Hasan dan hana kebingungan mencari keberadaan allysa, mereka udah mencari ditaman itu tapi gak menemukan allysa, saat mereka hampir menyerah tiba tiba saja llysa datang dari belakang dan mengejutkan mereka berdua, sontak rasa khawatir mereka berdua hilang dan memeluk allysa begitu hangat.
"Sayang kamu kemana saja, bunda khwatir sama kamu"
"Llysa habis kemana sayang? Kenapa gak bilang ayah dan bunda dulu? "
Llysa meminta maaf kepada kedua orang tuanya.
"Ayah, bunda maafin llysa, tadi llysa bertemu kaka laki laki yang sedang terluka jadi llysa mengobatinya"
"Llysa jangan sembarang bertemu orang yang gak di kenal Oke? " ucap hasan menjelaskan pelan pelan dan hanya diangguki oleh llysa
"Baiklah udah mau hujan sebaiknya kita pulang"
Hana dan allysa mengangguk dan mereka pun membereskan barang mereka dan keluar dari taman, mereka berjalan keluar taman sambil memegang llysa.
Saat sampai didepan mobil hasan mencari kunci mobil disakunya dan memasukkan barang di jok mobil, sementara itu allysa melihat sekeliling dan gak sengaja melihat balon yang terbang berniat mengejarnya, llysa mengejar balon itu sehingga menciptakan jarak antara dia dan kedua orang tuanya.
Bundanya yang menyadari itu memanggil allysa namun allysa gak mendengarkan teriakan bundanya, bundanya mengejar allysa sementara allysa mengejar balon itu, tanpa sadar telah membawa allysa kejalan besar dekat taman itu, allysa berlari ke tengah jalan.
Sementara hasan menyadari istri dan anaknya tidak lagi didekatnya pun ikut mencari keduanya, dan menemukan hana yang berlari tak jauh darinya, hasan mengejar hana, sementara allysa telah berhenti tepat ditengah jalan dan berhasil mengambil balon yang dia kejar, dia sangat bergembira karena apa yang dia kejar telah dia dapatkan.
Allysa berbalik badan melihat bundanya yang berlari ke arahnya, dengan polosnya allysa malah melambaikan tangan kearah bundanya, hasan yang dari belakang menyadari ada mobil yang melaju kearah mereka dia meneriaki allysa yang membuat hana juga menyadari kehadiran mobil itu, hana pun ikut berteriak memanggil allysa.
Saat mobil itu sudah dekat oleh allysa dengan secepat kilat hana menarik allysa ketepi jalan membuat allysa terjatuh dan menangis.
Hasan yang menyaksikan itu seketika merasakan dunia berhenti, waktu tak berjalan lagi, dia seketika berhenti dan terdiam badannya ngefress, disana dia melihat bagaimana hana dengan cepat menarik allysa dan tak sempat menghindari mobil itu.
Semua begitu cepat terjadi dia menyaksikan bagaimana kejamnya mobil itu melaju menghantam tubuh istrinya yang langsung terhempas, sementara allysa dia merasakan seluruh tubuhnya kaku, bahkan dia ingin berteriak pun tak mampu.
Dia menyaksikan bundanya yang terhempas dan terjatuh di aspal dengan mengeluarkan begitu banyak darah, allysa langsung merangkak dan mendekati bundanya, dia memanggil nama bundanya sekeras mungkin sambil menutupi pendarahan bundanya di kepala, llysa menangis histeris dan berteriak memanggil ayahnya.
Hasan dengan cepat berlari mendekati mereka sambil tidak percaya dengan semua ini, hasan langsung menggendong hana berlari ke mobilnya menyuruh llysa masuk duluan dan membiarkan kepala hana tidur dipangkuan allysa, allysa terus menangis dan menangis, dia berusaha tak membiarkan darah itu keluar banyak, bahkan darah itu telah memenuhi tangan dan bajunya, dia melihat betapa pucat nya bundanya saat ini.
"Bundaa... Llysa sayang bundaa... Bunda ayo bangun maafkan llysa bunda, bunda bangun, darah bunda terlalu banyak, llysa sangat takut"
Lysa terus menangis dan berusaha membangunkan bundanya, namun semua usahanya sia sia
Hasan terus melajukan mobilnya dan langsung tiba di rumah sakit, hasan berteriak dan beberapa suster dan dokter keluar berusaha membantu hasan membawa hana.
Hana didorong sementara llysa menyusul keduanya dibelakang, saat sampai di ruang rumah sakit allysa ingin ikut masuk namun dilarang, sementara hasan panik dan juga khwatir dia langsung menelpon kedua orang tuannya.
"Biarkan llysa masuk ibu dokter, bundaa butuh llysa, llysa mau temenin bunda, llysa mohon ibu dokter, llysa mau juga mengobati bunda"
llysa terus merengek dan menangis namun dokter berhasil menutup pintunya dan membiarkan llysa menangis didepan pintu.
Hasan gak perduli lagi dia juga benar benar takut dan panik, dia membiarkan llysa menangis begitu saja.
Dari arah berlawanan kedua orang tua hasan berlari menghampiri mereka, bunda hasan yaitu bunda Yasmin langsung menggendong llysa yang terduduk sambil berusaha memanggil manggil nama bundanya.
"Hasan bagaimana keadaan hana sekarang" itu suara ayah nya hasan, beliau juga sama paniknya dan khwatir begitu juga sama bunda Yasmin.
Bunda Yasmin mendekati hasan "apa yang terjadi hasan? Kenapa bisa seperti ini"
Hasan hanya diam, dia gak tau harus menjawab apa, dia mengabaikan kedua orang tuanya.
Mereka semua menunggu didepan ruangan, bunda Yasmin juga berusaha menenangkan cucuk kesayangan nya itu, dia gak tega kepada cucuk nya, dia terlalu masih kecil untuk melihat kejadian ini.
Setelah berjam jam menunggu akhirnya lampu diruangan itu mati dan pintu terbuka memperlihatkan dokter yang melepaskanaskernya.
Dokter itu menatap mereka semua dengan helaan nafas berat " maaf ibu hana telah meninggal dunia"
Seketika suasana di ruang tunggu itu sangat dingin, semuanya menjadi lemas begitu pun hasan sebagai suami hana.
"Kenapa han? Kenapa secepat ini? Kenapa kamu gakembiarkan saya membalas cinta kamu han? " hasan terjatuh dilantai tertunduk lalu menangis, smentara bu da Yasmin terduduk dengan posisi llysa yang masih di pangkuannya.
Llysa tau maksud dari ucapan dokter itu, dia seakan tidak bisa berbicara, dengan kuat dan entah kekuatan dari mana llysa berhasil turun dari pangkuan neneknya dan menerobos masuk kedalam ruangan itu, dia langsung menarik kain yang menutupi wajah cantik namun pucat milik bundanya.
"Bunda hanya tidur kan? Ayo bilang sama llysa bunda hanya tidur dan nanti bangun bikinin llysa makanan kan? "
Llysa terus berusaha membangunkan bundanya, neneknya pun menyusul masuk keruangan itu, neneknya langsung memeluk dan menguatkan llysa, dia juga sama sedihnya bahkan nafasnya terasa sesak mendengar fakta bahwa putri yang selama ini dia anggap anaknya dan udah menyayanginya sepenuh hati pun kini ikut menyusul sahabatnya.
Allysa terus memberontak dan ingin dekat dengan bundanya, namun seketika dia langsung terdiam saat mendengar ringisan dari neneknya, dia melihat kearah neneknya yang memegangi jantung nya, llysa tau neneknya sedang kesakitan, dan berlari memanggil kakek dan ayahnya yang sedang berada didepan ruang bundanya.
"Kakek, ayah! Nenek kesakitan dan memegang jantungnya" suara ketakutan itu terdengar begitu bergetar, dia orang itu langsung masuk dan melihat bunda Yasmin telah berbaring dilantai dengan sang suami yaitu ayah andre teriak dan memanggil dokter, dokter pun datang dan langsungenaruh bunda yai di samping tempat tidur bunda hana.
Mereka disuruh keluar sementara bunda hana dipindahkan ke ruang mayat dan ayah andre menyuruh hasan untuk memproses kematian putrinya itu.
Allysa gadis kecil itu terduduk diam diruang tunggu, dia terlalu kecil untuk menerima kenyataan itu. Hana bunda yang begitu dia cintai begitu dia sayangi kini telah pergi meninggalkannya, dunia llysa hanya terpusat ke bundanya, lalu bagaimana llysa bisa bahagia jika dunianya saja sudah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allysa ( rest )
Teen Fiction"Ayah bisa kah aku sekali saja merasakan pelukan hangatmu?" ucap gadis bernama allysa dia berdiri tepat dibelakang pintu rumahnya sambil memperhatikan kehangatan diantara mereka ayah dan bunda beserta kaka tirinya. Semenjak kepergian bunda nya, all...