Dua minggu berlalu. Wang Yibo sudah keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu. Ia juga sudah berkunjung ke makam istrinya.
Kemarin ia menginap di kediaman mertuanya di Yiling. Yibo datang ke sana karena ingin minta maaf pada mertuanya. Meski mereka tak pernah menyalahkan Yibo, rasa bersalah itu tetap saja merambat di hati Yibo.
Hari ini Yibo akan langsung ke Caiyi. Ia ingin mengunjungi rumahnya yang baru ia tinggali beberapa bulan bersama istrinya.
Di desa, Sean sudah bekerja sebagai pengasuh A-Lian dan A-Fei. Jiyang dan Zhoucheng dengan kompak memintanya. Gaji yang mereka tawarkan pun sangat memuaskan.
Sean tinggal di rumah bibi Song bersama dua bocah itu. Pasangan KuanCheng dan HaoJi tinggal di rumah mereka masing-masing.
Sean mudah belajar, jadi mereka senang menitipkan putra-putra mereka padanya. Sean juga sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya.
Hampir semua warga desa sudah mengenalnya. Saat pertama kali melihat mereka mengira Sean adalah orang yang mereka rindukan. Namun setelah lebih mengenalnya, ternyata Sean adalah orang yang berbeda.
Mereka tak keberatan menerima Sean. Sean selalu sopan pada warga desa. Anak kecil pun menyukainya. Meski mereka hanya mirip, tapi Sean bisa mengobati kerinduan orang desa pada sosok Xiao Zhan.
Sean hanya mendengar sedikit cerita tentang Xiao Zhan. Ia mendengarnya dari A-Lian juga A-Fei. Jujur ia penasaran, tapi ia tak ingin mencari tahu lebih dalam. Ada ketakutan dalam hatinya. Ia takut jika desa tak lagi menerimanya.
Sean tak ada tempat tinggal. Ia juga sebatang kara tanpa keluarga. Jadi saat ini Sean hanya ingin menjalani hidup dengan baik tanpa mencari masalah.
"Sean, sudah waktunya menjemput anak-anak kan?"
Sean saat ini memang berada di kafe tempat Guocheng bekerja. Ia di sana setelah mengantar anak-anak ke sekolah. Jarak sekolah dengan kafe tak terlalu jauh, jadi ia tak terlalu lelah bolak balik jalan kaki.
"Iya, Ge. Aku beresin ini dulu sebentar, setelah itu aku akan menjemput mereka."
Selain menunggu, Sean di kafe juga membantu pekerjaan Guocheng. Hal ini menguntungkan Guocheng. Setelah kejadian di masa lalu ia memang hanya bekerja sendiri di kafe.
Xiao Qin mengundurkan diri dengan alasan akan merantau ke kota. Jika kalian tanya tentang Fanxing, biarkan Guocheng menjelaskannya sendiri suatu hari nanti.
"Terima kasih sudah membantuku, Sean!"
"Sama-sama, Ge. Aku pamit mau jemput anak-anak."
"Eh, Sean! Tadi kata Jiyang Ge, setelah kau menjemput anak-anak dari sekolah langsung ke rumah Yizhan aja. Mereka berempat ada di sana."
"Hari ini bukan weekend kan? Tumben main ke sana?"
"Ada someone yang mau datang. Berangkatlah, aku akan menyusul kalian setelah menutup kafe!"
"Perlu bantuan menutup kafe, Ge?"
"Jika kau membantuku, A-Lian akan marah padaku sampe bulan depan. Berangkatlah lebih dulu, aku akan menyelesaikannya dengan cepat. Setelah itu kita jalan ke rumah Yizhan sama-sama!"
Sean mengangguk. Ia pun meninggalkan kafe menuju sekolah anak-anak. Guocheng pun mulai menutup kafe.
Sepanjang perjalanan, Sean selalu tersenyum ramah untuk menyapa para warga desa. Beberapa dari mereka bahkan menghentikannya hanya untuk memberi Sean sesuatu seperti makanan yang sudah dikemas sengaja memang disiapkan untuk Sean sedari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Him || Yi 2 Zhan Season 2
FanfictionPerjalanan honeymoon yang berujung maut. Usai menikah, pasangan Yizhan ingin melakukan perjalanan bulan madu ke luar negeri. Namun, sebuah kecelakaan justru memisahkan pasangan itu untuk selamanya. Kehidupan memang selalu ada pertemuan dan perpisaha...