ucap Abigail.
..
"eh! ngomong-ngomong, di kelas lu ada murid baru el?" tanya nina yang berusaha mencairkan suasana.
Manuel menganggukkan kepalanya.
"namanya vallencia, cakep sih..lucu juga, tapi dia kaku banget." ucap Manuel."kaku? kaku gimana maksud lo?" tanya Abigail.
"gini loh nin, bi. dia tuh selalu ngomong make bahasa baku. jadi gue juga kalau ngobrol sama dia ya..harus make bahasa baku juga."
"kayak di film film dah.." gumam Manuel.
Nina dan Abigail tertawa kecil.
"haduh..dia bule kali el." ucap Abigail."pala lu." ucap Manuel yang berhasil membuat teman temannya tertawa.
"kocak lu el. eh, btw..ini regie sama fritzy kemana dah? tumben banget kagak ada." tanya nina.
"mereka berdua lagi di ruang guru kayaknya. maklum, mereka berdua kan ikutan olimpiade." jawab Abigail.
"oh iya..aduh, kita punya temen pinter banget deh. emaknya ngidam apaan ya?" celetuk nina.
"hadeh..udah deh, ayo balik ke kelas." ucap Manuel yang langsung di setujui teman temannya.
...
-DI KELAS-
"hm..lana, aku ingin bertanya. Manuel itu..anggota osis?" tanya Vallencia.
lana mengangguk-anggukkan kepalanya.
"iya, dia anggota osis yang paling di segani di sekolah ini. bahkan ketua osis nya juga agak segan sama Manuel."vallencia memiringkan kepalanya.
"pfftt..kenapa kepala lo miring begitu? awas tumpah loh." vallencia tertawa mendengar ucapan Lana."tidak, aku hanya bingung mengapa dia di segani." ujar Vallencia.
"haha..susah di percaya, tapi lo harus percaya apa yang gue omongin. jadi Manuel itu-"
"hayo ngomongin gue?" tanya Manuel yang tepat berada di belakang Lana.
"AKHHH! SETAN!" ucap lana yang terkejut.
lana menoleh kebelakang dan melihat Manuel yang sedang cekikikan.
"Manuel! apa apaan sih lo?" ucap Lana.Manuel menatap Lana dengan tatapan khasnya. "stop natap gue kayak gitu. tatapan lo bikin gue kesel." ujar lana.
"yaudah maaf." ujar Manuel.
"yaudah Lo duduk sana." lana berbalik badan membelakangi Manuel.
"heh kutu sapi, lo aja duduk di tempat duduk gue. harusnya gue yang nyuruh lo pindah." lana kembali berbalik badan dan cengar-cengir.
"ngapain lo nyegir begitu?" tanya Manuel.
"hehe, gue lupa, dan gue malu." lana segera pergi dan kembali ke tempat duduknya.
"orang aneh." Manuel segera duduk di tempat duduknya.
Manuel menoleh kearah Vallencia yang sedang memperhatikannya dengan mulut yang terbuka.
Manuel tersenyum. "hati hati, nanti lalat masuk." ucap Manuel.
vallencia langsung menutup mulutnya dan mengalihkan pandangannya ke depan. "malu." batin vallencia.
manuel terus memandang wajah vallencia dan tersenyum. "jangan menatapku seperti itu." Manuel dapat melihat dengan jelas wajah vallencia yang mulai memerah.
"oke oke, baiklah." Manuel tak henti tersenyum. ia pun mengalihkan pandangannya ke depan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Vallencia & Manuel.
Romance"i like you vallencia." "sorry..tapi, kita beda agama..apalagi, kita segender Manuel." .... Happy reading