chapter 五

141 19 6
                                    

HAPPY READING

05






Bang Chan dikejutkan dengan ciuman yang lembut dari Felix, dia perlahan membalas ciuman itu, dia meraih pipi Felix dengan kedua tangannya yang besar, menggosokkan ibu jarinya dengan lembut ke kulit pipi Felix yang lembut.

Felix terkekeh ringan ketika mendapat balasan ciuman dari Bang Chan, sentuhan lembut yang menenangkan seluruh tubuhnya. Bang Chan perlahan menjauhkan badannya, tangannya masih membelai wajah Felix, matanya terkunci pada wajah tampan Felix.

"Apa kamu yakin tidak ingin kembali ke pekerjaanmu?" Bang Chan bertanya, membuat Felix memiringkan kepalanya, "Kenapa aku harus kembali ke sana?"

Bang Chan terkekeh pelan, "Percayalah, setelah beberapa hari ke depan, kamu pasti ingin keluar dari sini."

Felix menggelengkan kepalanya, "Aku tidak seperti orang-orang di masa lalumu yang memperlakukanmu dengan buruk atau meninggalkanmu sendirian ketika kamu sangat membutuhkan seseorang. Aku ingin tinggal bersama kalian dan membantu sebisaku. Aku telah melihat semua sisi baik dalam diri kalian masing-masing dan aku ingin tinggal disini dan terus menarik sisi baik itu keluar. "

"Kami tidak akan pernah membandingkanmu dengan siapa pun di masa lalu kami, karena kamu tidak pernah menyerah pada kami seperti yang dilakukan orang-orang di masa lalu kami. Ibu Minho meninggal karena kanker ketika dia masih kecil, hingga membuat seluruh keluarganya membenci dirinya, Ayah tiri Jeongin, yang juga Ayah kandung Hyunjin, membuatnya berpikir bahwa haus darah itu normal, lalu meninggalkan dia dan Hyunjin dengan ibu mereka yang kasar, yang mengubah Hyunjin menjadi sadis, dengan memaksanya melakukan hal yang di luar akal sehat, lalu dia meninggal karena overdosis narkoba bertahun-tahun kemudian." Bang Chan berhenti sejenak.

Dia lalu melanjutkan setelah menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya. "Seluruh keluarga Seungmin secara emosional melecehkannya hingga dia masuk ke dalam pola pikirnya sekarang, lalu menyuruhnya pergi, hingga suatu hari semuanya terlihat berbeda di matanya dan ya sekaranglah hasilnya." Jelas Bang Chan, "Kami mengenal orang-orang jahat dan kami tahu kamu bukan salah satu dari mereka." Bang Chan tersenyum.

"Bagaimana denganmu?" Tanya Felix.

"Bagaimana denganku?" Bang Chan mengulangi.

"Kamu menceritakan kisah semua orang, tapi tidak menceritakan kisahmu sendiri." Kata Felix.

"Oh, um, Ibuku tidak benar-benar ada dalam ingatanku, wajahnya sedikit kabur dalam ingatanku. Tapi aku sangat ingat Ayahku. Bagaimana dia biasa membalikkan benda-benda dari yang terkecil hingga terbesar dan melemparkannya. Di usia anak-anak, kamu tidak begitu mengerti apa yang normal dan apa yang tidak, jadi aku hanya berpikir perilaku itu tidak apa-apa, semua Ayah melakukan itu. Dia akan sangat marah, mengancam Ibuku dan pergi, aku ingat ketika Ibuku ada di sekitarku dia akan selalu melindungiku dari kemarahan Ayahku dan memastikanku baik-baik saja. Aku mengaguminya karena itu, dia benar-benar menerima pukulan dari Ayahku yang ditujukan untukku." Bang Chan berhenti menarik napas dalam.

"Sampai suatu hari, Ibuku pergi dan tidak kembali. Aku tidak menyalahkannya, aku hanya berharap dia membawaku bersamanya saat itu. Lalu Ayahku mulai memukuliku, sampai suatu hari dia memukulku dan melukai saraf sensorikku, itu yang akhirnya membuatku tidak lagi merasakan rasa sakit. Setelah kejadian itu aku mencoba untuk apakah aku bisa merasakan sakit, aku mencoba menyayat diriku sendiri, mematahkan tulangku, apa pun agar aku bisa merasakan. Dan aku tidak bisa merasakan apapun lagi. Kemudian datang pemicunya, ketika usiaku bertambah, ketika seseorang melakukan sesuatu kesalahan atau bahkan sedikit saja membuatku marah, aku akan berubah menjadi Hulk." Bang Chan terkekeh sambil memamerkan otot trisep dan bisep seksinya.

Strangers from HellWhere stories live. Discover now