Chapter 8

568 63 13
                                    

Keesokan harinya..

Sunoo berjalan menyusuri jalan setapak menuju bangunan Utara, genap seminggu ia terkurung di mansion megah itu tapi Sunoo sama sekali belum tau sekelilingnya selain area taman belakang dan taman utama di halaman depan.

Sedang santainya berjalan.

DUG!!..

"Eoh?!.."

Sunoo melihat sekitar saat merasa mendengar sesuatu dan pandangannya berhenti pada satu bangunan kecil yang berdiri kokoh di sudut kanan jalan.

"Apa suaranya berasal dari sana?.."

Ia mengerjap penasaran.

"Ruangan apa yang berada di area terbuka seperti ini?.. apa itu gudang?.."

Sunoo melangkah mendekatinya dan..

DUG!!..

"Eoh?!.."

Pupilnya melebar, suara itu lagi, setelah kembali melihat sekitar untuk memastikan tidak ada orang lain selain dirinya di sana, ia mencoba meraih handle pintu dan..

Klek..

BRUUK!!..

"Aaaaaaa!!!..."

Sunoo berteriak dan terjungkal ke belakang saat tubuh seorang laki-laki paruh baya langsung tersungkur keluar tepat di depannya saat pintu itu terbuka.

"Si--siapa kau?.."

Tubuh Sunoo gemetar, tapi saat ia menyadari tidak ada pergerakan dari laki-laki itu, ia berakhir membaranikan diri untuk mendekat.

"Tu--tuan?.."

Sunoo menyentuh pundaknya dan sedikit mengguncang tubuhnya.

"Tuan?!.."

Tetap tidak ada pergerakan.

"Apa dia sudah mati?.."

Monolognya sembari menelan ludah, tangannya semakin gemetar ketakutan tapi Sunoo kembali memberanikan diri untuk membalik tubuh laki-laki itu agar telentang.

"Tuan.. kau bisa mendengarku?.."

"To.. long.. aa.. ku.."

Ucapnya pada akhirnya dengan suara yang nyaris tak terdengar.

"Oohh.. Tuhan, syukurlah kau masih hidup tuan.."

Sunoo langsung menghela napas lega karna setidaknya laki-laki paruh baya itu belum menjadi mayat.

"Apa yang terjadi tuan?.. kenapa anda bisa berada disana?.. apa anda baru saja dipukuli?.."

Tanpa sadar Sunoo terus menghujani orang itu dengan pertanyaan, ia terlalu syok melihat ada orang asing terkurung di dalam sebuah ruangan dalam keadaan mengenaskan seperti itu.

"To--tolong.."

"Baiklah, tenang Kim Sunoo.. tenang.. hhuuuffftt.."

Sunoo mencoba mengatur napas dan menenangkan diri.

"Oke.. oke.. aku akan membawamu ke rumah sakit tuan.. bertahanlah.."

Memiliki tubuh cukup bongsor, Sunoo sedikit kesulitan saat membantu laki-laki itu untuk berdiri.

"Uuuhh ternyata kau berat sekali tuan.."

Gumamnya sembari merangkulkan lengan besar itu ke pundak kecilnya dan baru saja mereka akan melangkah..

"Ackhh!!.."

Bruukk..

Tubuh keduanya kembali terjungkal ke belakang saat Sunoo terkejut dengan kehadiran seseorang yang tiba-tiba telah berdiri di hadapan mereka.

Il Loro Ciclo Di Vita || ILCiDiVi || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang