Bab 8 Terpisah, dan Bertemu Kembali

144 21 5
                                    

Cieee Double Update~, utangku yang lama update-update soalnya hehehe.

Jangan lupa vote dan komen~.


-----------------------------------------------------------------------


Anzel dan Boboiboy keduanya kini sibuk dengan tugas masing-masing. Tapi mereka tetap saling bertukar kabar, walaupun harus memakan waktu. Yah, dikarenakan perbedaan jarak yang sangat jauh.

Boboiboy yang mulai sibuk kembali dengan tugasnya di TAPOPS, dan sembari mengasah kuasa 3-nya. Awalnya Boboiboy berlatih kuasa-3 nya Beliung di mansion Abangnya.

Hampir lepas kendali, tetapi entah kenapa karena dilatih ketat oleh Anzel jadi nurut kuasa satu ini.

Hanya saja memang itu bertahan sementara, dan tak bisa bertahan lama. Jauh dari Abangnya, maka Beliung lepas kendali lagi.

Boboiboy harus sabar, menunggu buah yang katanya ada khasiat untuk mengaktifkan kuasa 3-nya itu.

Kini ke Anzel.

Ia juga mulai sibuk dengan tugasnya sebagai pemegang di dunia bawah, maupun atas.

Awalnya ia hanya bolak-balik dari Rumah Tok Aba ke kota. Tapi Tok Aba sarankan untuk ke kota dahulu saja, biarkan Tok Aba di rumah sendiri. Kasian si Tok Aba lihat cucunya bolak-balik, cape banget mukanya pula.

Anzel yang menolak terus, akhirnya luluh juga. Hanya saja ia meninggalkan seorang bawahannya untuk menemani Tok Aba. Tentu awalnya Tok Aba menolak, tapi Anzel yang tak suka ditolak membuat Tok Aba ada temannya di rumah.

Tak apa, anggap saja cucuk baru. Tok Aba friendly kok.

Kasusnya yang 2 kali di serang, ternyata ada pengkhianat yang menyebar informasi tentangnya ke musuh. Dan musuhnya bukanlah satu, tetapi ada 10 kelompok yang datang mengibarkan bendera perang.

Tentu Anzel ladenin dengan senang hati.

😎😎😎😎

" Segini aja, udah gabung dari 10 kelompok....nggak ada yang bertahan ? " Ucap Anzel, yang sedang menghisap nikotin sembari duduk di atas mayat-mayat yang bertumpuk.

" Lah elah si bos, lagian jangan di babat habis...sisain buat kita main nanti-nanti " ujar salah satu kepercayaan bernama Mike.

" Au nih, kan pasokan mainan kita lagi sedikit di bawah tanah " sambung sama halnya dengan Mike, ia bernama Jake.

Semua nama adalah nama samaran, tidak menggunakan nama asli. Hanya Anzel saja yang menggunakan nama aslinya, katanya namanya udah bagus sayang kalau di ubah.

" Bos si Lion enak bener sama Atok lo, pasti dia lagi manja-manja ama Atok sekarang " ujar Mike mengeluh ke Anzel,sembari memisahkan jantung dan organ-organ yang lainnya untuk dijual kembali.

" Biarin saja, Doi kan nggak pernah merasakan namanya rumah. Biar ada refreshing dikit, daripada ke Club nyari cewek mulu buat temenin turu " celetuk Anzel.

Drrt-

Drrt-

" Ah, adek gua nelpon juga " Mike dan Jake yang mendengar ucapan Anzel langsung mendekati si bos. Mereka juga ingin melihat adik sang bos, yang kata bos-nya imut, dan seorang perwira galaxy.

" Halo Baby ? " sebuah layar hologram dari handphonenya, yang sudah di modif oleh bantuan Ochobot bisa membuat berhubungan mudah.

" Halo, Abang~....Oboi Kangen Abang " Tampilan Boboiboy langsung terlihat di layar hologram, membuat Mike dan Jake memekik games. Benar ternyata adiknya si bos sangatlah imut, kok bisa ada perwira imut kemasan sachet kayak gini. Ingin mereka masukin jadi nya ke kantong celana.

" Abang sedang apa ?, Eh ada temannya Abang juga Halo~ !! " sapa Boboiboy dengan riang, sepertinya adeknya sedang merasa senang sekali.

" Abang sedang bersih-bersih Baby, dan ya ini teman Abang "

" Halo Dedek Gemes, kenalin Abang namanya Mike "

" Halo juga Dedek imut, nama Abang Jake "

" Hehehe, Halo~Halo....oh ya Bang, besok Oboi dan yang lain akan sampai ke bumi siang hari ! " ucap Boboiboy.

" Baiklah Baby, besok akan Abang sambut kamu. Ah–dan seperti biasa Baby dan yang lainnya harus melakukan check up ya, kelihatannya kali ini kamu melakukan misi yang berat ya Baby. "

" Luka-lukanya banyak sekali hmm~ " Anzel tersenyum, tetapi terlihat menyeramkan menurut Boboiboy. Walaupun jauh Boboiboy bisa merasakan bahwa Abangnya ini marah dengannya.

' Mati aku ' batin Boboiboy.

" Ma–maaf Abang " lirih Boboiboy, yang menundukkan kepalanya takut-takut melihat wajah Abangnya itu. Anzel menghela nafas, ia tahu tidak bisa memarahi adiknya satu ini. Itu sudah resiko dari tugas yang adiknya tanggung.

" Maaf Baby, membuatmu takut...." ucap Anzel, membuat Boboiboy mendongakkan kepalanya menatap Abangnya. Ia hanya bisa membalas gumaman. " Abang nggak salah, memang akunya belum kuat seperti Abang. Oboi akan selalu berlatih lebih giat, biar keren seperti Abang ! " ujarnya semangat kembali entah kenapa.

Anzel yang mendengarnya menghangat, ia hanya bisa terkekeh melihat adiknya. Sungguh kangen dirinya ingin merengkuh badan mungil adiknya.

" Baiklah-baiklah, Abang akan tunggu itu. Hati-hati saat perjalan pulang nanti ya Baby "

" Tentu Abang...Oh ya sampai lupa, besok Oboi akan memberikan surprise untuk Abang !. Jadi nantikan okay~ "

" Umm, tentu....Abang akan nantikan "

🙂🙂🙂🙂

Setelah mendengar kabar itu, Anzel langsung melesat pulang ke rumah Tok Aba. Ia tak sendiri karena Mike dan Jake ikut juga, mereka ingin silaturahmi dengan Tok Aba dan Boboiboy nanti.

Matahari sudah menggantung tinggi di tengah-tengah, udara juga mulai sedikit panas. Untung saja wilayah Tok Aba masih banyak pohon-pohon rindang, jadinya masih terasa sejuk walaupun siang hari.

Anzel dan yang lainnya seperti orangtua Yaya, Ying, dan Gopal sedang bersantai menunggu kepulangan sang anak di kedai Tok Aba. Bawahan Anzel juga standby di kedai Tok Aba, sambil berbincang-bincang dengan pelanggan lain. Alias mereka sedang dikerjakan oleh Tok Aba menjadi pelayan.

Apalagi Lion sepertinya ia mulai khatam cara buat minuman coklat yang enak, bisa dibisniskan nih menurut Anzel.

" Kayaknya Kedai Atok, harus diperluas ke kota...nah si Lion nanti yang jadi peraciknya " ujar Anzel memandang Tok Aba. Tok Aba yang mendengar itu tertawa, kemudian mengelus kepala Anzel.

" Hahaha, kamu ini ada-ada aja...." Yah Tok Aba, hanya anggap ucapan cucu sulungnya ini candaan. Padahal beneran.

Hingga suara kapal terbang terdengar mendekat, Anzel memandang ke arah atas. Terlihat kapal terbang milik teman-teman Boboiboy ini mendarat dengan mulus.

Anzel dan Tok Aba ikut menyusul ke arah para orangtua yang sudah jalan duluan untuk menyambut anak-anaknya.

Satu-persatu mereka saling menyambut anak-anaknya dengan pelukan, dan seperti biasa Boboiboy keluar terakhir. Senyuman Anzel yang hangat itu tiba-tiba saja berubah, menatap tajam ke seorang yang berjalan di belakang adiknya itu.

" Abang !!, Oboi Kangen~ " ujar Boboiboy manja langsung memeluk Abangnya.

" Abang juga kangen dengan Baby " Anzel merubah ekspresi wajahnya dengan cepat, memandang dingin dan tajam ke arah orang yang kini memandangnya dan Boboiboy dengan senyuman yang Anzel muak.

" Dan sudah lama tak jumpa...Tuan Amato "

" Ah, teganya~ anak Ayah satu ini....kau sudah besar ya Bang "



TBC ( Dikit lagi Ending mwehehehehehe )

Gemelli !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang