Jaisa Kim

416 74 10
                                    

Sejak saat itu Ji mulai berpikir jika diamnya Jennie itu adalah kesempatan, dengan pikiran polosnya, semangat untuk mendekat mulai membara-bara, dia buang rasa ragu dan mulai mengejar Jennie dengan sungguh-sungguh.

Bersama Elgi dan Rio dia menunjukan keseriusannya mengejar Jennie yang tidak suka. Berpegang pada pepatah cinta akan datang Karna terbiasa   pepatah bodoh yang selalu dia genggam meski jawaban selalu sama dia akan selalu terluka.

Ji habiskan waktu diluar hanya untuk Jennie dan pulang dia habiskan untuk bersama sang ibu, menerima siksaan sang ayah dikala Jayden sedang mendapat mood buruk.

Tidak ada yang indah. Sebab karna semangat bodohnya dia terluka setiap hari. Cacian ayahnya dan makian Jennie menekannya semakin parah. Meski begitu dia tetap berusaha tegar dan berusaha untuk cintanya pada Jennie serta  rasa sayang yang dashyat untuk sang ibu.

~~~

Ruby. Aku mencintaimu.


"Sudahi ini semua. Kau terlihat bodoh karna mengejar Jennie." Rio berucap. Awalnya dia dengan semangat ingin membantu Ji mendapatkan cinta pertamanya.

Namun lama kelamaan dia merasa jenuh dan kasihan sebab respon Jennie yang dingin dan ucapan gadis itu yang menyakitkan.

Ji selalu tetap bertahan dan berkata bahwa dia baik-baik saja. Meski Jennie kadang mancaci karna ji yang tetap berusaha meski terus tertolak. Ji hanya benar-benar menunjukan jika dia sangat mencintai Jennie.

Semua orang tahu Jennie sangat menyukai Alexander. Salah satu Kaka tingkat populer sekaligus kekasihnya. Meski terlihat seperti pasangan serasi namun sebenarnya hubungan Jennie dan Alexander sedikit toxic.

Dan Ji tau itu, maka dari itu dia sangat berani berusaha karna baginya Alexander yang kasar  tidak pantas untuk Jennie. Meski usahanya selalu dipatahkan oleh setiap kata yang Jennie lontarkan.

Hingga disatu hari, dimana Ji mengetahui jika Jennie terluka sebab Alexander dengan mudahnya menyatakan perpisahan disebuah cafe dimana awalnya mereka sedang berkencan sebelum akhirnya cekcok hal ini membuat Jennie menangis.

Ji yang memang kebetulan bekerja sampingan di cafe yang menjadi saksi perpisahan Jennie dan alexander, berlari mengejar Jennie yang terluka.

~~~

Ruby. Aku benci ketika kau menangis.

Ditaman yang sepi sebab gelap akan hampir tiba, Ji berdiri didekat bangku dimana Jennie sedang menangis, di melangkah perlahan mendekat pada Jennie yang terisak kuat .

"Ruby...tenanglah." Ji berucap dengan langkah nya berhenti tepat dihadapan Jennie yang duduk menangis dibangku taman.

"Untuk apa kau kemari???pergi!" Ji mulai berjongkok untuk melihat wajah sedih Jennie lebih jelas.

"Kau terluka. Aku tak bisa pergi meninggalkan mu, Ruby. Melihatmu menangis seperti ini membuatku sesak melihatnya " Jennie hendak membentak untuk menyuruh pergi, namun Ji segera menghapus air matanya,

"Kau boleh menangis namun biarkan aku menemani kesedihanmu. Keluarkan semua rasa sedihnya namun setelah ini tolong berhenti menangisi pria sepertinya. " Ji berucap dengan begitu lembut,

Lost My Mind{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang