01. Who's he?

237 27 4
                                    

Lima tahun kemudian.

"Tempat ini benar-benar tempat terkutuk! Mereka menarik kita dari jalanan, tapi menjual kita demi kepuasan."

"Aku tidak sanggup lagi. Lebih baik aku kembali jadi pengemis di jalanan dari pada jadi budak manusia setan!"

Semua kalimat keluhan itu terucap dari para budak yang tinggal di rumah kecil di kaki gunung Muxi. Mereka adalah remaja berkisar antara 20 sampai 25 tahunan.

Rata-rata mereka tinggal di sana sejak usia 10 tahun. Kala itu mereka hanya segerombol pengemis jalanan yang tiba-tiba dipungut sepasang orang dewasa dengan iming-iming kehidupan layak.

Para bocah polos yang selalu mengidamkan kehidupan lebih baik tentu saja langsung ikut. Awalnya mereka memang diberi kehidupan layak bila dibandingkan kehidupan di jalanan. Namun, saat usia mereka menginjak remaja legal, saat itulah kehidupan yang sebenarnya terlihat nyata.

Satu persatu dari mereka harus mau di ajak siapapun yang datang sebagai tamu di rumah itu. Di ajak dan tak pernah di antar kembali. Itulah yang terjadi.

Lalu beberapa bulan terakhir salah satu dari mereka kembali. Dialah yang memberitahu lainnya tentang yang terjadi jika sudah keluar dari rumah ini dan ikut tamu yang datang.

Dari pengakuannya, mereka baru tahu jika selama ini mereka dirawat dengan baik hanya demi bisa dijadikan pemuas nafsu para orang kaya yang rela membuang-buang uangnya.

"Sekarang kita harus bagaimana?" tanya salah satu dari mereka.

"Entahlah, aku tak tahu. Selama ini kita tidak pernah keluar rumah ini. Kita kabur pun, kita tak tahu arah."

Semua menunduk sedih. Ternyata kehidupan layak hanya ada dalam mimpi mereka saja.

"Jika kita memang tak bisa keluar, bagaimana jika kita mati bersama saja di rumah ini?"

Semua yang ada di sana menatap orang yang baru saja berucap. Seputus asa itukah hingga rela meninggalkan dunia fana demi kedamaian jiwa?

"Jika memang itu pilihan terbaik, kami setuju!"

Ungkapan itu memang mendapat anggukan kompak dari hampir semua yang ada di sana. Setelah merasa perundingan usai dengan satu kesepakatan bersama, mereka pun membubarkan diri.

Rencananya mereka akan melakukan aksi saat tengah malam nanti. Dua orang akan membakar rumah, dan lainnya akan minum obat tidur agar situasinya seperti kecelakaan saat semua orang tengah terlelap.

Di dalam kamar, dua orang remaja duduk bersama di atas ranjang. Salah satu dari orang itu adalah remaja yang berhasil kembali setelah diajak tamu majikan. Dia Leo.

"Kau yang paling muda di rumah ini. Kau yakin ikut dalam aksi bunuh diri ini?" tanya Leo pada pemuda di hadapannya.

"Bukankah aku tak punya pilihan lain, Ge?"

Leo menghela napas sejenak. Ia menghadap pemuda yang lebih muda darinya dengan tatapan serius.

"Selama ini aku selalu menganggapmu seperti adikku sendiri. Dan jika sekarang kau ikut mati bersama kami, jujur aku tak rela.

Kau masih muda, kau berhak memiliki kehidupan yang lebih baik. Kau adalah alasanku kabur dari tamu Tuan Xue."

"Kenapa aku?"

"Aku ingin menyelamatkanmu!"

"Kenapa?"

Leo kembali menghela napas. Ia tidak peduli dengan kehidupannya, tapi ia tidak akan membiarkan pemuda di hadapannya memiliki nasib yang sama.

Not Him || Yi 2 Zhan Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang