1.Villain with a crush

406 33 0
                                    

Jangan lupa vote yaa😉

Manik tajam dengan bola mata coklat keemasan seorang pemuda tampak menatap dingin nan tajam dan penuh aura negatif kepada dua insan berbeda gender yang sedang berpelukan dihadapannya ini.

"Hahahahahaha" tawa sumbang seperti orang kesetanan pemuda itu menjilat darah ditelapak tangannya yang menyembunyikan seringai bak iblis.

"CUKUP ZIDANE!!" Teriak gadis mendekap pemuda lain.

Pemuda bernama Zidane itu menyeringai dengan memainkan sebuah pisau ditangan kanannya.

"Uhuk uhuk uhuk" gadis itu menoleh menatap sendu pemuda dalam dekapannya yang terbatuk dengan menutup mulutnya yang mengeluarkan banyak darah.

"Pliss jangan tinggalin gue" bisik gadis itu dengan suara serak dan berlinang air mata memeluk pemuda yang tampak sudah tidak berdaya itu, terlihat tatapan matanya yang sayu dengan baju seragam berwarna merah karena bermandikan darah.

"Maaf"ucap lirih pemuda itu

Brugh!!

Zidane menarik kasar tangan gadis itu supaya menyingkirkan dari pemuda yang sudah berlumuran darah itu, menyebabkan sang empu terjatuh dengan kepala terbentur dinding.

" Faisal Akhyar Danendra "ujar Zidane menyeringai meraih dagu pemuda yang menatapnya dengan sayu, hati Zidane merasakan sangat seneng melihat pemuda bernama Faisal itu terkulai tak berdaya.

"Lo pantes mati"

Jleb
Jleb
Jleb

"HAHAHAHAHAHA"

Zidane menusuk berulang kali dada Faisal hingga darah muncrat mengenai wajah tampan seorang Zidane yang tertawa seperti orang gila, ia bahkan tidak merasakan bersalah telah membunuh teman satu kelasnya itu.

"ZIDANE!!!"seru gadis itu

Teriaknya mengisyaratkan kesedihan, kekecewaan, ketidakpercayaan, dan kemarahan dengan pemuda yang berulang kali menusuk secara membabibuta pemuda yang sudah terbaring bermandikan darah itu.

Zidane berhenti dari aksinya itu lalu menoleh kepada gadis yang sudah berlinang air matanya menatap sayu pemuda yang ia tusuk itu.

" Nara, penghalang cinta kita sudah menghilang dari dunia ini"

"You are mine, baby" lanjutnya dengan menyeringai.

Nara, gadis itu hanya bisa terdiam melihat sang kekasih telah tiada meninggalkannya.

"Hey baby, are you happy? " ujar Zidane  tersenyum menyeringai.

Nara mendongak menatap mata Zidane bak seperti Iblis dipikiranya.

"Yes, I'm happy because you have to die"

Jleb!

Nara menusuk jantung Zidane dengan sebuah Ranting kayu yang runcing.

Zidane menyeringai menatap lamat wajah Nara yang berlumuran darahnya.

Brug

Zidane terjatuh ke tanah sedangkan Nara semakin gelap mata ia terus menusuk Zidane secara brutal mencokel mata Zidane dan sekujur tubuh Zidane ia tusuk dengan ranting itu

Jleb

Jleb

Jleb

"Semua sudah hancur"lirih Nara melihat mayat kekasih dan Zidane temannya sendiri.

Jleb!

Nara menusuk jantung dengan pisau milik Zidane, ia tersenyum merasakan sakit perih di jantung lalu Nara menghembuskan nafas terakhir dengan memengang tangan kekasihnya itu.

Tamat...

"Kenapa is death semua, sibal" ujar seorang gadis tampak kesal setelah membaca buku novel itu.

"Coba aja lo gk suka sama Nara, zid. lo gk mungkin mati, mending sama gue aja yang Jones dari lahir"

'Mimpi kali ah'

Gadis itu bernama Putri Rimbawan atau biasa panggil Awan yang kini tengah menempu pendidikan di SMK bakti bangsa. 

"Wan, bolos yuk"ajakan selfi dari tengah pintu kelas yang sudah menenteng tasnya.

"Ayuk ihh mumpung jamkos"bals Awan tampak semangat mengemas-emas buku dan alat tulisannya kedalam tas.

Mereka berdua mulai mengendap-endap melewati belakang kelas dan memanjat pagar dari beton itu.

Hap!

Awan berhasil turun dari atas pagar disusul oleh temannya itu.

" Wan, gue tunggu disana ya"tujuk selfi di sebuah pohon beringin.

Awan mengangguk. "Gue ambil motor dulu" ia langsung berjalan kearah warung kosong karena motornya disembunyikan disana untuk menghindari bayar parkir.

Brommm brommm

Awan menggeber-geber motor milik bapaknya untuk mengetes gas motornya. Lalu ia ingin berbelok.

"AWAN AWAS!" teriak selfi memberikan peringkat kepada temannya itu.

BRUK

Srekkk

Brak

"AWAN!!"

Disaat Awan ingin berbelok ada sebuah truk dari arah belakangnya sehingga ia tertabrak dan terpental dengan motornya membentur beton disamping sekolah.

"Awan hikss hikss goblog udah dibilangin Awas kok malah terobos hikss hikss" Tangis Selfi dengan kepala awan yang bercucuran darah dipahannya.

"Sakit sel"ucap lirih Awan merasakan kepalanya terasa sakit, perih dengan telinganya berdengung.

" lo jangan mati dulu wan, one piece belum tamat hiks hiks Awan"nangis selfi sesenggukan menggoyang-goyang badan temannya itu.

"Na-nti gue non-ton di-surga aja sel"ujar lirih dan terbata-bata Awan ia sudah tidak sanggup lagi.

'Gimana nasib motor Bebek bapak gue? Pasti nanti gue kena marah 'batin Awan sebelum kesadaran merenggut dirinya.

" AWAN hiks hiks hiks"tangis selfi memeluk Awan sahabatnya dari kecil itu yang sekarang telah meningalkanya. Ia langsung menelpon ambulans.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Terlihat seorang gadis tengah terbaring nampak wajah gadis itu sangatlah cantik namun sedikit pucat dengan infus yang bertengger dipunggung tangannya dengan sedikit ada pergerakan dijari tangannya.

"Akh!, hah..hah..hah.."

Gadis itu terpelonjak bangkit terduduk sambil meremas dadanya yang terasa nyeri dan nafas terengah-engah.

Dirasa rasa sakitnya lumayan membaik dia menghembuskan nafas pelan lalu menatap bingung ruangan itu.

"Gue masih hidup??"

Sudut mata gadis itu melihat sebuah kertas pink disamping kakinya

Selamat anda mendapatkan jekpot dan berkesempatan untuk merubah alur novel blind to you, yang terakhir anda baca ❤🎉.

"Ini pasti akal-akalan selfi nih" ujar gadis tertawa didalam hatinya tak lain adalah Putri Rimbawan atau kerap dipanggil Awan.

"Lohh kertasnya Ilang What!!" Awan terkejut dengan kertas itu yang tiba-tiba menjadi debu dan hilang diterpa angin.

"Apakah aku sedang bermimpi?"

Bersambung.....

➹Villain with a crush♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang