ABO UNIVERSE, ruang interogasi.
Aksara duduk di sebuah kursi yang di sediakan di dalam ruang kosong. Setelah ia mengisi perutnya dan mengganti pakaian yang diberikan Bryan, Aksara di bawa ke kantor polisi untuk proses interogasi yang akan di lakukan oleh Bryan Trover sendiri.
Tepat pukul 08.25, Bryan akhirnya datang. Setiap kali ia datang perhatian seperti bertumpu padanya yang penuh wibawa. Semua orang tampak begitu hormat padanya. Entah setinggi apa kedudukan Direktur Trover itu. Aksara hanya tau kalau universe yang ia datangi tidak memiliki presiden atau raja. Hanya ada Alpha Dominant yang pantas dijadikan pemimpin Negara. Dan apakah yang dimaksud orang-orang adalah Bryan Trover?
"Pagi, Askara Leonard. Sudah lama menunggu?" dengan akrab Bryan menyapa. Aksara hanya menatapnya. Tidak tertarik untuk menyahut atau membuka mulutnya sedikit.
Bryan menyibakkan bawahan coat nya yang panjang, lalu duduk di kursi hadapan Aksara.
"Cukup mengejutkan karena kamu menyerahkan diri secepat ini.” Bryan membuka pembicaraan.
"Karena Anda yang mencari saya,” Jawab Aksara apa adanya.
"Lalu? Karena saya yang mencari kamu, jadi kamu dengan senang hati menyerahkan diri kamu? Apa kamu berniat berlindung di balik saya?"
"Saya dengar... Saya adalah tunangan Anda. Saya tidak sengaja membatalkan pernikahan kita... Empat tahun lalu."
Bryan memiringkan kepalanya. Mulai heran dan penasaran kenapa laki-laki didepannya ini justru mengungkit masalah itu. Dia tau bahwa informasi itu menyebar begitu cepat seperti sebuah virus. Tapi harusnya Aksara tidak menyinggung hal ini, yang mana Bryan tau betul kalau saat itu Askara yang asli masih ada di ABO Universe.
"Saya... Ingin minta maaf... Dan saya ingin memperbaiki hubungan ini sama Anda... Mungkin terdengar aneh dan konyol, tapi saya—“
"Calon Omega saya bukan seorang pembunuh. Dan dia sedang menunggu saya di seberang, jadi kamu gak perlu susah payah berpura-pura menjadi dia, Aksara." Potong Bryan sambil menyilangkan kakinya.
Aksara terbelalak. Hah? Sejak kapan? Sejak kapan dia menemukan orang itu? Keterkejutannya tidak bisa di sembunyikan. Tertera jelas di wajahnya. Membuat Bryan mendengus sebal. Memang dia siapa bisa mengaku-ngaku sebagai istri saya?
"Kalo kamu mau mengemis perlindungan dari saya, kamu harus membersihkan nama Askara terlebih dulu, dan ikut saya ke perbatasan portal."
"KENAPA SAY--"
"Kamu harus kembali." Tekan Bryan. "Ini bukan tempat kamu."
Aksara mengepalkan tangannya kuat-kuat. Tidak terima dia ketika mendengar bahwa ia akan di kembalikan ke dunia yang menyiksanya itu. Seketika perasaan cemas dan takut mengitari dadanya. Mencuat kepermukaan membuat Aksara tidak punya pilihan lain selain turun dari kursinya dan berlutut di hadapan Bryan.
"Saya mohon! Saya tidak bisa kembali!"
Bryan menatapnya dari atas, "Lalu kamu mau hidup disini dan menjadi monster? Apa kamu tidak tau bahwa sekarang kamu adalah buronan yang dicari-cari oleh keluarga Leonard?"
"Saya membunuh mereka bukan tanpa alasan! Tolong dengarkan saya dulu!" Bryan menurunkan sebelah kakinya. Membungkuk sedikit dengan tatapan yang begitu tajam pada Aksara.
Aksara tampak begitu cemas. Tidak tenang dia mendapati tatapan mengintimidasi itu, “Mereka... Mereka mau membunuh saya lebih dulu... Mereka... Ayah dan ibunya Askara.. Berencana membunuh saya... Karena di anggap mempermalukan nama baik Leonard..."
"Apa?"
"Saya sudah menahannya... Saya sudah menahan diri."
Bryan terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINX [ ABOVERSE ] ✅️
RomanceAksara hidup dalam kemalangan. Setelah orang tuanya meninggal, dia putus sekolah dan memutuskan untuk berkerja. Suatu hari, seorang Alpha Dominan dari universe ABO, nyasar ke kontrakannya! Kok bisa? "Feromon kamu--" "INI PARFUM, SIAL!"