Bab 2 Abang

325 26 0
                                    

" Abang, Oboi rindu Abang~ "

" Um, Abang juga rindu Oboi "

Dua pemuda seumuran itu sedang berpelukan di ruang tengah, bersama Tok Aba yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya untuk mengabadikan momen ini. Boboiboy sendiri sudah bergabung kembali, setelah mendapatkan kejutan tadi.

" Akhirnya kamu kesini juga Zel, Atok rindu sangatlah denganmu " ujar sang Atok, menatap sendu ke arah cucu tertuanya itu. Mereka berpisah karena suatu alasan dari Azel sendiri, membuat Tok Aba tidak pernah melihat Azel dari ia berumur 4 tahun terakhir.

" Maafin Azel Atok. Azel baru bisa bertemu dengan Atok dan Adek sekarang " ucap Azel merasa bersalah. Tok Aba hanya mengangguk mengerti dengan situasi asli Azel, ia mengelus lembut rambut Azel untuk menenangkan sang cucu agar tak bersedih.

" Tak apa, kamu sudah kembali ke sini saja membuat Atok bahagia. Itu sudah cukup " ujar sang Atok, membuat Azel matanya memanas tetapi ia tahan. Dan memeluk kembali sang Atok, yang selalu menjadi sosok pengganti Ayah bagi Boboiboy dan Azel.

" Makasih Atok "

" Sama-sama "

" Nah, sekarang ayo makan dahulu. Setelah itu Azel dan Oboi baru bisa istirahat "

" Baik Tok " ucap Azel dan Oboi berbarengan.

Makan malam kali ini sangatlah berbeda, dimana Boboiboy memiliki teman tambahan yaitu Azel abangnya untuk diajak berbicara. Mendengarkan celotehan sang adik bercerita dan ketawa renyah sebagai jawaban dari Tok Aba saat mendengarkannya sungguh membuat hati Azel menghangat. Sudah lama Azel tidak merasakan kenyamanan dan kehangatan ini.

" Nah terus nih karena sudah bel pulang, malah ditahan buat kasih tugas PR matematika sebanyak 50 soal....matilah aku hishh " keluh Boboiboy, menceritakan kegiatannya tadi di sekolah. Kesal dia, sudah senang-senang karena hari ini nggak dapat banyak PR dari pelajaran lain, malah tiba-tiba pelajaran Matematika ngasih PR.

Nggak ngotak lagi banyak soalnya.

" Hahaha, biar pintarlah kamu Boi. Kamu kan lemah di pelajaran matematika " kekeh Tok Aba, melihat si bungsu ini lemah betul dengan soal matematika ( sama saya juga Tok ).

" Ishhh, kebanyakanlah 50 soal....gimana cara kerjainnya " Boboiboy pundung mengingat PR-nya belum dikerjakan.

Azel yang mendengarkannya juga terkekeh lucu, karena melihat Boboiboy ngambek tetapi pipi chubbynya jadi terlihat chubby. Dengan iseng ia mencubit pipi Boboiboy games, membuat si empu mendelik kesal.

" Ish !, Abang apa sih cubit-cubit pipi Oboi !!. Oboi lagi pusing nih mikirin PR nanti ! " rengek Boboiboy yang pipinya di cubit-cubit.

" Hahaha, maaf-maaf. Nanti PR kamu Abang bantu aja ya. Tenang saja " tawar Azel, sembari mengelus kepala Boboiboy. Membuat Boboiboy matanya berbinar cerah menatap sang Abang, yang mau membantu Boboiboy mengerjakan tugasnya.

" Beneran Nih ?!, Aseekkk di bantu !. Makasih Abang ! "

Azel terkekeh kembali melihat ekspresi adiknya yang sangat bahagia itu.



😀😀😀😀😀



Kini Azel dan Boboiboy sudah berada dalam kamar Boboiboy, dimana Azel akan satu kamar bareng dengan Boboiboy saja nantinya. Permintaan dari sang bungsu, yang tidak ingin pisah kamar. Padahal bisa saja kamar tamu yang kosong dijadikan untuk kamar Azel.

Tentu Azel tidak menolak juga, satu kamar dengan Adik tercinta.

Untuk sementara kasur mereka hanya kasur kecil milik Boboiboy, besok Azel akan ganti kasurnya jadi king size biar luas.

Gemelli !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang