"Yibo, kami senang kau sudah sadar dari tidur panjangmu!"
Kini ruang rawat Wang Yibo dipenuhi keluarganya. Mereka semua datang untuk menyambut kembalinya putra dan adik kebanggaan mereka.
Wang Yibo dalam posisi duduk bersandar di atas ranjang. Ia menatap semua keluarga yang datang ke sana. Ia sungguh tak menyangka bisa kembali ke tengah-tengah keluarga lagi.
Ia juga sudah mengetahui apa yang terjadi pada orang yang dicintainya. Sedih itu pasti, tapi Yibo tidak ingin merusak suasana keluarganya.
Keluarganya pasti sangat sedih kehilangan sosok Xiao Zhan. Sekarang jika ia menunjukkan kesedihannya, mereka yang baru saja merelakan Xiao Zhan pasti akan sedih lagi. Jadi ia memilih memendam kesedihannya sendiri.
"Ge, keponakanku tak diajak?" tanya Yibo untuk mengalihkan kesedihan hatinya.
"Mereka masih di sekolah, Bo. Nanti saat kau sudah pulang kalian pasti bisa bertemu," jawab Jiyang apa adanya.
"Kalo kalian di sini, nanti mereka pulang sama siapa?"
"Ada A-Guo yang jemput. Aku minta tolong dia buat jemput lalu balik ke rumahmu dulu sampai kita pulang."
Yibo hanya mengangguk. Ia tak keberatan sama sekali rumahnya ditinggali para saudaranya. Rumah itu dulu pilihan istrinya. Ia membeli dan merenovasinya dengan uang hasil keringatnya sendiri.
Kini Yibo mungkin agak berat jika harus tinggal di sana dengan semua kenangan almarhum istrinya. Para saudaranya tinggal di sana pun hanya berani tidur di lantai satu. Lantai dua tak pernah mereka sentuh karena takut merusak kenangan Xiao Zhan.
"Setelah pulang nanti, kau akan tinggal di rumah mama apa langsung pulang ke rumahmu?" tanya mama Liu.
"Yibo akan langsung ke Caiyi, Ma. Mungkin menginap di cloud recesses atau di rumah bibi Song. Ke rumah hanya lihat sebentar."
Semua orang yang berada di sana mengerti maksud Yibo. Bangun dari tidur panjang dan langsung mendapati kenyataan tentang kepergian istri yang sangat dicintainya selamanya, hal yang sangat sulit.
"Bo, jangan dipendam sendiri! Kau masih memiliki kami," ujar Jiyang dengan mengusap pundak adik sepupunya itu.
"Aku tahu, Ge. Aku hanya belum siap cerita, jadi biarkan kurasakan sendiri dulu untuk sekarang." Yibo menepuk pelan tangan kakak sepupunya.
"Kami paham rasa kehilangan yang kau rasakan. Kami pun merasakan hal yang sama, tapi bagaimanapun kehidupan kita masih terus berjalan kan?" Zhoucheng ikut mendekat ke adik iparnya.
"Terima kasih, Ge. Aku akan menjalani kehidupanku setelah ini dengan baik." Yibo menampilkan satu senyuman yang semua tahu jika itu hanya senyum palsu.
Setelah beberapa saat, Haikuan mengajak istri serta adik dan adik iparnya pulang ke Caiyi. Mereka tidak bisa meninggalkan desa terlalu lama. Pekerjaan meski sudah ada yang mengawasi tetap saja butuh mereka.
Orang tua Liu ikut pamit. Mereka juga meninggalkan pekerjaan. Selain itu mereka juga ingin memberi ruang pada Yibo agar bisa istirahat dengan baik. Kata dokter Yibo bisa segera pulang jika keadaannya sudah membaik.
Di dalam ruang rawat, Yibo berbaring dengan menatap langit-langit. Bayangan senyum manis milik Xiao Zhan terlintas di sana. Ia sungguh sangat merindukan istrinya.
"Zhan, maaf aku gagal menjagamu."
Tanpa sadar air mata Yibo sudah membasahi pipinya. Mengingat hari-hari terakhirnya bersama sosok istri yang sangat ia cintai membuat hatinya sakit. Ada rasa penyesalan di sana yang terus membangkitkan rasa bersalah atas kepergian istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Him || Yi 2 Zhan Season 2
Fiksi PenggemarPerjalanan honeymoon yang berujung maut. Usai menikah, pasangan Yizhan ingin melakukan perjalanan bulan madu ke luar negeri. Namun, sebuah kecelakaan justru memisahkan pasangan itu untuk selamanya. Kehidupan memang selalu ada pertemuan dan perpisaha...