"kamu hari ini jemput Chika di rumah temannya"
"Kenapa saya yang jemput?"
"Karena kamu calon suaminya, udah sana"
"Ya sudah, titip Alvaro dulu ya ma"
"Ayah, Alvaro mau ikut jemput Tante Chika"
"Alvaro di sini aja sama oma, ya?"
"Ga mau oma, Al maunya ikut sama ayah"
"Ya udah ayo kita berangkat"
"Aduh ini ko supir belum jemput sih"
"Chika, belum di jemput?" ucap Olla, teman chika.
"Iya nih, pak supir belum jemput gue"
"Tuh kan artinya lu harus nginep di rumah gue"
"Ga deh la, nanti aja ya hehe"
"Yeu lu mah gitu, sekali-kali chik"
"Eh chik, itu siapa?" tanya Olla saat ada laki-laki yang ingin menghampiri mereka.
"Itu cowok yang mau di-"
"Iya, itu dia yang mau dijodohin sama gue"
"Gila ganteng banget, chik. Kalo lu ga mau buat gue aja ya"
"Yessica, ayo kita pulang" ucap zean
"Kenapa kamu yang jemput?"
"Saya di tugaskan untuk jemput kamu, ada pertanyaan lain?. Kalo tidak ayo kita pulang"
"Ga ada. Ya udah la gue pulang dulu ya"
"Oke, bye Chika"
"Saya sama yessica pulang dulu ya" ucap zean
"Eh iya, mas" ucap olla
"Loh di mobil ada siapa?" tanya chika saat ingin membuka pintu mobil.
"Itu ada anak saya, dia minta ikut tadi. Maaf ya"
"Oke, gapapa"
Mereka masuk kedalam mobil.
"Salim dulu mama tante Chika" ucap zean
"Halo, Tante cantik"
"Halo sayang, nama kamu siapa?"
"Alvaro, bisa di panggil Al dan varo juga bisa"
"Oke, Tante panggil kamu Alvaro aja deh"
"Alvaro umurnya berapa?"
"7 tahun, Tante" sahut Alvaro, Chika mengangguk.
"Maaf, kamu udah lama pisah sama istri mu?"
"Iya, sekitar 4 tahun lebih. Kalo kamu mau tanya lebih banyak nanti saja ya, saya sedang menyetir dan di sini juga ada anak saya."
"O-oke maaf ya"
"Loh ini bukan arah ke rumah aku"
"Ini memang bukan arah rumah kamu, tapi rumah saya"
"Mama saya minta kamu datang ke sana, apa kamu tidak di beri tau tentang ini?"
"Oh iya ada" sahut Chika ia baru ingat maminya tadi mengatakan ini.
"Oma, Alvaro pulang!"
"Alvaro jangan berteriak-teriak"
"Maaf, ayah."
"Udah sampai nih calon mantu mama"
"Apa kabar Tante?" ucap Chika
"Baik, kamu duduk disini ya. Ngobrol dulu sama zean"
"Kamu yakin mau kerja?" tanya zean
"Iya, percuma banget udah capek-capek kuliah kalo ga kerja"
"Oh gitu, kamu mau menerima perjodohan ini?"
"Iya, aku nerima perjodohan ini ko. Kamu gimana mas?"
"Mas? Oh iya maksudnya saya juga menerima perjodohan ini"
"Kamu ga suka aku panggil mas?"
"Suka, saya cuma kaget tadi."
"Wah ternyata kalian udah setuju ya, mama mau ngabarin maminya Chika dulu deh" ucap mama zean.
2 hari kemudian acara pernikahan mereka digelar.
"Selamat ya sayang, zean jagain chika ya"
"Iya, saya pasti jaga dia"
Setelah acaranya selesai mereka langsung pergi untuk beristirahat di rumah.
"Kita sekamar?" tanya chika
"Iya, kamu tidak mau sekamar sama saya?"
"Mau ko, mas. Alvaro mana?"
"Dia udah tidur di kamarnya"
"Kamu mau ngapain?" tanya chika saat zean mengambil bantal.
"Saya tidur di sofa saja, biar kamu bisa tidur di kasur itu sendirian"
"Mas zean ngga mau tidur di sini?"
"Saya disini aja, takut kamu ngga nyaman kalo tidur sama saya"
Zean membaringkannya dirinya di sofa yang ada di kamar itu.
Zean melirik Chika begitu yang gelisah dan tak bisa tidur.
"Kamu kenapa?" tanya zean, mendekati Chika.
"Badan aku pegel, pusing juga" sahut Chika
"Sini saya pijitin" ucap zean
"Tapi, aku ga mau ngerepotin kamu mas"
"Tidak ada kata merepotkan, karena kamu sudah menjadi bagian hidup saya"
Zean menarik Chika untuk mendekat.
"Gimana, mulai enak ga badannya?" tanya zean
"Udah, makasih mas"
"Iya, kalo begitu saya mau tidur dulu ya. Kamu kalo mau apa-apa bangunin saya aja"
"Mas, kamu yakin ga mau tidur di sini"
"Iya yessica, saya yakin" ucap zean, Chika mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Duda Is My Husband [Slow Update]
RomansaDijodohkan dengan duda anak satu adalah hal yang jauh dari ekspektasi Chika. Dengan paksaan orang tua, dia harus menerima perjodohan ini dengan pria kaku.