Salah kah jika Jisung berteriak malam itu juga?
Ia sudah cukup muak.
Mengapa seakan-akan pertengkaran kedua orang tuanya ini tidak pernah habis?
Se rumit apa masalah yang mereka hadapi hingga selalu terjadi pertengkaran di setiap harinya?.
Tch!
Mereka bertengkar tanpa ada alasan yang jelas
Kepalanya pening, mendengar Teriakkan kedua orang tua itu tanpa ada tanda tanda untuk berhenti
Haruskah Jisung yang menghentikannya?
Hhhh, Bodoh!
Terakhir kali pemuda Han itu menghentikannya, ia harus cuti sekolah beberapa hari karena sang ayah balik melampiaskan emosi padanya.
Ia melakukan semua itu hanya demi sang ibu. Tetapi mengapa, wanita paruh baya itu seakan tak perduli saat Jisung terluka parah?
Sedari awal memang harusnya Jisung sudah terbiasa
Orang tuanya sama sekali tak pernah menganggapnya ada
"Ck!, bodoh sekali!"
Si manis itu berdecak, disaat indera pendengarannya menangkap sesuatu hantaman keras, juga suara pecahan yang berserak
"Mereka membeli semua itu menggunakan uang atau daun kering?" Gumam Jisung, yang kini mengintip melalui celah pintu
Di sana, tepatnya pada sebuah ruang tamu
Ayah dan ibunya tengah menatap satu sama lain. Juga beberapa pecahan Vas bunga cukup mahal yang berantakan
Hal yang membuat Jisung meringis. 'Kasihan bunga-bunga cantik itu harus kehilangan pesonanya'
Hingga pada akhirnya, kedua manik kembar itu lagi-lagi membola. Terkejut akan tindakan ayahnya yang langsung mencumbu bibir ibunya dengan kasar
Sial!
Jisung segera menutup kembali pintu kamarnya. Menghalau ingatan vulgar tadi yang setia bernaung di kepala
Menyesal. Seharusnya Jisung tak perlu merasa penasaran hingga berfikir untuk mengintip pertengkaran keduanya
Tidak bisa di tebak, mengapa akan berakhir dengan sebuah scene seperti tadi??
Jika ingin berhubungan, seharusnya dari awal. Mereka tak perlu menggunakan drama bertengkar terlebih dahulu!
"Memikirkan hal itu membuatku pening"
Jisung berjalan kearah kasur, menaiki benda empuk itu lalu merebahkan diri di sana
Bosan.
Ini sudah pukul sebelas malam. Namun perasaan kantuk tak kunjung datang
Haruskah dirinya meminum obat tidur lagi?
"Tidak, Ji. Terlalu banyak mengonsumsi obat tidur itu tidak sehat"
Hela nafas kembali terdengar. Ia menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong
Suara berisik tadi sudah lenyap. Harusnya ia bisa tertidur sekarang.
Jisung mulai jengah. Sudah hampir setengah jam ia terpejam, sepertinya
Namun tak kunjung tertidur.
Di saat seperti ini, dirinya memerlukan susu hangat untuk membantu
Tetapi mengingat pertengkaran kedua orangtuanya tadi. Membuat Jisung malas keluar kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR • [SeungSung]
FanfictionKim Seungmin adalah cahaya bagi Han Jisung • • • • • Warn❕. Boy x boy, serta terdapat beberapa adegan dewasa yang tidak di peruntukan bagi anak di bawah umur Jika tak suka cerita yang berbau sesama jenis. GO AWAY!, cari cerita lain yang dapat memenu...