※_08

251 17 3
                                    

Vote dulu dong baru baca!!!

.
.
.
.
.

Malam ini adalah malam pertama baginya dan Gus Akram Kaliza menyibukan diri dengan benda pipih berlogo apelnya yang sudah cukup lama digunakan

Kaliza merasa bosan menatap sekitar berharap ide yang menghilangkan kebosanannya datang

Namun tatapanya berhenti saat melihat suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang sedikit basah dan pakaian yang belum terkancing sepenuhnya memperlihatkan sedikit dada bidangaya

"Za!" Panggil Gus Akram

"G-gus perbedaan lo sama batu apa" Pertanyaan konyol keluar dari bibir Kaliza karena rasa gugup yang tiba-tiba

Gus Akram tersenyum tipis "Ya saya hidup batu mati"

"Kayaknya lo kalo ga batu ya..." Gumam Kaliza menggantung dengan detak jantungnya yang tak beraturan

"Batu" Tanya Gus Akram mendekat pada sang empu yang berjalan mundur hingga punggungnya terpentok tembok

Gus Akram mencondongkan punggungnya yang kini hanya berjarak lima cm dengan wajah sang empu bahkan deru nafasnya begitu terasa dipermukaan wajah mulus Kaliza yang tengah menutup kedua matanya

'Cup'

'Cup'

'Cup'

Kedua mata Kaliza membola tubuhnya mematung di tempat setelah benda kenyal mendarat dikedua pipinya dan bibir ranumnya

Bahkan dia sampai lupa untuk mengedipkan matanya kembali

"Em-maksud gue... ah nyebelin lo gus!" Ucap Kaliza berlari kecil meninggalkan Gus Akram yang terkekeh kecil

"Demi apa! ga ga ga! gue salting kah!" Ucap Kaliza bertanya-tanya sendiri di depan kaca wastafel menangkup kedua pipinya yang memerah bak kepiting rebus

"Bangke" Ucap Kaliza terkejut menyentuh dadanya yang naik turun akibat ulah Gus Akram yang berdiri tegak di depan pintu kamar mandi

"Mulutanya!"

"Salah siapa ngagetin!" Ucap Kaliza berdecak pinggang dengan wajah masamnya

"Lama banget! abis salting ya" Tanya Gus Akram menaik turunkan kedua alisnya seperti para cowo buaya yang sedang menggoda para cewe

"Ga panas! tapi kok agak miring yak" Ucap Kaliza menyentuh kening sang empu

"Astaghfirullah Za! saya memang ga miring"

"Terus mana muka batu lo Gus"

"Cuma kamu yang bisa lihat versi ini! sayangnya Akram"

'Blush'

¤ ¤ ¤

Kaliza telah selesai menyalin baju tidurnya kekuar kamar mandi dan...

"Astagfirullah" Ucap Gus Akram menutup wajahnya dengan kitab-kitab yang tadi tengah dibacanya melihat paha mulus sang empu

"Kenapa" Ucap Kaliza menaikan sebelah alisnya

"Kenapa kamu memakai baju kurang bahan Kaliza"

"Kurang bahan! Kaliza kalo tidur ga bisa pake gamis Gus" Ucap Kaliza mengganti panggilan 'gue' untuknya dengan 'Kaliza'

"Bahkan banyak piyama bercelana dan lengan panjang yang ga ke pake karena ga nyaman" Jelasnya

Gus Akram menarik nafasnya dalam-dalam menghembuskanya pelan menurunkan kitab yang tadi tengah menutupi wajah tampanya

GUS AKRAM'S LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang