Chapter 9

708 101 3
                                    

"Kenapa nih tiba-tiba banget suruh ke sini"

"Ini loh ve kita bentar lagi punya 2 cucu"

"Hah serius kamu? Wah makin rame nih keluarga kita"

"Iya, bentar lagi Alvaro punya adik deh"

"Selamat ya zean, gercep juga nih anak ya"

"Hahaha punya cucu lagi ya, pa"

"Iya, senang banget papa karena sekarang kamu sudah punya istri yang baik"

"Iya, pinter juga ternyata papa nyari istri untuk saya"

"Ya iyalah emangnya kamu"

"Chika-nya mana?, aku mau ketemu nih sama menantu kesayangan ku itu"

"Itu chika-nya di kamar, katanya mau rebahan dulu"

"Mami, Chika bosen" ucap Chika, baru saja keluar dari kamarnya.

"Eh ada mama sama papa" ucap Chika, segera menyalimi keduanya.

"Selamat ya sayang bentar lagi punya dedek bayi"

"Hehe iya ma"

"Tumben kalem, chik. Ga meraung lagi?"

"Mas zean!!"

"Papi liat mas zean tuh"

"Hadeuh gimana ceritanya nih nanti adek punya dedek bayi hahaha"

"Mending papi diem" ucap Chika

"Mas zean, ini udah waktunya buat jemput Alvaro kan?"

"Astaga saya lupa, ya sudah saya berangkat dulu ya"

"Iya hati-hati ya"

"Mau ikut" ucap Chika

"No, kamu di rumah saja"

"Mas zean mah gitu, istrinya mau ikut aja ngga di bolehin"

"Bukan kayak gitu Chika, lebih baik kamu istirahat di rumah saja ya?"

"Udah bolehin aja zean" ucap Veranda yang melihat menantunya itu ingin menangis.

"Tapi, ma..."

***

"Saya gak ikut campur ya kalau kamu di marahin sama Alvaro nanti"

"Iya mas zean, lagian masa dia marahin aku sih"

"Bisa saja kan, kamu kan ga nurut sama dia"

"Hati-hati ya dia kalau marah melebihi saya"

"Halah boong kamu mas"

"Ya sudah kalau kamu ga mau percaya"

***

"Kenapa Buna ikut jemput Alvaro?"

"Seharusnya Buna tuh istirahat aja di rumah"

"Emangnya Buna ga boleh jemput Alvaro?"

"Boleh Buna, tapi kan ini Buna lagi kurang sehat"

"Buna harus banyak istirahat di rumah"

"Alvaro, Buna kamu kayaknya mau nangis" bisik zean pada anaknya.

"Kenapa mau nangis ayah? Kan apa yang Alvaro bilang itu bener"

"Bener sih, tapi Buna kamu lagi sensitif"

"Mas zean" Chika Langung memeluknya erat.

"Kenapa hey jangan nangis"

"Cuma mau ikut jemput anak kita emang aku salah?"

Mr. Duda Is My Husband [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang