️
𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟
️
Pagi itu di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, suasana tampak ramai meski hari baru saja dimulai. Orang-orang berlalu-lalang dengan koper di tangan, menambah hiruk-pikuk suasana. Maudy menarik napas dalam-dalam, menghirup aroma kopi yang samar-samar tercium dari kedai di dekatnya.
Hari ini adalah hari yang telah ia nantikan selama lima tahun terakhir—hari di mana ia akhirnya pulang ke Jakarta. Tanpa sepengetahuan sahabatnya, Hanin, Maudy sudah bersiap kembali ke kota kelahirannya.
Dia berdiri di dekat gerbang keberangkatan, menatap papan pengumuman yang menampilkan jadwal penerbangannya. Segera setelah ia melalui pemeriksaan keamanan, ia mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar suasana bandara. "I'm home!" tulisnya sebagai caption di Instagram Story, mengunggahnya tanpa pikir panjang.
Tak lama berselang, ponselnya bergetar. Sebuah notifikasi muncul—pesan dari Hanin.
its_me_hanin
(reply your story)
INI SERIUS? ;——; lo balik lagi ke JKT?!?
finally setelah penantian lima tahun lo balik juga ke JKT, MAUUU!!
gue seneng banget, suerrr!
mau gue jemput nggak di bandara?
sumpah gue kangen banget sama lo ;((((maudy.graciendiy
HAHAHAHA i miss u too my bff
gue juga happy banget akhirnya bisa balik lagi ke JKT!
tunggu gue di rumah aja, nggak usah repot-repot ke bandara nduuyits_me_hanin
NO PROBLEM, nanti gue suruh Dito buat anterin! :>
sekalian gue mau pamerin Dito ke elomaudy.graciendiy
hmm iyadeh, terserah :vDi atas pesawat, Maudy duduk di dekat jendela, memandang keluar melihat awan putih yang membentang luas di bawah sana. Meski perjalanannya terasa panjang, ia merasa waktu berjalan cepat.
Pikiran Maudy melayang pada kenangan bersama Hanin—mereka berdua tumbuh bersama, dari masa kanak-kanak hingga masa remaja. Sekarang, akhirnya mereka akan bertemu lagi.
Begitu pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Maudy merasakan debar jantungnya semakin cepat. Ia mengambil kopernya dan berjalan menuju area kedatangan.
Di antara kerumunan orang, ia melihat sosok yang sangat ia kenal. Hanin berdiri di sana dengan senyum lebar menghiasi wajahnya, tangannya sudah terbuka lebar siap menyambut sahabatnya.
Maudy berlari ke arah Hanin, dan begitu mereka bertemu, Hanin langsung memeluknya erat. "Ah, Maudy! I missed you so much!" seru Hanin, matanya berkaca-kaca karena haru.
"Sama, I missed you too, Ninduy!" balas Maudy, ikut memeluk Hanin erat.
Setelah melepas rindu, Hanin memperkenalkan Dito, yang selama ini sering ia ceritakan kepada Maudy. "So, this is Dito, right? The one you keep talking about?" kata Maudy sambil tersenyum, menatap Dito yang berdiri di samping Hanin.
Dito mengangguk sambil tersenyum ramah. "Iya, Dito. Endito Pramudya," jawabnya memperkenalkan diri. Mereka saling bersalaman, memperkuat perkenalan.
Tak lama kemudian, kedua orang tua Maudy tiba, menyusul ke arah mereka. Hanin dan Dito segera memberi salam dengan hormat.
"Eh, Hanin! Apa kabar? Long time no see, ya, kangen banget Tante sama kamu," sapa Ibu Maudy, Erina, dengan senyum hangat.
"Hehehe, baik tante. Tante sama om gimana kabarnya?" jawab Hanin ramah, memeluk Erina.

KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E ( WOLFIEBEAR )
Fanfiction"They say first love never dies... but what if it comes back?" Maudy tahu Bima pernah punya seseorang di masa lalu-his first love. Perasaan yang katanya tak akan pernah benar-benar hilang. Bima never looked back, never even mentioned her, but deep...