Hellowwwwwwくコ:彡
Aku gak yakin ini bisa sampe 2000-an kata, karena part 6 sebelumnya 1000-an aja, aseli aku sibuk bangett( ̄ヘ ̄;)
Ngomong-ngomong, seperti biasa, vote dan komen yaaaawwww😘....
Peter dengan cepat pergi ke markas Pal Choin berupa restoran makanan Cina, dan membunuh 2 killer terlatih, Pal Choin belum datang, sehingga Peter pergi ke toilet umum sebentar untuk mengecek kondisi tubuhnya yang sekarang dengan jelas.
Peter terkejut dengan penampilannya, kembali muda, 2 kosa kata itu saja sudah meliputi seluruh situasinya.
Tampaknya Y/N pun begitu, Peter berpikir tidak masuk akal, dua orang secara bersamaan kembali muda, entah apa yang terjadi kepada Y/N sebelumnya sampai kondisinya ikut kembali muda.
Untung saja perempuan itu adalah orang yang blak-blakan ketika marah, jika tidak, maka Peter mungkin tanpa sengaja menyakitinya karena tidak mengenali identitas Y/N.
Namun, sepertinya dia harus membawa wanita itu, bisa saja dia telah ditandai karena akrab dengan 'Sangjik'. Syukurlah dia mengunci Y/N dari luar berjaga-jaga jika wanita itu malah keluar mencari 'Sangjik'.
Mengingat ekspresi Y/N yang bingung memberi sedikit rasa geli, jika bukan karena situasinya sedang kacau mungkin tawa Peter sudah pecah.
Dia terpikirkan bagaimana cara menjelaskan Sangjik pada Y/N tanpa membuat wanita itu mengetahui soal Peter, atau haruskah dia langsung bercerita soal Peter saja.
Y/N pintar, tentu saja dia akan langsung mengerti hanya dengan mengamati kalau Peter adalah Sangjik, dan Sangjik adalah Peter, karena wanita itu juga ikut kembali muda maka masalah Peter pun akan terpecahkan olehnya.
Pikirannya teralihkan ke pembicaraan dua orang dengan penampilan gangster yang sedang merokok. Asap dari rokok itu mengganggu pengguna toilet lain, bahkan ada anak kecil yang kesulitan bernafas karenanya.
Satu berpakaian setelan jas berwarna abu-abu, dan satunya lagi menggunakan baju merah dengan corak merah mencolok yang mampu merusak mata seseorang meski hanya sekilas melihatnya.
Peter mendekati mereka. "Hei, anak-anak muda," panggil Peter. Mereka lebih tinggi darinya sehingga Peter harus mendongak agar dapat menatap lawan bicaranya itu.
"Maaf, tapi ini kawasan bebas asap rokok. Bisakah kalian merokok di luar saja," tanya Peter dengan baik-baik.
"Apa-apaan b*j*ng*n b*d*h ini?" Orang dengan baju bercorak merah mencolok mengumpat, nada kesal terdengar dari pertanyaannya.
"Kau bicar pada kami?" tanya si merah mencolok, mereka menatap Peter dengan tatapan merendahkan. Mendekatkan sumber asap itu di atas kepalanya.
Peter bertanya balik, "memangnya ada lagi yang merokok selain kalian di sini?"
"Kalau bicara tidak sopan kepada orang yang lebih tua, kau akan mati dipukuli, 'anak muda b*r*ngs*k'," ucap si baju merah, dia menekan kalimat 'anak muda b*r*ngs*k' dan menggemeretakkan giginya.
Si baju jas ikut serta meledek, dia menepuk-nepuk pipi Peter dengan kencang sampai bersuara seakan-akan menampar.
"Enyah sana. Hari ini ku maafkan karena suasana hatiku sedang baik. Jangan main-main dan mati saja dengan cepat," cemoohnya.
Orang-orang yang berada di toilet telah pergi, tidak tahan dengan asap yang mencari-cari ventilasi. Peter berbalik, dia mendekati pintu keluar toilet, membenarkan ucapan dua orang itu.
Berpikir sebaiknya dia tidak membuang-buang waktu untuk orang-orang seperti mereka.
Dari sudut mata, dua orang tersebut menyeringai dan mengeluarkan beberapa patah kata yang menghina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Peter x Female Reader
FanfictionCerita asli milik Kim Junghyun dan Lim Lina, yang saya tulis di Wattpad adalah fanfiction semata yang dijadikan sebagai hiburan. Dukung penulis asli dengan membaca di Webtoon. .... Yeen tuh pinter, dia cepat tanggap, dan orang yang punya rasa penasa...