CHAPTER 10

1.2K 95 0
                                    

"Seseorang menyebut ini sebagai era kebencian yang besar. Sepertinya ini bukan masa dimana cinta merajalela. Di dunia kelabu yang semakin dingin dengan jelas adanya permusuhan dan ketidakperduļian. Terkadang, terasa tidak masuk akal untuk berharap bahwa seseorang bisa menang dengan cinta yang tak kasat mata. Namun, dari pengalaman pribadi saya, bahkan di saat-saat kemenangannya, kebencian selalu ada."

Di dalam kereta yang tidak begitu banyak penumpang. Askara duduk bersebelahan dengan Bryan Menyandarkan kepalanya di bahu Bryan sembari menikmati alunan musik dari headset yang mereka pakai bersama.

Lagu dari penyanyi ternama asal Korea Selatan, IU. Dengan judul lagu Love Wins All, menjadi teman yang cocok untuk menemani mereka berpergian hari ini.

Sayangku, kasihku. Alam semestaku,
Maukah kamu membawaku?
Ke tempat yang tidak bisa ku bayangkan. Dengan imajinasīku yang penuh kekurangan ini.
Jauh di sana dari Bumi ke Mars.
Maukah kamu menemaniku?

"Kamu belum pernah coba sate, kan?"

"Sate? Makanan apa itu?"

“Daging yang ditusuk-tusuk, lalu di bakar di atas bara api setelah di lumuri bumbu. Terus nanti kita bisa makan pakai nasi dan sambalnya. Ayo coba!"

"Sambal?"

"Cabai yang di giling. Ada banyak jenis sambal di dunia ini. Nanti saya kasih tau satu-satu."

Dimana pun itu, kesepian yang panjang.
Temukan kebalikannya.
Karena suatu kesalahan,
Beginilalı cara kami. Apakah kita bersama?

"Gimana? Enak?"

"Saya suka yang ini. Dagingnya empuk,”

”Yang kamu makan itu sate sapi,"

"Ah? Sapi?"

"Coba yang ini. Ini ayam,”

"Kamu gak makan yang sapi?"

"Saya gak suka sapi dan kambing. Saya cuma suka ayam,”

"Berarti kamu gak suka daging saya?"

"Hah?"

"Pfttt--"

"BRYAN!"

Lari dari dunia, larilah
Ikutlah denganku sampai akhir, kekasihku

"Saya belum pernah ke Dufan, jadi saya agak... Excited…"

"Tolong jangan minta saya untuk naik wahana yang itu, Askara...”

"Lho? Kenapa? Itu justru wahana yang harus kita naiki pertama, Bryan."

Apakah ini akhir yang buruk atau kita berdua tersesat?
Pegang aku erat-erat sampai aku terjatuh
Cium aku lebih penuh kasih sayang

"Jangan lari-lari. Nanti kamu jatuh, Askara!"

"Tenang aja! Kan ada kamu,"

"Kenapa kalo ada saya, ha?"

"Kamu bakal jagain saya. Kamu gak akan biarinin saya jatuh, ya kan?"

Cinta adalah segalanya.
Cinta adalah segalanya.
Namun pada akhirnya, Mengapa kita?

"Saya haus..."

"Kamu tunggu disini. Saya carikan minum dulu, oke?"

"Kamu gak akan lama kan?"

"Tidak. Saya akan secepat yang saya bisa."

"Hehehe, okay!"

Lari dari dunia, larilah
Ikutlah denganku sampai akhir, kekasihku.
Apakah ini akhir yang buruk atau kita berdua tersesat?

JINX [ ABOVERSE ] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang