Nine

842 96 6
                                    

"sunghoon! Sunghoon!" Segerombolan orang sekarang tengah mencari sunghoon yang sedang menghilang, menghilangkannya saat sedang mencari kayu bakar di hutan. Jeongin bilang mereka awalnya berpencar namun sunghoon menghilang

"Lo yakin je? Dia ke arah sini?" Tanya Heeseung senior yang menjadi ketua regu dari jeongin dan sunghoon

"Yakin hee! Aku yang suruh kami berpencar, aku merasa bersalah..." Cicit jeongin pelan, Heeseung menghela nafasnya lalu mengusap surai jeongin

"Gapapa, ini bukan salah siapa siapa. Yaudah kita lanjut cari aja yu?" Jeongin mengangguk lalu ia dan Heeseung ikut bergabung dengan rombongan lainnya, kalau semisal sunghoon tidak di temukan hari ini. Terpaksa mereka harus memanggil pihak berwenang.

"Sunghoon kamu di mana?.."

✰✰

"ARGHHHH" sunghoon terbangun dari tidurnya, nafasnya ter engah engah. Apa mimpi itu? Mimpi buruk sepertinya, tapi itu seperti nyata! Apakah itu dari sisi pandang jeongin sekarang? Apa semua ini?

Sunghoon memegangi dadanya yang berdegup kencang, keringat dingin mengucur dari dahinya.

"Sayang? Kamu kenapa? Hoon?, hei.. kamu kenapa?" Heeseung terbangun akibat jeritan sunghoon, pria tampan itu tampak menatap nya dengan wajah heran sekaligus khawatir

"Aku gapapa" sunghoon mengelak tapi sepertinya Heeseung tak bisa di bodohi begitu saja.

"Kamu mimpi buruk lagi ya? Huft, aku ambilkan minum dulu" Heeseung pergi untuk mengambil kan nya minum, suasana ruangan menjadi tidak nyaman. Sunghoon tiba tiba merinding sekujur tubuhnya. Dirinya takut, dirinya ingin pulang. Tempatnya bukan disini

Tiba tiba suara suara aneh mulai sunghoon dengar di telinga nya, tepat di telinganya!

"Pulanglah sunghoon, kau terlalu lama berada di dunia ini. Mesin waktu akan rusak, CEPAT KEMBALI!"

Sunghoon menutup telinganya, suara suara aneh itu mengganggu nya. Mesin waktu? Apa maksudnya itu? Apakah kalau dirinya terlambat dirinya tak akan kembali ke masanya? Tapi dirinya bingung harus kemana?

"Pergilah ke ruangan bawah tanah untuk kembali"

Ruangan bawah tanah? Apakah ada tempat semacam itu di rumah ini? Ia rasa mustahil, dirinya akan meminta kuncinya kepada Heeseung.

"Sayang? Ini minum dulu ya" Heeseung kembali dengan secangkir air putih di tangannya, ia menyodorkan secangkir air putih itu untuk sunghoon. Pemuda manis itu masih saja bengong, Heeseung takut kalo tiba tiba sunghoon kesurupan

"M-makasih kak" sunghoon meraih gelas itu dengan sedikit gemetar, ucapan ucapan itu masih terngiang di telinganya

"Kamu kenapa sih? Mimpi apa kamu sampe teriak gitu, mimpi di kejar penagih utang ya?"

"Garing banget kamu kak, gak apa apa kok cuman mimpi biasa." Sunghoon tersenyum simpul, membuat Heeseung menghela nafas lega. Jujur saja akhir akhir ini sunghoon sering sekali ber mimpi buruk apalagi sampe kebangun tengah malem gitu tuh udah sering. Heeseung sebenarnya khawatir, tapi pas di tanya selalu jawabannya 'gapapa' kan Heeseung bingung

"Udah sekarang kamu tidur ya? Mau aku peluk biar ga mimpi buruk lagi?"

"Itu mah maunya Kaka!"

"Kamu juga mau kan tapi?"

"Yaiya sih"

✰✰✰

Sunghoon sendirian di rumah, lagi. Tapi sunghoon ingin mencari tau di mana ruang bawah tanah yang ia dengar waktu tengah malam. Sunghoon mengecek seluruh sudut ruangan yang ada di rumah mewah itu, sunghoon ragu sebenarnya. Masa iya ruang bawa tanah di rumah besar kek gini?

Akhirnya sunghoon nyerah dan memutuskan untuk membersihkan rumah saja, yang pertama ia bersihkan si ruangan kosong yang ada di pojok. Gatau kenapa ruangan itu selalu menarik perhatiannya, saat sunghoon membuka ruangan itu debu langsung masuk ke dalam indra penghisap nya. Sunghoon mulai bersin Karna banyaknya debu di ruangan yang tak pernah terjamah sebelumnya

Sunghoon mengelilingi ruangan itu dengan rasa penasaran yang tinggi, dia pikir ini gudang. Tapi, bukan. Ini perpustakaan! Banyak buku kuno di dalamnya, sunghoon tak minat membaca. Jadi dia hanya minat lihat saja, tapi salah satu buku di sana aneh. Bentuknya padat tidak seperti buku yang seharusnya

"Ini apaan? Padat begini" dengan iseng sunghoon mencoba menarik buku itu keluar, namun tiba tiba rak buku yang besar itu berputar dan memberikan celah yang cukup besar untuk orang masuk. Sunghoon mengernyitkan keningnya, di dalamnya ada ruangan lagi.

"Hah? Ruangan apa ini? Tangga?" Sunghoon mencoba menuruni tangga yang mengantarkan nya keruangan lembam yaitu bawah tanah, apakah ini yang di maksud bisikan itu tadi malam?

Sunghoon langsung menyipitkan matanya Karna melihat cahaya terang yang menusuk matanya, cahaya yang sama dengan portal yang ia temui di hutan.

"Portal ini..."

To be continued...

NOTE!
chapter depan udah ending ya, boleh minta 60 vote? nanti ku lanjut kalo udah segitu 😋 kalo ga? Ya ga lanjut awokawok 🥰🤌

Momma Hoon ✔️ || HeehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang