Chika berlari masuk ke dalam kamarnya, ia membanting pintu itu dengan keras.
Menghempaskan dirinya ke atas kasur, dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Mami, Chika mau pulang. Ga mau tinggal di sini"
"Chika di marahin sama mas zean, Chika takut mami"
"Mau pulang mami, Chika mau pulang aja"
"Chika ga mau tinggal di sini, Chika kena marahin mas zean terus, mau pulang" ucapnya, terus menangis.
"Hei sudah, jangan nangis lagi" ucap zean
"Buka selimutnya, coba lihat saya bawa apa untuk kamu"
"Ga mau, pergi. Kamu jahat, kamu udah marahin aku"
"Saya ga marahin kamu lagi, janji. Buka ya?"
"Ga mau!"
"Yessica buka selimutnya!"
"Tuh kan di marahin lagi, ga mau"
"Iya maaf, makanya buka dulu selimutnya. Lihat apa yang saya bawakan untuk kamu"
Chika menyingkap selimut yang menutupi wajahnya.
"Tara! Boneka sama ice cream buat kamu"
"Ish ga penting, aku ga mau di sogok pakai itu" ia kembali menutupi wajahnya dengan selimut.
"Terus kamu maunya apa?"
"Mau pulang!, aku ga betah di sini"
"Jangan ya? Kita baikan aja, oke?"
"Maaf ya, yessica"
"Aku ga mau lihat kamu, pergi mas!"
"Mana bisa gitu, ini kan kamar saya"
"Ish ya udah kalo gitu aku aja yang pergi dari sini" Chika beranjak pergi namun zean menahannya.
"Maaf, jangan pergi ya?" Raut wajahnya terlihat sedih.
"Muka kamu jelek kalo kayak gitu" ucap Chika, menahan tawanya.
"Mana ada orang saya ini laki-laki paling ganteng yang ada di muka bumi" ucap zean dengan pedenya.
"Ganteng sih, tapi duda anak satu. Tua lagi" ucap Chika, santai.
"Heh mulutnya, saya ini masih muda loh"
"Muda dari mananya? Dari muka yang keliatannya masih muda? Atau dari umur?" tanya Chika
"Dari muka juga keliatan masih muda, chik. Umur saya juga ga terlalu tua tuh masih berjiwa anak muda" sahut zean
"Menurut aku sih ga ada satupun yang keliatannya muda dari kamu" ucap Chika
"Kurang ajar banget jadi istri"
"Udah deh mas kamu diam aja, aku masih mau ngambek nih"
"Emang bisa kayak gitu?"
"Bisalah, udah sini ice cream sama bonekanya" ucap Chika, ingin mengambilnya dari zean.
"Etss tadi katanya ga mau" ucap zean ia membuka bungkus ice cream itu bersiap memakannya.
"Ih aku mau mas, kamu mah gitu" ucap Chika, melengkungkan bibirnya bersiap untuk menangis.
"Ya udah ini ice cream nya, ini bonekanya juga" ia memberikannya pada Chika.
"Yeay makasih mas, kamu kapan belinya? Baru aja ya?"
"Iya, sebagai tanda permintaan maaf dari saya" ucap zean, Chika hanya ber-oh ria.
"Makannya pelan-pelan aja, belepotan tuh.
Hahaha lucu banget" zean membersihkan bibir chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Duda Is My Husband [Slow Update]
RomanceDijodohkan dengan duda anak satu adalah hal yang jauh dari ekspektasi Chika. Dengan paksaan orang tua, dia harus menerima perjodohan ini dengan pria kaku.