002. Pembunuhan pertama

107 9 2
                                    


Subway yang berhenti. Kabin yang mati lampu

yap sudah tak salah lagi.

[ah, ah. Apa kalian bisa dengar? Duh aku kerepotan karena patch bahsa koreanya enggak jalan]

[Kalian semua bisa mendengarku?] Ujar si makhluk kecil, dokkaebi. sebuah karakter fiksi yang memiliki ciri khas yaitu dua tanduk kuning kecil diatas kepalanya itulah yang dijelaskan di dalam ceritanya. Sebenarnya dia lebih lucu jika menjadi sebuah kartun bukan?

(Name) sama sekali tidak tertarik pada pembicaraan yang sedang dibahas di depan sana, ia bahkan lebih tertarik pada seekor burung yang terbang diluar jendela kereta disana. Pikirannya berkelana keluar sana, membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Hingga pada saat ia menoleh, ia baru sadar bahwa ada satu kepala menusia yang menggelinding ke arahnya. 

[Baiklah semuanya silahkan melakukan apa yang sudah di perintahkan, selamat menikmati] itu kata kata terakhir yang didengarnya dari sang dokkaebi. Kemudian dokkaebi itu menghilang dari depan pinru gerbong. (Name) pastinya sudah memprediksikan hal ini, pasti semua orang sedang panik sekali. 

(Name) berdiri dari duduknya dan langsung menatap semua orang, yang balik menatapnya. 

"Saya Yoo (Name), anak tunggal perusahaan terbesar di kota ini. kalian bisa tenang saja, Saya sudah menghubungi orang tua saya soal ini, mereka pasti akan menghentikan ini" ucap nya sambil tersenyum. Tentu saja yang dikatakannya itu bohong, buat apa dia repot repot menelpon orang tua sialan itu? Dia bahkan lebih memilih untuk menyelesaikan ways of survival daripada mendengarkan ocehan tidak jelas dari ibunya. 

Mata seorang penumpang langsung berbinar "Benar, beritahu orang tuamu untuk menghentikan ini semua. Anak keluarga Yoo memang hebat" penumpang yang lain pun ikut mengangguk. 

(Name) tersenyum lega "kalau begitu, saya mohon untuk kembali ke tempat duduknya masing masing" (Name) tersenyum lega saat melihat situasi kembali tenang. (Name) teringat sesuatu lalu berjalan mendekati tasnya

"Saya membawa sebuah biola, apakah kalian ingin mendengar musik sebelum kalian mati" kata kata terakhirnya mengecil. Setelah semua penumpang mengangguk, (Name) mulai mengangkat biola yang dibawanya.

suara biola mulai mengalun indah, beriringan dengan senandung pelan. Semua penumpang memandang kagum sang gadis, rambutnya terurai indah, matanya yang bersinar dibawah cahaya senja, senyum nya yang sangat menawan. Sungguh, kalau saja mereka tau mereka akan mati, pasti mereka akan menganggap ini sebagai pertunjukkan terindah sebelum mereka mati. 

Semua yang terjadi diluar terasa tersamarkan, seperti hanya ada gerbong ini yang berada di dunia. Alunan musik terasa sangat lama, sampai sampai tidak ada satu pun dari mereka yang sadar bahwa ada sebuah pesan hologram yang muncul di depan mereka. 

Mata (Name) terbuka sedikit demi melihat ekspresi semua orang, yang sebentar lagi akan menyambut ajal nya. Matanya menatap sendu semuanya, senyum yang selama ini berada di wajahnya perlahan luntur. 

Manik matanya indah dibawah mentari, tarian kecil yang dilakukannya sangat sempurna. Lagu yang dibawakannya sangat terasa hangat. 

Lagu berakhir.

Dan semuanya telah mati. 

Tunggu, (Name) masih merasakan keberadaan seseorang di gerbong ini. Tapi siapa?

"Kau sudah boleh membuka mata" ucapnya dingin. Dari suaranya sudah jelas ini suara perempuan, seingat (Name) harus nya tidak ada yang selamat selain mereka. Atau memang ingatan nya ada yang salah? 

(Name) membuka kelopak matanya perlahan, dilihatnya seorang gadis yang ia perkirakan umurnya sekitar anak SMA "kau (Name) ya? Aku Kim Eonji, panggil saja Eonji"

(Name) tersenyum meremehkan "Kau sungguh tidak sopan, aku lebih tua darimu lho" ucapnya yang hanya di gubris oleh orang di depannya

[Wah ternyata di gerbong ini juga ada yang membuat pertunjukkan yang bagus] 

(Name) menatap sang dokkaebi dengan malas, begitupun dengan Eonji.  Setelah dilihat lagi (Name) memiliki pesan hologram didepannya

[Selamat anda telah mendapat kan julukan 'pemilik pembunuhan pertama]

alis (Name) terangkat sebelah, dia bahkan tidak ingat dia membunuh apa. 

Ah, burung yang tadi ya? cepat juga aku membunuhnya, untung saja aku membawa pistol dengan peredam suara. Aku yakin kalian gak tau, karena author nya sendiri gak sadar

[Kalian bisa menemui orang orang yang selamat kalau mau, kalau begitu sisanya terserah kalian saja] Ucap sang dokkaebi sambil terbang pergi. Meninggalkan (Name) dan Eonji berdua



Yoo facts: 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoo facts: 

Memiliki rambut hitam sepunggung, yang terlihat sangat halus. Jika terkena cahaya matahari rambutnya akan terlihat sedikit kecoklatan dan pirang

Just for you (ORV X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang