04. un problème

101 13 8
                                    

Jisung, yang baru saja keluar dari toilet, sedikit terkejut. Begitu mendapati kakak kelasnya yang ber name tag 'Lee Minho' berdiri diam di samping pintu

Bersandar pada dinding, dengan sebelah tangan yang bersedekap juga tangan lainnya yang tengah mengapit sepuntung rokok.

Saat pemuda dengan hidung bangir itu sadar jika keberadaannya telah di ketahui oleh seseorang. Sontak kepalanya menoleh

Ia tersenyum miring kearah sang empu.

Namun Jisung mengerti. Senyuman itu memiliki arti lain

Karena ia tahu betul, Lee Minho. Adalah orang yang sangat amat membenci dirinya

Sangat membenci Han Jisung.











Hari ini, adalah jadwal pelajaran olah raga. Namun karena sang guru tak bisa hadir dengan alasan sakit

Jadilah kelasnya mendapatkan jam kosong.

Sementara anak-anak lain sibuk dengan kegiatan mereka. Lain halnya dengan Jisung

Pemuda tupai itu lebih memilih menghabiskan sisa waktu belajarnya dengan tidur.

Ia merasa tak enak badan dari semalam.

Ingin pergi ke dokter, namun ia terlanjur takut untuk meminta izin pada orang tuanya

Maka dari itu, hari ini Jisung jadi lebih pendiam

Padahal notabenenya, si manis itu memiliki sikap hiperaktif yang tinggi.

Felix saja sampai merasa heran. Karena beberapakali bule itu membuat candaan pada Jisung tak pernah di tanggapi

Namun kembali lagi. Mungkin hal itu adalah sifat bawaan karena Jisung sakit?.

Pemuda dengan Freckless itu terus memperhatikan Jisung, tidur teman sebangkunya tersebut sepertinya tidak nyaman.

Terbukti tubuh Jisung beberapa kali bergerak, juga keringat dingin yang semakin banyak meluruh.

Karena itu lah, Felix berniat membangunkan Jisung. Untuk membawa sang empunya pergi ke ruang kesehatan

"Ji?, ayo bangun. Lebih baik kau pindah ke UKS saja, Ji"

Felix menggoyangkan tubuh Jisung. Namun tak ada pergerakan

Ia kira Jisung pingsan

Si bule itu merasa amat khawatir. Sebab suhu tubuh Jisung terasa sangat panas

Tanpa fikir panjang. Felix berinisiatif untuk menggendong si manis.

Jika di biarkan lebih lama, ia takut Jisung akan semakin sakit.

Setelah sampai pada ruang kesehatan, Felix segera saja membaringkan Jisung yang tengah tak sadarkan diri di atas brankar

Sialnya, para petugas PMR hari ini tengah tak bertugas. Sebab mereka harus ikut pergi berkemah bersama anak-anak kelas sepuluh

Sebagai tenaga medis jika terjadi sesuatu di sana.

Karena itulah Felix merasa kesal. Ia tak diam saja, Pemuda Lee itu berniat untuk mengompres Jisung

Yang setidaknya, dapat menurunkan suhu tubuh si manis

Ia menggapai sebuah mangkuk stainless yang terletak di atas meja, mengisinya dengan air lalu kembali menghampiri Jisung

Dengan kain berwarna putih yang ada di tangannya. Felix celupkan benda kasar itu kedalam air. Memerasnya sejenak sebelum ia taruh di atas kepala yang lebih mungil

AMOUR • [SeungSung] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang