13

103 10 4
                                    


Ini adalah siang hari yang sepi, karena kelima petugas kehutanan kita sedang tertidur lelap di tempat masing-masing.

Dan satu-satunya orang yang tertidur adalah Earth, ia sedang fokus dengan aktivitasnya saat ini.

Aktivitas apa?

Memandangi wajah Mix yang tertidur.

Sudah terhitung 1 jam lebih, dan Earth samasekali tak bosan-bosannya memandangi pria cantik yang tertidur nyenyak di atas kasurnya.

"Emmhh~" Mix menggeliat, lalu mengusak matanya.

"Phi ngapain?" tanya Mix dengan suara parau ketika menyadari Earth hanya duduk di tepi kasur dan menatapinya tanpa henti.

Earth tersenyum dan menggeleng, "Suka banget."

"Suka?" tanya Mix bingung.

"Ngga, mandi sana. Kalau lama aku tinggal lhoo." ujar Earth sembari mengusap rambut Mix yang berantakan.

"Ih jahatnya, tega banget sama Mix." ucap Mix.

"Harus jahat, soalnya kalau ngga kamu ga mandi, bau huwek." Earth tertawa kecil lalu berdiri dan berjalan ke dapur.

Mix menatap kepergian Earth dengan kesal, tak salah juga sih, memang Mix rasa mandi itu tidak di perlukan kecuali kalau di suruh sama Earth. Hehe.

Oh iya, mereka tidur siang bukan karena rutinitas baru atau terlalu banyak waktu luang.

Namun besok tepat tanggal 25 Desember, yaitu hari natal.

Earth merencanakan pesta natal dan membuat dekorasi natal bersama-sama nanti, karena itu ia menyuruh semuanya untuk tidur siang agar tidak kelelahan jika harus tertidur lebih larut nantinya.

Sekarang ini masih pukul 2.40 PM, belum terlalu sore, dan artinya ini adalah kesempatan Earth untuk pergi membeli dekorasi hanya berdua dengan Mix.

Ah, memikirkannya membuat Earth tersenyum sendiri, hingga air di gelasnya sudah mengalir deras tanpa ia sadari.

"Shiaa!" dan Earth baru menyadarinya tepat ketika Mix menutup pintu kamar mandi.

Mereka pun bersiap-siap untuk pergi secepat mungkin, Earth bilang akan sangat ramai jika mereka berangkat lebih terlambat dari sekarang.

Tok, tok, tok...

Suara ketukan pintu terdengar, Mix dengan tanpa di minta langsung membukakan pintu.

"Book?"

"Hallo! Aku mau ikut kalian beli dekorasi boleh ga?" tanya Book.

Mix mengangguk dengan segera,"Boleh, boleh! Kita berangkat sekarang aja, P'Earth ayuu berangkat!" ucap Mix.

Nah jadi, sekarang ini bukan hanya Khao yang sangat dekat dengan Mix. Tetapi juga Book, karena Book memiliki kepribadian ceria dan ramah, Mix merasa ia mudah menyukai anak manis ini. (menyukai dalam hubungan pertemanan yaa.)

Earth berjalan keluar dan melihat Book yang tersenyum kepadanya, manis sih. Cuma ini membatalkan remcananya yang ingin pergi hanya berdua dengan Mix.

Namun siapa juga yang tega mengusir Book, jadi mau tak mau Earth hanya membiarkan waktu hanya berdua nya menjadi hanya bertiga.

Huffftt...

"P'Earth udah mau lansia, ya?" tanya Book tiba-tiba.

Mix tampak menahan tawanya, sementara Earth menatap Book datar.

"Se-ganteng ini dibilang lansia."

"Lagian, belum juga 5m udah ngehela nafas aja."

Kalau saja Earth bukan pria sabar dan tidak sedang di depan Mix, mungkin ia akan mengamuk kepada Book yang imoet ini.

Sudah membatalkan rencana hanya berdua nya, menghinanya juga lagi. Ck, ck, ck.

Mereka berjalan hingga sampai lumayan jauh dari area perhutanan, dan menaiki mobil Earth.

Memang sengaja tidak menyalakan mobil di dekat perhutanan agar tidak terpapar polusi, hanya ada satu mobil yang sampai di area perhutanan tahun ini.

Yaitu mobil yang mengantar Force dan Book kesini, itu juga atas perizinan terlebih dahulu.

Dan di sepanjang perjalanan Earth hanya mendengarkan percakapan Mix dan Book, setidaknya ia senamg karena Mix dapat tertawa lepas seperti saat ini.

"Phi nanti kita beli pohon natalnya, ga?" tanya Mix.

"Kamu mau?" tanya Earth.

"Nanti bawanya susah gimana?" tanya Book.

"Aku mau Phi, aku ga pernah buat pohon natal." ujar Mix dengan bibir yang melengkung ke bawah.

Earth tersenyum kecil, "Iya, kita beli ya. Tapi yang kecil aja buat di rumah kita, oke?"

Mix mengangguk dengan senang, senyumnya ikut merekah begitu lebar, ahh senang sekali melihat senyuman anak cantik inii.

"Aku mau ada lampu-lampunya Phi, biar lucu."

"Siapp, nanti beli aja yang kamu mau."

╞═════~☆FK Area☆~═════╡

Sementara itu pada pukul 5.25 PM, Khao baru saja sadar dari mimpi indahnya, mimpi menjadi peri di dalam laut.

Khao tersenyum, ia berada begitu dekat dengan First, tubuh mereka menempel seperti di antaranya terdapat lem perekat.

First memeluk pinggangnya, dan kepalanya bersembunyi dengan tenang di dada Khao

Khao mengusap kepala First, "Bangun Firrr, udah pagi. Eh iya, sore." ucap Khao di telinga First.

Perlahan First mulai terbangun, tetapi tampaknya enggan berpindah posisi.

"Akh!" Khao merasakan dadanya di gigit oleh First, dan Khai membalasnya dengan memukul belakang kepala First dengan buku cerita.

Ide darimana Khao juga tidak tau, tiba-tiba First memintanya untuk membacakan cerita dongeng agar tertidur lebih cepat.

"Hehe gut sore sayangnya Firrr, muwwah." First mengecup bibir Khao.

"Kira-kira P'Earth sama Mix lagi apa ya?" tanya Khao.

"Tanyain lah, kayak yang sama siapa aja sih."

"Fir mah ga asik ah, misalkan ya andaikan aja bayangin kalau seandainya misalkan—"

"Ini mau bicara apa sih? Di ulang-ulang teruss" kesal First dengan pria sipit ini, baru bangun saja sudah mendapat undangan ribut.

"Mau bicara...i love you Fir."

Cupp!!

"Oohh gitu...i love you the most Khao cantik."

Cupp!!

Tbc

udah deh, vote komen for more yeaa

The Forest || OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang