05. Mal d'amour

106 11 6
                                    

Jisung saat itu tengah asik menonton televisi. Namun etensinya terpaksa teralih. Saat pintu utama pada ruangan besar tersebut terbuka

Menampakkan sesosok pria dewasa, dengan penampilan berantakan juga wajah yang terlihat sedikit lebam

Sebenarnya Jisung merasa khawatir, namun ia takut untuk menghampiri ayahnya.

Karena bisa saja kan emosi orang tuanya itu belum stabil?. Jisung tak ingin dirinya mendapat boomerang karena tindakan ceroboh

Maka dari itu, Si pemuda Han. Lebih memilih acuh, mengabaikan kehadiran ayahnya dan lebih fokus pada acara televisi.

Menonton kartun Pororo dan teman bayi dinosaurusnya. Croong

Sementara Seungwoo, ia sibuk berjalan dengan sempoyongan. Menuju sofa lalu mendudukkan diri tepat di samping Jisung

Membuat anaknya itu merasa aneh sekaligus takut

Ia fikir, Mungkin saja sang ayah akan melampiaskan emosinya yang masih tersisa

Tapi, seluruh fikiran negatif itu lenyap seketika. Saat Jisung merasakan sebuah pelukan erat

Kedua manik itu membola. Ia terkejut, Sebab Ayahnya. Ayahnya 'lah yang tengah merengkuh tubuhnya saat ini

Bahkan ia dapat merasakan ceruk lehernya basah. Akibat si kepala keluarga, yang menangis sesenggukan

"Ayah, hikd. Ayah merasa sepi Jisung, hikd. Ayah harap, kau tak akan meninggalkan ayah" Seungwoo berucap lirih. Suaranya teredam akibat ia yang menyembunyikan kepala pada ceruk leher Jisung

Namun si manis itu masih dapat mendengar suaranya.

Ia tak tahu jika ayahnya bisa se rapuh ini. Yang Jisung lihat, ayahnya adalah sesosok yang keras.

Ah, Jisung tersadar begitu ia mencium bau alkohol. Ayahnya tengah mabuk, pantas saja tingkah manja dan takut kehilangan ini muncul

Jisung terkekeh. Tak apa fikirnya, walaupun karena mabuk. Tetapi bukankah orang yang tengah mabuk akan mengatakan semua hal dengan jujur?

Tangan mungilnya, membalas rengkuhan hangat Yang lebih tua. Sembari memberikan usapan lembut pada punggung Pria dewasa itu

"Iya, ayah. Jisung tidak akan meninggalkan ayah"











Seungmin nampak sangat senang hari ini. Cengiran kuda pada wajahnya tak kunjung hilang. Hingga Bangchan dan Hyunjin, yang saat itu tengah menginap di apartemennya merasa heran

Ada apa dengan lelaki pemilik kesabaran setipis tisu ini?. Hyunjin sampai merasa takut jika Seungmin benar-benar terserang gangguan jiwa

Astaga. bagaimana ia tak berfikiran seperti itu??. Kemarin saja, saat Hyunjin tak sengaja menumpahkan kopi milik si pemuda Kim

Jika biasanya pemilik wajah datar itu akan langsung tersulut emosi. Maka berbeda kali ini, ia tak marah sama sekali. Bahkan ia memaafkan Hyunjin begitu saja

Heol!. Ini bukan Seungmin yang ku kenal! - hhj

Si bibir tebal, bahkan sampai menepuk-nepuk wajahnya sendiri. Langkah sekali Seungmin bersikap se-ramah-itu

"Menurutmu, apakah Seungmin benar-benar tengah jatuh cinta?" Tanya Bangchan kala itu pada Hyunjin. Sembari terus memperhatikan ekspresi wajah ceria Seungmin

Sangat berbanding terbalik dengan biasanya

Benar-benar seperti seorang remaja yang tengah kasmaran. Padahal umur Dokter muda itu, sudah bukan remaja lagi.

AMOUR • [SeungSung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang