HAPPY READING
06
"Kebebasanku? aku sudah ditawari itu."
Felix menambahkan, "Aku menolak sebelumnya dan sekarang aku akan melakukannya lagi." Hyunjin terkekeh, mendengar pernyataan berani pria itu.
"Dokter Felix. Dokter Felix. Dokter Felix." Hyunjin berbicara dengan nada mengejek. "Dokter, Anda tidak dapat menyelamatkan kami, jika kami tidak ingin diselamatkan."
Felix berbalik, "Apa?"
"Kami semua itu kacau dan kami menyukainya. Kami menyukai siapa kami, kami telah menerimanya. Anda diberi hadiah untuk membantu mereka yang menginginkan untuk sembuh, kami tidak pernah menginginkan bantuan Anda, kami terpaksa pergi ke rumah sakit itu. Dalam beberapa tahun kedepan, kami akan menemukan Anda lagi, ketika kami membutuhkan bantuan Anda." Hyunjin menjelaskan dengan bahasa formal.
"Mengapa kamu mengatakan ini?" Tanya Felix.
Hyunjin menggelengkan kepalanya, "Karena banyaknya cinta yang dimiliki semua orang di rumah ini untuk Anda, kami semua tahu Anda pantas mendapatkan lebih dari yang bisa kami tawarkan sekarang. Kami tidak baik untuk Anda, kami tidak pernah baik. Kami egois untuk mengajak Anda dan menjauhkan Anda dari dunia yang membutuhkan Anda. "
"Kamu tidak ingin bantuanku?" Felix bertanya.
Hyunjin menghela napas, meraih pakaian Felix yang tergeletak di lantai dan menyerahkannya pada Felix. Dia menarik celananya ke atas, menatap mata Felix yang sedih.
"Tidak sekarang, kami ingin berubah dan saat ini kami belum siap untuk itu. Kami belum siap secara resmi melepaskan masa lalu kami dan betapa menyakitkannya itu. Anda sudah mendengar cerita kami bukan, betapa buruknya itu. Beberapa dari kami memiliki waktu yang lebih sulit untuk maju dan untuk benar-benar berubah dan menjadi lebih baik. Anda harus melepaskan hal-hal yang membebani Anda, kami membebani Anda. Itu tidak berarti bahwa di masa depan kami tidak akan bertemu dengan Anda lagi, itu hanya untuk saat ini, kami tidak membutuhkan Anda. Tidak baik untuk membuat Anda tetap di sini ketika tidak ada dari kami yang siap secara mental untuk membuat hubungan yang stabil dengan Anda. Shit, kenapa aku malah menangis." Hyunjin terbata-bata sambil mengusap air matanya.
Felix mengenakan kembali pakaiannya, dia lalu mengangguk. "Aku mengerti. Mungkin dalam beberapa tahun kedepan aku akan bertemu kalian lagi."
"Percayalah, saat kami siap. Kami akan memastikan Anda yang pertama tahu." Kata Hyunjin, senyum kecil memenuhi wajahnya. Senyuman pertama yang pernah dilihat Felix datang dari laki-laki itu dan mungkin senyuman pertama yang dia miliki selama bertahun-tahun ini.
Felix menghela napas, "Apa yang harus aku lakukan?" Dia bertanya.
"Polisi mungkin akan menanyai Anda nanti, tapi tenang saja Anda akan baik-baik saja. Anda akan menemukan pekerjaan baru atau tetap bisa bekerja di pekerjaan lama Anda, yang mana pun yang Anda pilih. Anda akan melanjutkan hidup, bahkan mungkin akan melupakan kami untuk sementara waktu, tapi Anda akan baik-baik saja. " Hyunjin meyakinkan.
Felix mengangguk, saat Hyunjin menuntunnya ke pintu depan. Wajah Felix sendu.
Felix memandang Hyunjin sekali lagi, sebelum berbalik menghadap pintu sekali lagi. Dia meraih pegangannya, memutar kenop dan membuka pintu.
Lubang hidungnya menghirup udara segar, matanya menyesuaikan dengan terangnya cahaya matahari. "Bagaimana aku akan menemukan kalian?" Felix bertanya.
"Kami akan menemukan Anda." Hyunjin terkekeh, "Percayalah padaku saat itu."
YOU ARE READING
Strangers from Hell
ספרות חובביםFELIX-HYUNJIN-JEONGIN-BANGCHAN-MINHO-SEUNGMIN ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: X-Adults Only [21+] Genre: Fanfiction, Psychological, Mature, Medical, Thriller Tags: #smut, #mentalillness, #hardcore, #bdsm, #gore, #polyamory, #dark, #reversible, #violence, #abusiv...