can i? [3]

37 32 3
                                    

Di suatu kamar yang terlihat mewah dan rapi, ada Ernest yang tengah menghela napas dan menaruh tasnya di sisi kasur dan ia langsung menjatuhkan diri ke kasur. Ia tampak sangat lelah, terlihat dari matanya yang menghitam dan ia yang kurusan.

"Akhirnya pulang juga.." ia merasa lega karna bisa kabur dari Julya yang seperti orang gila menunggunya di depan toilet.

Pagi harinya Ernest terbangun oleh alarm, ia tidak bisa tidur tadi malam, ia baru tertidur jam 2 subuh dan ia terbangun jam 6 dini hari. Dengan wajah lelahnya dan jalan yang lunglai ia berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi.

Ernest memakai baju santai dan pergi dari rumahnha dengan membawa tas dan kunci.
Sesampainya Ernest di tujuan yaitu perpustakaan, Ernest langsung mencari buku untuknya mengerjakan skripsi.

Di suatu perpustakaan pribadi milik Julya pun kini sedang membaca buku yang sama dan beberapa buku yang berbeda. Keduanya sama-sama tengah mengerjakan skripsi dengan giat yang membedakan adalah Julya di perpustakaan pribadi sedangkan Ernest perpustakaan umum yang sedang ramai saat itu.

Julya mengetik di laptopnya dengan penuh semangat dengan di temani oleh secangkir kopi dan juga musik yang dimainkan oleh pemain orcestra di lantai 2. Julya memang kaya jadi suka-suka dia ajalah.. (^_^;)))

"Permisi nona.. ada tamu yang datang" ucap pelayan itu dengan nada rendah dan tak berani menatap Julya.

"Siapa?" Tanya Julya dengan nada yang pelan.

"Katanya mereka teman nona dari universitas, mereka doktor hewan yang sudah dapat izin nona.. mereka bilang seperti itu" jawab pelayan itu.

"Ooh.. suruh mereka masuk dan sediakan camilan" July menutup laptopnya.

"Baik" pelayan itu menjawab dan langsung pergi setelah membungkuk sedangkan Julya menyuruh orcetra itu untuk berhenti dan keluar dari sana.

Sesampainya Julya di ruang tamu ada banyak orang sekitar 10 orang dengan 6 laki-laki dan 4 perempuan yang membawa banyak barang.

"Kalian kesini mau pindahan atau mau meneliti, sih?" Tanya Julya kesal karna mereka ruangan itu jadi berantakan.

"Maaf ya.." ucap perempuan berambut pendek.

"Yasudahlah" Julya duduk di sofa single sambil duduk ala vincent. "Aku akan menunjukannya kalau kalian sudah siap" ucap Julya sambil memegang secangkir teh hangat.

"Baik" mereka dengan semangat memegang alat-alat mereka ada yang pegang buku, ada yang bawa kamera, dan ada juga yang membawa alat medis entah untuk apa.

"Kami siap" ucap salah satu lelaki yang ada disana. Julya bangun dari duduknya dan mengantar mereka ke halaman belakang.

"Waaa.. luas banget" ucap perempuan berkaca mata dengan membawa notes.

Mereka mengagumi tempat itu sedangkan Julya ia hanya diam melihat sekitar. "Ayo naik" Julya duduk di golf cart limo berwarna putih.

"Emang harus pakai ini?" Tanya laki-laki yang memegang kamera merasa aneh.

"Harus.. kalau tidak mau yasudah" setelah Julya bilang begitu, mereka langsung naik dan supir pun menancap gas kesuatu tempat.

July Aviary, mereka sampai di sana tempat dimana burung-burung, tanaman dan hewan lainnya berada. Mereka masuk kedalam dan betapa terkejutnya mereka yang melihat keindahan alam buatan tersebut.

"Indahnya.." kagum mereka sambil melihat sekelilingnya.

"Ini bagian tanaman, burung dan ikan.. kalau kalian mau melihat hewan lainnya silahkan panggil dia" Julya menunjuk seorang pria dengan seragam berwarna coklat.

Can I Get You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang