6. Blessings that aren't Easy

501 70 4
                                    

Author POV

"Jika dia tidak pergi meninggalkan ku, kau tau, aku tidak akan memberikan kesempatan padamu sedikitpun" Yoon Ah berkata dalam pelukan hangat yang diberikan oleh suaminya.

"Jangan meremehkan cinta dua orang gadis, aku dapat mengerti putri ku dan Lisa dengan sangat baik karena aku pernah mengalaminya. Hingga saat ini, gadis itu memiliki tempat tersendiri di ruang hatiku, meskipun menurutmu, aku sakit dan kini sudah sembuh karena sudah bersamamu, tapi kenyataannya, gadis itu tidak pernah hilang dari hatiku" Suk Kyu tertampar dengan kenyataan ini.

Ia tau bahwa cinta istrinya pada gadis itu tidak pernah hilang. Tapi sang istri sudah menjadi istri yang sangat baik selama ini. Yang dikatakan Yoon Ah adalah benar, jika gadis itu tidak meninggal, belum tentu Suk Kyu mendapatkan Yoon Ah dan hidup bersama seperti ini.

Takdir terasa begitu kejam bagi Suk Kyu, setelah istrinya, kenapa kini ia dihadapkan dengan sang putri yang memilih jalan seperti itu. Dia masih bingung kenapa seorang gadis memilih untuk jatuh hati pada gadis lain. Tidakkah sewajarnya mereka memiliki ketertarikan hanya pada laki-laki? Lalu apa yang bisa menjelaskan ini semua?

Suk Kyu sangat paham bahwa ilmu medis sudah menghapuskan fenomena itu sebagai penyakit. Rasa suka terhadap sesama jenis dipandang sebagai keragaman manusia yang alami saat ini. Tapi bagi Suk Kyu keragaman tersebut masih sangat sulit untuk dipahami dan diterima.

"Bagaimana bisa aku tega memisahkan Jennie dan Lisa, hal itu hanya akan menyakiti putri kita. Aku masih sering merasa sakit ketika mengingat wanita yang berpindah alam itu, menurutmu bagaimana rasanya jadi Jennie jika ia harus berpisah tapi juga tetap melihat Lisa di bumi yang sama?" pertanyaan itu membuat Suk Kyu terdiam.

"Maafkan aku menyakiti hatimu lagi, tapi, tolong jangan tekan Jennie, jangan tekan putri kita" Yoon Ah menatap suaminya dengan tatapan penuh harap, Suk Kyu hanya diam menatap kedua mata istrinya yang sedang memohon itu.

***

Pagi hari, semua anggota keluarga Jennie sudah duduk di meja makan. Suk Kyu turun ke bawah dengan pakaiannya yang rapih seperti biasa. Ia meneguk secangkir kopi yang sudah disiapkan oleh bibi Hwang seperti biasanya.

Suk Kyu melirik Jennie sekilas yang duduk sambil mengunyah sarapannya dengan lemas. Suk Kyu tidak bisa duduk di meja makan yang sama dengan Jennie, bagaimanapun ia diingatkan oleh istrinya untuk tidak menekan Jennie, mungkin Suk Kyu menyanggupinya. Tetapi untuk bersikap biasa terhadap Jennie, itu adalah tantangan yang lain.

Suk Kyu memilih untuk berangkat ke rumah sakit tanpa menyapa Jennie sama sekali. Saat menjalani tugasnya di rumah sakit, Suk Kyu akan menjadi dokter profesional yang bisa menangani semuanya. Tapi saat waktu senggang, Suk Kyu banyak melamun memikirkan putrinya, Jennie Kim.

Bahkan pikiran yang sama datang terkait Taeyeon. Ia takut Taeyeon juga sama seperti Jennie mengingat gadis itu tidak pernah datang membawa pria ke hadapannya.

Setiap hari berlalu seperti itu, Jennie merasa ayahnya mengabaikan keberadaannya. Ayahnya tidak pernah tinggal di meja makan untuk sarapan bersama seperti biasanya. Saat Jennie ingin mengajak ayahnya berbicara, Suk Kyu selalu memiliki alasan untuk menghindar.

Bahkan kemarin, Suk Kyu pulang pada malam hari dan bertemu dengan Lisa di depan teras rumah. Jennie diantar pulang oleh Lisa, tapi lagi dan lagi, Suk Kyu bersikap seolah dia tidak melihat keberadaan Jennie ataupun Lisa di sana.

Jennie bingung dengan sikap ayahnya, tidak ada larangan tegas, tapi dia memilih untuk tidak terganggu dengan keberadaan Jennie. Hal itu bahkan membuat Jennie lebih sedih. Bagaimana bisa ayahnya bersikap seperti itu? Seolah Jennie tidak ada, seolah Jennie tidak terlihat.

Endless Battles for Love - JenLisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang