Can I? [20]

24 17 0
                                    

Kini jam telah menunjukan jam 3 subuh, Julya baru sampai di depan gerbang mansionnya tentunya ia diantar oleh Ernest.

"Kalau begitu aku langsung pulang, ya.." ucap Ernest.

"Oke.. ini helm aku bawa?" Tanya Julya.

"Iya bawa ajah gak usah dibalikin buat kamu" jawab Ernest.

"Oke.. terimakasih buat hari ini" ucap Julya.

"Daah.." Ernest pun melajukan motornya sedangkan Julya ia melambaikan tangannya kearah kepergian Ernest.

Julya berbalik badan dan masuk kedalam mansion.

"Pagi nona" ucap satpam dengan sayu karna ia kebangun mendengar suara motor.

"Hm.. dimana temanmu?" Tanya Julya.

"Mereka pergi ketoilet nona.. saya gantiin mereka sementara" jawab nya.

"Radio ke mereka, katakan pada mereka untuk kesini bilang kalau aku yang menyuruh" suruh Julya.

"Siap nona, panggilan pada shift malam untuk datang ke gerbang utama" ujarnya pada radio.

Julya menunggu mereka sembari merokok. Tak berapa lama kedua orang itu pun datang, Julya langsung mematikan rokoknya.

"Dari mana saja kalian?" Tanya Julya sambil bersidekap dada menatap mereka tajam.

"Eee.. anu tadi kita abis ketoilet nona" jawab salah satu dari mereka.

"Berdua?" Tanya Julya.

Senyap.

Mereka hanya diam memikirkan jawaban.

"Kenapa? Kalian gay?" Tanya Julya lagi.

"Nggak nona, tadi tuh saya diajak curhat sama dia" menunjuk temannya. "Di halaman belakang sambil merokok" lanjutnya.

"Mengobrol saat sedang bertugas dan meninggalkan tempat tugas" ujar Julya sambil mengangguk. "Ikuti aku"

Mereka pun mengikuti Julya terkecuali satpam yang tadi menyapa Julya. Kini mereka berada di lapangan tenis.

"Disini kalian hanya perlu push up 10 kali dan lari 5 kali putaran, DIMULAI DARI SEKARANG CEPAT!!" Teriak Julya diakhir mereka pun langsung melakukannya.

Setelah mengawasi mereka cukup lama Julya pun langsung masuk kedalam rumah setelah melihat mereka melakukan semua apa yang ia suruh.

Julya masuk ke kamarnya. Hal pertama yang ia lakukan adalah menaruh Helm, melempar ponsel ke kasur lalu mematikan lampu dan menutup semua jendela kamar. Ia lalu menyalakan lampu tidurnya dan menyalakan musik.

Ia menatap langit-langit kamar yang melihatkan cahaya berwarna biru berpadu dengan warna putih yang bergerak-gerak seperti aurora borealis.

Julya menatapnya sampai ia tertidur karna ia sudah sangat mengantuk.

Julya menatapnya sampai ia tertidur karna ia sudah sangat mengantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Can I Get You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang