Jennie POV
Dengan perlahan, aku berjalan menuju piano dan duduk di depan tutsnya. Jari-jari ku ragu-ragu mengambang di atas tuts, mencoba mengingat kembali perasaan akrab saat memainkan piano.
Saat suasana ruangan menjadi hening, aku memutuskan untuk memainkan sebuah lagu yang dekat di hatiku, Cause You Have To dari LANY.
Aku mulai menekan tuts-tuts awal dengan lembut, menghasilkan nada-nada yang lambat namun penuh perasaan. Melodi pertama yang mengalun adalah kombinasi dari tuts C dan G, membentuk akor sederhana namun mendalam. Seiring dengan itu, aku mulai menyanyikan lirik pembuka dengan suara lembut namun penuh emosi.
"Chasing a heart is like chasing a ghost
You can't make somebody you love feel the same, If they don't
It doesn't matter the words that you say
'Cause just like the seasons, you can't stop the way, People change"Pada saat itu, suasana di ruangan berubah. Anak-anak yang tadinya ramai sekarang terdiam, beberapa dari mereka terlihat tenggelam dalam melodi yang ku mainkan. Cahaya matahari yang masuk dari jendela besar di sisi ruangan memantul di atas permukaan piano, menciptakan suasana hangat yang mengelilingi ku.
"I'd drive through the night
Walk a thousand miles
To feel your head on my chest
I'd give anything
That's what's killing me
'Cause you won't even reach across the bed"Sampai di lirik itu, kesedihan mulai menguasai diriku. Setiap kali aku menekan tuts, hati ku semakin mengakui pilu yang ia rasakan selama ini, ditambah melody yang terdengar melankolis, memperkuat kesedihan dalam lirik lagu ini.
"The silence is getting too cold
We stopped fighting
'Cause deep down inside, we both know
Just for once, what do you want? Baby, tell me the truth
Do you only love me 'cause you have to?"Lagu ini terlalu magis memasuki diriku, semakin ku nyanyikan semakin sering wajah Lisa terputar di benakku. Meski lagu ini tidak sepenuhnya tentang Lisa, tapi kesedihan yang dihasilkan Lisa setara dengan kesedihan yang dikemas dalam lagu ini.
"All of your friends now were all of mine first
Your mom and your dad they were both there for me
When mine weren't
I can't see tomorrow without you today
But I'd rather let you go
Than make you feel like you've gotta stay"Tidak Lisa, kita tidak mengalami hal semenyakitkan itu. Tapi kenapa kau terlalu sibuk dan mengabaikan rasa sakit ku Lisa? Apa kau tidak menyadari luka luka dari hasil kesepian yang kau ciptakan?
"I'd drive through the night
Walk a thousand miles
To feel your head on my chest
I'd give anything
That's what's killing me
'Cause you won't even reach across the bed"Lisa, aku bahkan melepaskan karirku, meninggalkan semuanya di belakang hanya untuk hidup bahagia bersamamu. Tapi apakah bahagia seperti ini yang aku inginkan?
"The silence is getting too cold
We stopped fighting
'Cause deep down inside, we both know
Just for once, what do you want?
Baby, tell me the truth
Do you only love me 'cause you have to?"Saat aku lebih memilihmu daripada karirku, saat itu yang ku dambakan adalah ketenangan seperti yang dikatakan kakekmu, bukan kesepian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Battles for Love - JenLisa
FanfictionLisa dan Jennie telah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Dalam waktu yang tidak singkat itu, Jennie telah meraih berbagai penghargaan dalam dunia seni, dan Lisa berhasil membuktikan dirinya sebagai pewaris yang sukses. Setelah pembuktian terseb...