Chapter 6

410 46 17
                                    

"Dan sekarang?.."

"I think he's still trying.. karna sepertinya dia tidak tau kalau barangnya sudah menjadi hak milikmu.."

Heaven mendengus remeh, acara makan siang hari ini terasa cukup santai karna ditemani oleh sang sahabat sembari membahas wanita cantik yang terduduk lesu di kursi sebrang.

Yaa, Kim Sunoo, gadis itu tampak memainkan sendoknya menandakan bahwa ia sama sekali tidak berminat dengan semua menu yang tersaji.

Pikirannya sibuk berkelana tanpa peduli pada kedua lelaki yang duduk satu meja dengannya itu dan sedang menjadikannya topik pembicaraan.

Sunoo menghela napas.

"Jungwon-ah"

"Yeah?.."

Jungwon yang sedang sibuk menyiapkan sesuatu di meja pantry langsung menoleh.

"Bisa kau duduk bersamaku saja di sini?.."

"Huh?.."

Gadis mungil itu mengerjap cepat, sedikit terkejut dengan permintaan sang nyonya rumah sementara alis tebal Heaven juga langsung terangkat.

"Aku benar-benar bosan setengah mati Jungwon, jadi bisa kau temani aku makan?.. please~"

Jungwon menelan ludah dan melirik pada sang tuan tapi tatapan laki-laki itu masih terkunci pada Sunoo, Ia akui, bahwa gadis itu cukup berani untuk meminta orang lain bergabung ke meja makannya.

"Err.. ma-maaf nyonya, saya--"

"Just join us, Jungwon.."

"Huh?.."

Jungwon kembali terkejut bahkan sampai menganga tak percaya saat Heaven memberinya titah tanpa melepas pandangan dari Sunoo.

"Tapi tuan--"

Dan satu lirikan tajam dari sang tuan, sudah cukup untuk membuat si kepala maid langsung menelan kembali kata-katanya dan harus berakhir menyeret paksa sepasang kaki yang terasa kaku menuju meja makan.

Dengan begitu lebarnya, senyum manis Sunoo menyambut baik kedatangan sang teman baru karna menurutnya tidak ada yang bisa dijadikan teman di rumah ini selain gadis mungil bermata kucing itu.

Melihat pancaran sinar dan mata bulan sabit si rubah kecil, Heaven langsung menelan ludah dengan pegangan mengencang pada kedua sumpit yang masih terjepit di sela jemarinya.

Sementara Jay, sang sahabat yang sejak tadi hanya menonton, kini ikut tersenyum miring mendapati Jungwon telah mendudukkan diri dengan begitu gugup tepat di kursi depannya.

"Ayo, kau ikut makan.."

Sunoo meraih piring dan langsung meletakkanya di depan Jungwon.

"Ti-tidak perlu nyonya, saya belum lapar.."

Tolak gadis itu mencoba berbohong tapi kebohongannya langsung dipatahkan oleh suara..

Kruuukk..

"Pprrfftt.."

Pipi Jungwon langsung memerah total saat Jay terdengar hampir meledakkan tawanya jika saja Heaven tidak memberinya tanda-tanda kematian jika ia sampai melakukan itu.

"Khem.."

Jay berakhir mendehem parau dan mencoba mengatur napas guna menghilangkan semua rasa geli yang masih tersisa di dalam perutnya.

"Yang mana lagi?.."

Tanpa memperdulikan kedua laki-laki itu, Sunoo sibuk mengisi piring Jungwon dan terus bertanya makanan apa lagi yang ia inginkan.

Il Loro Ciclo Di Vita || ILCiDiVi || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang