44|| KENAKALAN REZA

6 0 0
                                    

REZA (MANTAN DAN PERJODOHAN)

44|| KENAKALAN REZA

Cika menatap wajah Reza dengan sangat serius. “Awas!!!” ucap Cika dengan nada penuh kekesalan menurunkan tangan Reza dengan kasar ke bawah.

Membuat Reza hilang keseimbangan lalu jatuh ke hadapan Cika dan tak sengaja bibirnya mengenai bibir Cika.

“Ih!!!” ujar Cika menjauhkan Reza lalu pergi.

Tiba tiba saja kembang api muncul dari kejauhan kembang api itu sangat banyak membuat pandangan keduanya terarah ke luar.

“Wah ada apaan tuh.” ujar Cika berjalan kearah balkon.

“Pasti pembukaan ivent itu.” balas Reza membuat Cika menatapnya.

“Oh ivent itu, nanti kita kesana ya.” ujar Cika membuat Reza mengangguk.

Di sekolah heboh karena kemarin malam pembukaan ivent yang sangat meriah sebagai anak kelas melihatnya.

“Lo kaga liat kesana Cik???” tanya Ana membuat Cika menggeleng.

“Tau aja kaga ada ivent, nanti gw kesana kalo pas puncaknya, emang kapan puncaknya sih???.” balas Cika.

“Tanggal 10 puncaknya.” ujar Ana membuat Cika mengangguk.

Saat pulang sekolah Cika memilih untuk ke perpustakaan terlebih dahulu karena dia ingin meminjam beberapa buku disana.

Meskipun sudah jam pulang perpustakaan masih buka karena ada beberapa siswa yang sengaja belajar mandiri disana, Cika melihat jam tangannya baru pukul 3 sore masih lumayan lama perpustakaan tutup.

Cika mengambil buku lalu duduk di kursi yang sudah disiapkan enaknya di perpus itu bukan hanya sunyi dan adem tapi didalam perpus sudah disediakan laptop untuk belajar.

Tapi masih saja perpus ini masih sepi aneh ya meskipun Cika juga baru sering  ke perpustakaan setelah kelas 12.

Reza menatap ponselnya dia mendapatkan pesan dari Cika kalau istrinya ini ada perpustakaan, Reza menatap pintu perpustakaan lalu membukanya.

Saat dia masuk beberapa orang memperhatikannya begitu juga penjaga perpustakaan mereka terdiam dan orang yang hendak menghampiri meja menjaga perpustakaan pun kaget hingga bukunya terjatuh.

“Kenapa???” tanya Reza menatap semuanya.

Semuanya menggeleng lalu Reza dengan santai berjalan kearah bangku Cika, Reza menemani Cika menunggu istrinya ini selesai belajar hingga terdengar dari penjaga perpustakaan bahwa perpustakaan akan tutup.

Cika dan Reza berjalan kearah parkiran di perjalanan itu mereka berpapasan dengan seorang petugas kebersihan sekolah yang menatap mereka dengan senyum yang aneh.

Baik Cika maupun Reza tak menyadari itu mereka terus saja mengobrol sepanjang perjalanan itu.

Malamnya seorang pria tengah berada di tengah tengah ivent kota disana banyak sekali anak anak dengan orang tua mereka, dia menatap kearah kiri dan kanan ternyata banyak sekali polisi yang berpatroli membuat pria tersenyum smirk lalu pergi meninggalkan ivent.

Di tempat yang tak jauh dari ivent kota pria itu sudah menyiapkan banyak sekali kembang api untuk nanti dia akan bakar di waktu yang sudah di tentukan.

Hari demi hari berlalu ivent kota terus saja di penuhi pengunjung setiap harinya hingga kini ivent kota memasuki acara puncaknya dimana banyak sekali band yang manggung disana.

“Ayo kita kesana.” ajak Ana membuat Cika mengangguk.

Sejujurnya dia malas untuk kesini entah kenapa bawaannya sungguh berat, meskipun band kesukaan Cika manggung namun perasaannya sangat tidak enak.

REZA ( MANTAN DAN PERJODOHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang