Brukk
Tiba-tiba Chanyeol ambruk tepat ke pelukan Baekhyun. Tentu saja itu membuat Baekhyun amat khawatir dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Chanyeol. Sulit sekali memaksa Chanyeol untuk mengatakan hal yang telah terjadi pada dirinya, karena jika masalah hal buruk, Chanyeol tidak akan mengatakannya. Begitulah Chanyeol, menyimpan rasa sakitnya sendiri karena ia tidak ingin berbagi rasa sakitnya pada orang-orang yang ia sayangi.
"Chanyeol! Apa yang terjadi pada dirimu?"
Baekhyun menahan airmatanya agar tidak menetes dan lebih memilih untuk membawa Chanyeol masuk ke dalam Rumah mereka. Ah lebih tepatnya, ia membawa Chanyeol menuju ke Kamarnya. Ya, ia rasa itu akan lebih baik.
Dengan hati-hati Baekhyun membaringkan tubuh tinggi Chanyeol di atas tempat tidurnya. Menggelarkan selimut tebal miliknya guna menyelimuti tubuh Chanyeol. Kemudian tanpa menunggu lama lagi, Baekhyun segera berlari menuju Dapurnya untuk mengambil sebaskom air hangat dan juga handuk kecil untuk membersihkan luka Chanyeol sebelum ia obati. Tidak lupa ia mengambil sebuah kaos milik Chanyeol dari Kamar Chanyeol sebagai salinannya.
Kali ini Baekhyun benar-benar berusaha sendiri karena ia tidak mendapati seorang pun di Rumah seluas ini. Kemana Bibi Park? Dan kemana Luhan hyung? Apakah tidak ada yang memperdulikannya saat ini? Terlebih Chanyeol yang saat ini sedang tidak sadarkan diri di Kamarnya.
Cklek
Baekhyun mendudukkan tubuhnya di samping tubuh Chanyeol dengan baskom air di atas pangkuannya. Dengan perlahan ia melepaskan pakaian Chanyeol yang sudah basah karena keringat dingin dan menggantinya dengan pakaian yang baru. Sungguh telaten dan sangat hati-hati karena ia tidak ingin Chanyeol kembali terluka.
Wajah Baekhyun sudah memerah karena terus menahan airmatanya tidak sanggup melihat kondisi Chanyeol. Chanyeol yang biasanya ceria dengan senyuman lebarnya, kini sudah tidak bisa ia lihat karena senyuman itu telah hilang entah kemana dan mata ini sudah tertutup. Baekhyun memeras handuk kecil yang basah dengan air hangat itu, lalu menempelkannya pada dahi Chanyeol dan bagian wajah Chanyeol yang terluka lainnya.
Baekhyun yang tidak mampu menahan airmatanya pun akhirnya menangis terisak.
"Chanyeol kumohon untuk sekali ini saja, katakan apa yang telah terjadi padamu?" Gumam Baekhyun saat matanya tak sengaja menangkap luka lebam yang cukup besar di area bahu Chanyeol.
"Kau dipukuli eoh? Oleh siapa?"
Baekhyun mengusap-usap luka Chanyeol dan mengoleskan obat luka di bagian itu. Berharap agar Chanyeol membuka matanya dan berbicara tentang apa yang telah terjadi padanya hingga dirinya bisa sampai seperti ini.
"Apa sakit?"
Tangan mungil itu terangkat untuk mengusap lembut wajah Chanyeol yang sudah menunjukkan pergerakkannya. Dan benar, Chanyeol sedikit membuka bibirnya meskipun kedua matanya masih tertutup rapat.
'Baekhyunee jangan dekati Kris.'
Itulah kalimat yang ingin sekali Chanyeol ucapkan pada Baekhyun, namun tidak bisa karena seluruh bagian tubuhnya terasa sakit. Dadanya pun terasa sesak teramat sangat. Ia tidak mampu mengatakan kalimat itu pada Baekhyun.
"Chanyeol... kau demam."
Baekhyun menurunkan tangannya beralih untuk menggenggam tangan besar Chanyeol, sedangkan tangan yang satunya lagi ia gunakan untuk mengusap keringat Chanyeol yang terus keluar di pelipisnya. Perasaannya semakin tidak karuan saat Chanyeol membalas genggaman tangannya dengan nafasnya yang terputus-putus.
"Chanyeol katakan apa yang terjadi padamu!"
Baekhyun sedikit berteriak karena kondisi Chanyeol benar-benar membuatnya kalut. Ia sangat khawatir dan ia tidak ingin kehilangan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFAIR [CHANBAEK]
Fiksi PenggemarChanyeol seorang lelaki yang memiliki keterbelakangan mental. "Dia.. terlalu aneh untuk menjadi lelaki yang aku cintai" - Baekhyun. [CHANBAEK] Published : August 01, 2016. Repost : August 11, 2024.