sorry, gua lupa pernah bikin fanfic ini jir
sehat sehat yang udah lumutan wkwk"Duh, panas banget gila. Siapa yang mau ekskul di lapangan yang panas begini anjir" M/n mengeluh kesal kepada temannya yang duduk tepat disebelahnya. Caelus, seorang lelaki berambut abu dengan mata kuning ke-emasan itu menatap M/n selagi dia meminum air di botol minumnya. "Elu protes mulu, siapa suruh ikut ekskul futsal? mana lu juga kan besok ada ekskul basket. Semangat kata gua teh" Caelus menepuk pundak milik M/n dengan main main dan sebagai ejekan juga untuk M/n karena bergabung dengan banyak ekskul.
Keduanya melanjutkan ekskul mereka seperti biasanya dan hari juga mulai menjadi sore selagi waktu terus berjalan. "Lu gapapa-? jangan tiduran disini woi" Caelus berjongkok didepan tubuh M/n yang berbaring terlentang di lapangan itu, untung saja hari mulai menjadi sore, jadi sudah tidak terlalu panas lagi. M/n berbaring disana, terengah-engah karena kelelahan, dan keringat bercucuran ditubuhnya. "Gua capek banget anjing, bagi lah minum sia!" M/n membalas Caelus dengan kesal. Caelus yang mendengar perkataan M/n juga ikut kesal saat mendengarnya, sudah di-khawatirkan, malah marah-marah! "AMBIL SENDIRI BLOK, LU KIRA GUA BABU LU, TAI?" Caelus berkata dengan nada kesal, hingga kerutan diwajahnya terlihat. "Suka-suka lu ah, jahat amat jadi temen" M/n mencibirnya pelan.
[ AVENTURINE'S POV? ]
Aventurine terlihat seperti orang gila sekarang, kenapa dia bahkan mau masuk ekskul akuntan? sudah pasti karena dirinya yang sok-sokan ngikut kata-kata si Ratio itu. Padahal dia ingat sekali dulu Ratio bilang kalau akuntan itu gampang, tapi apa? yang dia dapat hanyalah hikmah saat ekskul tadi "Bodoamat sama ekskul, gua cuma pengen balik kerumah.. Besok hari libur kan? berarti gua bisa istirahat sehabis pulang ini, syukurlah" gumamnya secara pelan.
"AMBIL SENDIRI BLOK, LU KIRA GUA BABU LU, TAI?" itu suara siapa? pikir Aventurine. Suaranya tak terlalu jelas karena jarak suara itu dan dia memang agak jauh, mungkin 25 meter atau lebih dari jaraknya sekarang. Asal suara itu seharusnya berasal dari lapangan yang berjarak beberapa meter disana, tapi siapa yang masih ada di lapangan jam segini? mungkin anak-anak ekskul? apa suara hantu? Aventurine berjalan kearah lapangan itu, mengintip sedikit dari balik pagar disana, oh? Itu M/n dan laki-laki yang tak ia kenal. Kenapa mereka berduaan disana.. jangan-jangan-?! Ga, ga, ga, yang bener aja, Aventurine. Mungkin mereka baru selesai ekskul? kasihan sekali panas-panasan dari siang. Aventurine terkekeh pelan, menganggap mereka seperti ikan yang dijemur dari siang hingga sore.
Aventurine melihat mereka melanjutkan percakapan mereka disana, tapi sayangnya ia tak mendengar apapun yang mereka ucapkan. Aventurine berniat ingin menyapa mereka, khususnya M/n! tapi.. kalau apa yang aku pikirin itu bener, gimana nasibku coba? masa M/n jomok sih. 'lah, apa bedanya kalau gua juga suka sama dia jir? sama sama jomok' Batin Aventurine secara tiba-tiba, lagian kenapa gua harus mikirin tentang itu?! Aventurine masih 100% suka perempuan. kayaknya. Aventurine kembali mengintip melalu pagar itu dan melihat sekeliling lapangan, tapi ia tak menemukan keberadaan M/n dan lelaki satunya itu. Dia agak kebingungan, kemana mereka pergi?!
"Rin? lu kagak balik..? udah mau malam loh, yang bener aja lu" Sebuah suara dari balik tubuhnya membuatnya terkejut, siapa lagi kalau bukan suara M/n? Lelaki asing satunya juga berdiri disebelah M/n. "Hah? oh? iya? Gua baru selesai ekskul, ini baru mau balik" Aventurine mengusap leher belakangnya dengan gugup, juga wajahnya dihiasi dengan senyuk gugup malu-malu. "Ini temen lu ya?" ucap lelaki berambut abu itu sambil menatap M/n dan M/n menganggukkan kepalanya. "Iya, yah kalau mau kenalan kapan-kapan aja. Gua mau balik, lu mending pulang sekarang deh, rin" M/n menatap Aventurine dengan tatapan netral.
"Tertarik pulang bareng gua ga nih? Mobil gua dengan senang hati menerima kalian" Aventurine tersenyum sombong saat memberikan tawaran itu. "Gausah gapapa, rin. Lagian gua sama Caelus mah udah biasa-" sebelum M/n menyelesaikan perkataannya, Caelus langsung menceletuk secara tiba-tiba "YANG BENER? GAS, LU GUA AJAK! " Caelus langsung merangkul sok-asik Aventurine, M/n yang melihat itu menghela nafas pelan. Aventurine terkekeh pelan dan tersenyum kearah keduanya dan bergumam pelan "Harusnya gua yang ngomong gitu".
[ END : 685 KATA ]
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLSHOT ? ! ─ [ AVENTURINE X M!READER ]
Fanfiction"Hit me with your kill shot baby." [ MODERN - AU ] Gabisa bikin desk, reflek cringe. Intinya baca aja ~ Aventurine × Male Reader ~ ‼️ DISCLAIMER ‼️ O1. Semua karakter yang ada dicerita ini adalah milik HoYoVerse! Saya hanya meminjam beberapa karakt...