Can I? [21]

26 18 7
                                    

Sehabis berkeliling sampai sore tiba mereka pun membersihkan diri dan bersenang-senang di kolam. Mereka dengan senang hati bermain air sehabis capek berkeliling

Di sisi lain Ernest kini bersandar pada pembatas kaca lantai dua. Ia tengah memikirkan kejadian tadi yang membuatnya bingung kenapa Julya membuat itu (kolam renang berisi darah).

"Ngapain disitu?" Tanya Nort dari belakang Ernest.

"Hm.. nggak cuma tadi agak kaget ajah" jawab Ernest.

"Kaget kenapa?" Tanya Nort.

"Kaget dan bingung lebih tepatnya.. kenapa Julya nyimpen darah di satu ruangan yang jumlahnya nggak sedikit" jawab Ernest.

"Itu bukan punya Julya doang, ayah.. maksudku tuan Othello, dia.. yang membuat itu agar anak-anaknya tak takut dengan darah karna kita setiap hari pasti bertemu yang namanya darah" jelas Nort.

"Kalau dibilang buat apa nyimpen gituan ya.. itu.. salah satu.. tapi selain itu juga alasannya buat dia simpen jadiin minuman terus di kasih racun, setiap minggu dosisnya pasti meningkat" lanjutnya.

"Kenapa kaya gitu?" Tanya Ernest.

"Simpelnya dia gak mau keturunannya lemah" jawab Nort.

"I seee.." Ucap Ernest. Ia mulai melihat sekeliling dan baru tersadar ada tempat yang belum di kunjungi. "Oh ya.. tentang bangunan ke 3 itu, memang tidak boleh di masukin orang kah?" Tanya Ernest penasaran.

"Hm.. izin dulu sama kak fey soalnya dia penunggu bangunan itu" jawab Nort.

"Fey?"

"Maksudnya kak Julya, Fey itu nama panggilan dari keluarga ajah" jelas Nort.

"Hmm.."

BRAK!!

"THEODORE!!" Teriak Julya karna kesal Theo membantik pintu.

Julya berjalan di belakang Theo sambil berteriak demi kian. Theo memutar balikan tubuhnya menghadap Julya.

"Maaf" ucapnya lalu pergi.

"Tch.. miif balik lagi gue tembak lu!" Ucap Julya kesal.

Nort dan Ernest menatap mereka yang bertengkar. "Kenapa liat-liat?!" Tanya Julya.

"Nggak papa" jawab Nort sedikit takut.

Julya dengan kesal memutar balikan tubuhnya dan berjalan ke arah kamarnya.

"Udah biarin ajah gak usah diliatin" ucap Nort pada Ernest.

DUAR!

"KAK GAS BUAT PANGGANGAN MELEDAK!" teriak
Lamia membuat Ernest dan Nort turun kebawah dengan cepat.

"KAK GAS BUAT PANGGANGAN MELEDAK!" teriakLamia membuat Ernest dan Nort turun kebawah dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari telah tiba mereka makan bersama diruang makan.

Emosi Julya terlihat lebih baik setelah menenangkan diri sehabis berdebat dengan Theo tadi sore.

Can I Get You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang