[Baekhyun POV]
Tidak adil.
Aku mencintainya, lalu apa aku salah?
Sesuatu yang seharusnya aku jauhi, tetapi entah mengapa begitu menarikku dan membuatku sama sekali tidak mampu pergi untuk menjauhinya.
Dia...
Lelaki tinggi yang berdiri di sana...
Bernama Park Chanyeol.
Tidak ada yang salah dari dirinya memang, justru di mataku ia terlihat begitu tampan. Walaupun orang lain tidak sependapat denganku, karena dia...
"Tuan muda Baekhyunee... A-apa pekerjaanku d-dapat a-aku lakukan dengan b-baik?"
Ya, seperti yang bisa kalian bayangkan. Chanyeol sedikit mengalami keterbelakangan mental.
Ibunya selalu mengajaknya ke rumahku karena Chanyeol tidak bisa ditinggal seorang diri, dan keluargaku menerimanya. Ibunya bekerja menjadi asisten rumah tangga untuk keluargaku, beliau sudah lama bekerja di sini, mungkin semenjak aku belum dilahirkan ke dunia. Entahlah, tetapi yang aku tahu dari Umma, Bibi Park sudah bekerja hampir dua puluh tahun untuk keluarga kami. Itulah alasan utama kenapa kedua orang tuaku begitu menerima kehadiran Chanyeol di keluarga kami.
Meskipun Luhan; Hyungku satu-satunya, sangat membenci Chanyeol karena kelambatannya dalam berpikir. Sedangkan Luhan hyung adalah seorang yang cerdas dan begitu cekatan dalam melakukan hal apapun. Dan itu yang membuat Luhan hyung selalu membentak Chanyeol ketika ia menangkap bayangan Chanyeol di mata rusanya yang indah.
Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, hanya saja...
Aku tidak sanggup jika melihat buliran airmata nan jernih itu menetes membasahi wajah Chanyeol yang sangat lugu. Jujur saja aku mencintai Chanyeol setelah ia melakukan hal yang membuat nyawaku selamat. Chanyeol menyelamatkanku ketika aku hampir saja tenggelam di kolam renang karena kakiku terkilir. Mungkin Chanyeol tidak sepenuhnya hanya memiliki kekurangan, tetapi nyatanya Chanyeol mampu berenang dengan lincah dan menyelamatkanku.
Jantungku berdegup keras ketika aku membayangkan kejadian itu. Pipiku terasa memanas ketika merasakan tarikan tangan kekar Chanyeol yang membawaku ke tepi kolam renang dengan panik. Wajah bodoh Chanyeol berubah menjadi sangat tampan ketika pada saat itu ia menyelamatkanku dengan rambut hitamnya yang basah, bajunya yang juga basah membuat tubuhnya terlihat jelas di mataku. Nafasku terengah-engah dan aku membulatkan mataku seketika kala Chanyeol memberikanku nafasnya melalui penyatuan bibir kami. Itu adalah hal pertama yang pernah aku alami bersama seorang lelaki. Dan Chanyeol lah orang pertama yang melakukannya padaku.
Aku sempat menjauhinya karena aku merasa tidak nyaman dengan sikap lancangnya yang mencium bibirku seperti itu. Bahkan bukan hanya sekedar ciuman, tetapi aku merasakan Chanyeol melumat bibirku dan bodohnya aku justru...
Menikmatinya?
Sentuhan bibirnya yang lembut tepat di atas permukaan bibirku membuatku tidak bisa berkutik atau mendorongnya sedikitpun. Aku hanya membiarkannya sampai ia merasa nafasku sudah kembali menjadi normal. Dan sedetik setelah ia melepaskan ciumannya, ia menatap lekat kedua mataku dan itu membuat jantungku kembali berdebar semakin keras. Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku?
"Syukurlah Tuan muda Baekhyunee sudah sadarkan diri," ucapnya begitu lugu sambil menyunggingkan senyuman cerianya seperti yang sering ia lakukan setiap hari.
Namun pada saat itu, aku segera bangkit dari posisiku yang terbaring di bawahnya dengan sedikit mendorong dadanya karena jarak tubuh kami yang begitu berdekatan.
"Apa yang kau lakukan?!" Ucapku sedikit berteriak karena aku emosi dan bahkan aku merasakan airmataku menetes begitu saja.
Bisa kulihat wajah ceria Chanyeol berubah seketika menjadi ketakutan. Ya, dia ketakutan karena aku baru saja membentaknya. Tetapi ia pantas mendapatkan bentakan dariku karena ia sudah melakukan kelancangan yaitu mencuri ciuman pertamaku. Walaupun itu tidak bisa dikatakan ciuman karena aku tidak membalasnya, tetapi tetap saja bibir kami menyatu. Dan menurutku, itu adalah ciuman.
"Ma-maafkan aku. A-aku ti-"
"Jangan lakukan hal itu lagi!"
Aku memotong perkataannya dan aku segera beranjak dari sana. Mengabaikan rasa sakit di kakiku karena terkilir, aku melanjutkan langkahku melewatinya untuk pergi menjauhinya. Aku tidak perduli jika ia akan bersedih atau bahkan menangis. Aku sama sekali tidak perduli karena aku merasakan perasaan aneh menyerang diriku. Aku begitu kalut dan tidak mengerti kenapa aku menyukai apa yang dilakukan oleh Chanyeol terhadapku tadi. Maka dari itu aku memutuskan untuk meninggalkannya di tepi kolam renang seorang diri dalam keadaan yang basah kuyup.
Dan semenjak kejadian itu, aku selalu enggan untuk bertemu dengannya atau bahkan bertatapan wajah dengannya. Kami mengalami beberapa hari dalam kecanggungan dan pada akhirnya Umma menegurku untuk tidak bersikap seperti itu terhadap Chanyeol karena Chanyeol merasa sedih.
"Kenapa kau selalu menghindari Chanyeol? Bahkan Bibi Park mengatakan pada Umma jika Chanyeol merasa sedih karena dijauhi olehmu," ucap Umma ketika aku tengah menyantap makan siangku.
"Dia sudah berbuat lancang dan aku tidak ingin menerima permintaan maafnya," ucapku datar.
"Bagaimana bisa seperti itu?"
"Dia..."
Aku termenung sejenak. Lalu aku mengangkat wajahku untuk menatap wajah Umma.
"..terlalu aneh untuk menjadi lelaki yang aku cintai."
Ya, aku baru saja menyadari perasaanku jika aku memang mencintainya. Semua anggota keluargaku sudah mengetahui perasaanku terhadap Chanyeol, bahkan Bibi Park pun telah mengetahuinya.
Tetapi ini akan menjadi sulit karena sampai saat ini...
Sampai detik ini...
Chanyeol belum bisa mengetahui bagaimana perasaanku terhadapnya.
"Tuan muda Baekhyunee?"
Ah, suaranya membuyarkan lamunanku. Kini aku sudah tidak menghindarinya lagi karena mulai detik ini, aku akan mengajarkannya tentang apa yang dimaksud dengan cinta.
"Chanyeol..."
Aku menunjukkan senyuman manisku padanya dan kemudian aku mendekatinya lalu merangkul lengan kekarnya.
"Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik. Dan jangan panggil aku Tuan muda lagi karena aku ingin kau memanggilku dengan sebutan Baekhyunee saja."
Aku tertawa kecil ketika aku melihat tubuhnya sedikit bergetar setelah aku mengecup pipinya. Itu sungguh menggemaskan dan kurasa aku...
Benar-benar mencintai lelaki yang memiliki keterbelakangan mental ini.
To Be Continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
UNFAIR [CHANBAEK]
FanfictionChanyeol seorang lelaki yang memiliki keterbelakangan mental. "Dia.. terlalu aneh untuk menjadi lelaki yang aku cintai" - Baekhyun. [CHANBAEK] Published : August 01, 2016. Repost : August 11, 2024.